Desember 20, 2015 in ANTROPOLOGI SMA | Comments (0)
Kebudayaan dan masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kebudayaan dihasilkan oleh masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tidak berbudaya. Dengan kata lain, budaya ada karena adanya masyarakat dan dalam masyarakat pasti berbudaya. Setiap masyarakat tentunya akan mengalami perubahan, bahkan masyarakat yang kita anggap sebagai masyarakat yang tradisional dan stagnan sesungguhnya telah melalui tahap-tahap perubahan dalam kebudayaan yang mereka miliki. Perubahan budaya menekankan pada perubahan sistem nilai yang mengatur tingkah laku masyarakat. Perubahan kebudayaan di dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak factor, dan setiap masyarakat memiliki proses yang berbeda-beda dalam melalui perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan di dalam masyarakat tentunya memiliki dampak negatif dan positif. Dibawah ini akan diuraikan tentang perubahan budaya dan melemahnya nilai-nilai tradisional.
(more…)
in ANTROPOLOGI SMA | Comments (0)
Penggunaan Bahasa dan Dialek dalam Masyarakat Kehidupan bermasyarakat tidak akan lepas dari peranan bahasa yang digunakan oleh anggota-anggotanya. Bahasa sendiri banyak ragamnya, terkait dengan bermacam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat. Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi berikutnya. Tanpa bahasa, kebudayaan akan sulit diterjemahkan dan diterima oleh generasi penerus karenanya bahasa bersifat simbolis. Hal tersebut mengandung arti bahwa melalui bahasa, suatu perkataan dapat melambangkan arti apapun, meskipun hal atau benda yang dilambangkan oleh kata tersebut tidak ada. Kebudayaan sendiri merupakan proses hasil belajar, di mana bahasa berperan vital di dalamnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahasa memiliki peran sebagai cara atau alat bagi orangtua dalam mewariskan kebudayaan dan bagi anak sebagai cara atau alat untuk mempelajari kebudayaan tersebut.
(more…)
Desember 12, 2015 in ANTROPOLOGI SMA | Comments (0)
Budaya lokal (local wisdom) adalah suatu perilaku manusia yang dianggap memiliki nilai positif dan manfaat maupun nilai lebih tertentu di dalam kehidupan, yang kemudian dapat dilihat di dalam hubungan antar masyarakat, hubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Perilaku masyarakat tersebut dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, nasihat dari nenek-moyang, atau budaya setempat, yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Budaya lokal merupakan suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat ataupun suku bangsa setempat, sehingga setiap kebudayaan lokal memiliki ciri khasnya masing-masing. Budaya lokal ini akan muncul pada saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk-penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan-kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain. Kebudayaan lokal yang ada di indonesia memang memiliki keunikan tersendiri, keunikan tersebut dapat dilihat dari banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia memunculkan keanekaragaman budaya lokal yang begitu banyaknya, teresbar dari ujung wilayah timur sampai wilayah indonesia paling barat. Karena hal tersebut kemudian budaya lokal dianggap sebagai aset bangsa yang sangat berharga dan harus tetap dipertahankan.
(more…)
in ANTROPOLOGI SMA | Comments (0)
Perilaku menyimpang dapat didefinisikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku pada masyarakat.
Menurut MZ. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan mneimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
Menurut Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
(more…)
in ANTROPOLOGI SMA | Comments (0)
Proses internalisasi merupakan proses yang kita dapat sejak kita lahir atau sejak awal kehidupan, kita dapat memperoleh aturan-aturan tersebut melelui sebuah komunikasi, seperti sebuah sosialisasi dan pendidikan. Dalam proses internalisasi pola-pola budaya ditanamkan kedalam system syaraf mereka yang kemudian di bentuk menjadi sebuah kepribadian. Berikut adalah beberapa definisi internaslisasi :
- Secara etimologis, internalisasi menunjukkan suatu proses. Di dalam kaidah bahasa Indonesia kata yang berakhiran-isasi mempunyai definisi sebuah proses. Sehingga internalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses. Dalam kamus besar bahasa Indonesia internalisasi diartikan sebagai penghayatan, pendalaman, penguasaan secara mendalam yang berlangsung melalui binaan, bimbingan dan sebagainya.
- Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saaat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang membentuk kepribadiannya. Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas, yang menyebabkan ia menangis.
- Internalisasi berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Internalisasi memiliki sifat vertikal dan kualitatif.
- Proses internalisasi adalah proses individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, nafsu dan emosi yang diperlukan sepanjang hayatnya. Manusia memiliki bakat yang telah terkandung dalam gen untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat , nafsu dan emosi dalam kepribadian individunya. Tetapi wujud dan pengaktifannya sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam alam sekitar, lingkungan sosial maupun budayanya.
(more…)