A. MODERNISASI
1. Pengertian Modernisasi
Kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju.
Modernisasi menurut para ahli :
1. Koentjaraningrat mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang
2. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan (social planning)
3. Astrid S. Susanto, modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan kea rah perubahan demi kemajuan
2. Syarat-Syarat Modernisasi
Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa terdapat beberapa syarat modernisasi:
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas
2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Biro Pusat Statistik)
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media masa
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.
3. Gejala-Gejala Modernisasi
Modernisasi dapat dilihat dengan gejala-gejala berikut ini :
1. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
2. Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokratis, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
3. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memperoduksi barang.
4. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas.
Modernisasi menjadikan masyarakat lebih maju baik dalam bidang pendidikan, ekonomi maupun teknologi. Dengan adanya teknologi, komunikasi dan transformasi berkembang pesat, dengannya pergerakan informasi lebih mudah dan cepat. Perubahan tersebut berdampak pada hubungan antarnegara. Antaran negara satu dan lainnya seolah tidak terdapat batas lagi. Hal tersebutlah yang menandai terjadinya globalisasi
B. GLOBALISASI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global.
Globalisasi menghadirkan suatu tantangan baru bagi Bangsa Indonesia. Tantangan ini bersifat global dan dapat mengancam eksistensi keberadaan jati diri bangsa Indonesia.
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat tidak selamanya menimbulkan dampak positif, artinya dengan adanya perubahan sosial dapat menimbulkan problema-problema sosial. Problema sosial ini mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi sosial. Indonesia banyak mengalami tantangan yang terlihat semakin kompleks dari hari ke hari. Adapun problema interval, baik menyangkut kehidupan politik, sosial, ekonomi maupun budaya yang semakin tampak rumit. Begitu pula tantangan yang menyerang dari luar yang tidak mudah
untuk dikendalikan. Meskipun pemerintah kita telah mengalami beberapa kali pergantian rezim dan orde baru. Dalam kenyataanya pemerintah barupun yang menggantikannya belum mampu untuk mengatasi problematika internal. Agar terjadinya proses perubahan sosial di masyarakat tidak mengakibatkan memudarnya jati diri bangsa. Menurut Simanjuntak perlu dilakukan suatu perencanaan, yang meliputi perencanaan sosial, perencanaan per sektor, dan perencanaan pembangunan sosial. Problematika yang menjadi tantangan global terhadap eksistensi jati bangsa adalah sebagai berikut:
1. Kemajuan teknologi informasi telah menjadikan jarak spasial semakin sempit dan jarak waktu semakin memendek. Akibatnya, bagi bangsa Indonesia yang berorientasi pada negara-negara maju, dalam waktu singkat dapat beradaptasi terutama di bidang sosial, teknologi, budaya, dan ekonomi. Akhirnya memungkinkan timbulnya kehidupan sosial budaya dalam persaingan yang tajam. Pada zaman dulu bangsa Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang kuat solidaritasnya. Sedangkan pada saat ini menjadi masyarakat egois.
2. Solidaritas masyarakat Indonesia tidak hanya berkaitan dengan budaya, tetapi juga dimensi politik, sosial, dan ekonomi masyarakat sehingga proses globalisasi informasi membawa dampak yang sangat kompleks.
3. Salah satu dampak globalisasi informasi bagi bangsa Indonesia yaitu dimulai dari timbulnya krisis moneter yang kemudian berkembang menjadi krisis multidimensi.
C. DAMPAK MODERNISASI DAN GOBALISASI DI INDONESIA
Modernisasi dan globalisasi di Indonesia memiliki bebeerpa dampak baik positif maupun negatif. Adanya pembengkakan biaya sosial (social cost) akibat ketidaksiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan. Selain itu, perkembangan teknologi yang pesat tidak diimbangi dengan perubahan tata nilai dan norma dalam masyarakat (cultural lag). Teknologi modern yang dihasilkan pembangunan juga menimbulkan efek samping yang bertentangan dengan kemajuan, seperti pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga. Dampak atau akibat lain dari globalisasi dan modernisasi diantaranya:
- Urbanisasi
- Kesenjangan sosial ekonomi
- Pencemaran lingkungan alam
- Kriminalitas
- Lunturnya eksistensi jati diri bangsa
sumber :
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga.
Elisusanti, dan Titin Rostini. 2009. Sosiologi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
https://blog.unnes.ac.id/ayuherni/2015/12/04/globalisasi-dan-perubahan-komunitas-lokal/ dikutip 14/12/2015
https://blog.unnes.ac.id/ikanofita/2015/12/materi-sosiologi-sma-kelas-xii-globalisasi-dan-perubahan-komunitas-lokal/ dikutip 14/12/2015