Pengertian
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup sistem sosial, termasuk nilai, sikap, dan pola-pola perilaku serta mencakup kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi yang menimbulkan perubahan kearah progressatau regress. Pengertian Perubahan Sosial menurut para ahli :
- Kingsley Davis : Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi sosial.
- Emile Durkheim : perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyaakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
- Selo Soemarjan : perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang berpengaruh pada sistem sosial,sikap dan perilaku kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
Teori- teori perubahan sosial
- Teori Evolusioner
Teori ini menjelaskan bahwa semua masyarakat akan mengalami perubahan dari tahap perkembangan awal menuju tahap perkembangan akhir. Berdasar teori evolusioner apabila perubahan yang terjadi memasuki tahap terakhir, maka pada saat itu perubahan evolusioner berakhir. Oleh sebab itu teori evolusioner berpandangan bahwa perubahan sosial yang terjadi di masyarakat memiliki arah yang jelas dan tetap.
- Teori Siklus
Penganut teori siklus berpendapat bahwa tahap perubahan yang dilalui masyarakat tidak berakhir pada tahap terakhir yang sempurna,melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya. Dengan kata lain masyarakat berkembang seperti roda: kadang naik ke atas, kadang turun ke bawah.
- Teori Fungsional
Teori fungsional lebih menekankan pada usaha memelihara sistem sosial secara menyeluruh, bukan mengubahnya. Maka teori ini lebih melihat perubahan sosial sebagai sesuatu yang mengacaukan keseimbangan. Teori menekankan pada keseimbangan dan stabilitas.
- Teori konflik, menekankan adanya konflik sebagai faktor terjadinya perubahan sosial. Berbeda dengan teori fungsional yang menghendaki keseimbangan dan stabilitas dan menghindari perubahan sosial, teori ini lebih menekankan terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan sesuatu yang harus diwujudkan di masyarakat. Faktor utama yang mendorong terjadinya perubahan sosial adalah adanya konflik yang terjadi di masyarakat. Sehingga teori ini menekankan masyarakat sebagai subyek perubahan.
Bentuk Bentuk Perubahan Sosial
Menurut waktunya:
- Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi adalah memerlukan waktu yang lama tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu.
- Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, adalah memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
Menurut ukurannya:
- Bentuk perubahan sosial besar adalah perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan.
- Bentuk perubahan sosial kecil adalah perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.
Menurut pengaruhnya:
- Bentuk perubahan sosial yang direncakanan adalah perubahan sosial yang melakukan persiapan yang matang dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan adalah program keluarga berencana (KB).
- Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan adalah keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Sosial
Faktor Internal : adalah faktor yang berasal dari dalam lingkungan masyarakat tersebut. Macam-macam faktor internal dalam perubahan sosial adlaah sebagai berukut..
- Pertumbuhan penduduk
- Penemuan baru
- Invensi (kombiansi baru terhadap suatu pengetahuan yang telah ada)
- Sistem ideologi (keyakinan mengenai nilai-nilai tertentu)
Faktor Eksternal : adalah faktor yang berasal lingkungan luar masyarakat tersebut.
- Lingkungan fisik (contohnya musibah atau bencana alam)
- Peperangan
- Pengaruh kebudayaan lain
Dampak Perubahan Sosial
Dampak Positif Perubahan Sosial:
- Memiliki nilai dan norma sosial baru sebagai konsekwensi ditinggalkanya nilai dan norma sosial lama yang dianggap tidak sesuai dengan tuntutan dinamika sosial masyarakat.
- Perubahan struktur sosial dan relasi sosial yang lebih egaliter. Hal ini ditandai dengan makin tergesernya stratifikasi sosial tertutup menjadi suatu lapisan sosial yang terbuka dan demokratis.
- Munculnya pranata-pranata sosial baru yang sesuai dengan tuntutan kehidupan masyarakat.
- Terjadinya kemajuan di masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan baik secara ekonomi,sosial budaya,politik.
Dampak Negatif Perubahan Sosial:
- Masyarakat mengalami disorientasi nilai sosial dan norma sosial.
Pada saat ini masyarakat sudah tidak mengindahkan nilai dan norma yang ada di masyarakatnya. Tetapi mereka belum mempunyai nilai dan norma sosial yang baru.
- Terjadi konflik sosial baik secara vertikal maupun horizontal.
Konflik sosial baik vertikal maupun horizontal terjadi karena adanya benturan kepentingan dalam merespon perubahan sosial yang terjadi. Sebab di dalam masyarakat selain terdapat kelompok yang diuntungkan, juga terdapat kelompok yang dirugikan. Benturan kepentingan inilah yang menyebabkan terjadi konflik sosial di masyarakat.
- Terjadi krisis multidimensi di masyarakat baik secara politik, sosial, ekonomi maupun budaya. Kondisi demikian berdampak pada tidak berfungsinya pranata sosial di masyarakat.
- Rusaknya ekosistem sebagai akibat berkembangnya pembangunan industri baik makanan,minuman,perumahan,transportasi dll
Pada dasarnya dampak negatip perubahan sosial bagi masyarakat adalah penurunan kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi karena masuknya unsur-unsur yang bertentangan dengan unsur-unsur lama yang dipedomani masyarakat. Kondisi demikian dalam perkembangan akan terjadi shock culture (goncangan budaya) dan cultural lag (ketimpangan budaya)
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 2:Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga.
Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.
Komentar Terbaru