Archive for the ‘SOSIOLOGI SMA’ Category

Materi Sosiologi Kelas X Bab 2: Individu, Kelompok, Dan Hubungan Sosial

Desember 20, 2015 in SOSIOLOGI SMA | Comments (0)

1. fb33bfdd-70cd-4a45-aeb4-96295c06d9a9_169Pengertian Interaksi Sosial
Secara harfiah interaksi berarti tindakan (action) yang berbalasan antarindividu atau antarkelompok. Tindakan saling mempengaruhi ini seringkali dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol atau konsep-konsep.
Jadi, pengertian interaksi sosial, yaitu hubungan timbal balik yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok baik dalam kerja sama, persaingan,
ataupun pertikaian. Interaksi sosial melibatkan proses-proses sosial yang bermacammacam, yang menyusun unsur-unsur dinamis dari masyarakat, yaitu prosesproses tingkah laku yang dikaitkan dengan struktur sosial. Interaksi sosial ini dapat terjadi di pasar, di ladang, dalam rapat, atau di mana saja karena memang di dalam interaksi sosial, lokasi terjadinya tidak penting.
Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan suatu proses fundamental dalam masyarakat. Tipe-tipe interaksi itu sangat mempengaruhi ciri-ciri masyarakat, tetapi interaksi itu juga dipengaruhi oleh norma-norma sosial yang ada di masyarakat.


Ciri-ciri interaksi sosial sebagai berikut.
a. Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain.
b. Adanya kontak sosial dan komunikasi.

c. Bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan.
d. Ada penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
e. Pola interaksi sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektivitas, efisiensi, penyesuaian diri pada kebenaran, penyesuaian pada norma, tidak memaksa mental, dan fisik.

2. Tujuan dan Dasar-dasar Interaksi Sosial
Proses interaksi dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya melalui tatap muka langsung. Secara tidak langsung dapat melalui sarana-sarana komunikasi misalnya surat, radiogram, telepon, dan interlokal.


Tujuan dari interaksi sosial sebagai berikut.
a. Untuk menjalin hubungan persahabatan.
b. Untuk menjalin hubungan dalam bidang perdagangan.
c. Untuk melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan.
d. Untuk membicarakan dan merundingkan sesuatu masalah yang timbul.
e. Untuk meniru kebudayaan orang lain yang lebih maju dan lain-lain.

Dasar Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi didasari oleh faktor-faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau dalam keadaan yang bergabung.
a. Faktor Imitasi
Faktor imitasi dapat mendorong seseorang untuk memusuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, tetapi juga bisa mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif, sebab yang ditiru mungkin tindakan-tindakan yang menyimpang.
b. Faktor Sugesti
Faktor ini berlangsung kalau seseorang memberi sesuatu pandangan yang berasal dari dirinya, yang kemudian diterima oleh pihak lain. Berlangsungnya sugesti, dapat juga terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi.
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menyamakan dirinya dengan pihak lain. Identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi dan sugesti. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun dengan disengaja.
d. Faktor Simpati
Simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting. Proses simpati akan dapat berkembang jika terdapat saling pengertian pada kedua belah pihak.

3. Pentingnya Kontak Sosial dan Komunikasi Dalam Interaksi Sosial
a. Kontak Sosial
Kontak merupakan tahap permulaan dari terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial tersebut dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
1) Antara orang-perorangan, misalnya kalau anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga.
2) Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, misalnya antara partai politik dengan anggotanya.
3) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya, misalnya dua buah kontraktor saling kerja sama memborong bangunan.

Suatu kontak dapat juga bersifat primer atau sekunder.
1) Kontak primer terjadi kalau yang mengadakan hubungan langsung
berhadapan dan bertemu muka dengan berjabatan tangan, saling
tersenyum, dan lain-lain.
2) Kontak sekunder terjadi kalau disertai perantara.
b. Komunikasi
Komunikasi terjadi kalau seseorang memberi arti pada perlakuan orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Pentingnya kontak dan komunikasi, yaitu untuk terwujudnya interaksi sosial dan dapat diuji terhadap suatu kehidupan terasing (isolation). Adanya kehidupan terasing yang sempurna terjadi, kalau ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Adanya kehidupan terasing dikarenakan secara badaniah mereka memang diasingkan dari hubungan dengan orang lain. Padahal perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulan dengan orang lain. Apabila seorang anak sejak kecil diasingkan dari pergaulan
dengan orang dan berdekatan dengan hewan, misalnya berada di hutan, berakibat kelakuannya mirip dengan hewan. Anak tersebut tak
dapat berbicara, perkembangan jiwanya jauh terbelakang. Terasingnya seseorang menurut Drs. Achmad dapat disebabkan:
1) karena pengaruh dan perbedaan ras atau suku,
2) adanya perbedaan tingkat kebudayaan,
3) daerahnya sangat terpencil jauh dari kehidupan,
4) pada masyarakat yang berkasta di mana gerak vertikal sangat sulit, dan
5) adanya cacat indera, syaraf, lumpuh yang terpaksa mengurung di rumah atau pengasingan.

Daftar Pustaka

Ruswanto. 2009. Sosiologi : SMA / MA Kelas X . Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. “Sosiologi 1:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial”. 15 Desember 2015. https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-sosiologi-kelas-x-bab-2-hubungan.html

Ulfah, Fitria Maria. “MATERI SOSIOLOGI KELAS X : INDIVIDU, KELOMPOK, DAN HUBUNGAN SOSIAL”. 15 Desember 2015. https://blog.unnes.ac.id/fitriamariahulfah/2015/12/14/materi-sosiologi-kelas-x-individu-kelompok-dan-hubungan-sosial/

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1: Fungsi Sosiologi Untuk Mengenali Gejala Sosial Di Masyarakat

in SOSIOLOGI SMA | Comments (0)

dani03

  1. Definisi Sosiologi

Definisi-definisi sosiologi itu, antara lain sebagai berikut.

  • Roucekdan Warren

Sosiologiadalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.

  • William F. Orgburndan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.

  • Pitirim A. Sorokin

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial. Misalnya gejala geografis dan gejala biologis. Ciri-ciri umum daripada semua jenis gejala-gejala sosial.

  • Selo Soemardjandan Soelaeman Soemardi

Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

  1. Objek Sosiologi dan Orientasi Sosiologi

Objek Sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.

1.Objek Material

Objek material sosiologiadalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.

2.Objek Formal

Objek formal sosiologi,yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Orientasi sosiologi di masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1. Keluargaadalah soko gurudari kelompok masyarakat.
  2. Kelangsungan hidup masyarakat memerlukan sejumlah ketentuan untuk mengatur tingkah laku manusia.
  3. Kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial yang ada di sekelilingnya, dan harus mampu menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga tersebut.
  4. Individu, keluarga, dan masyarakat mempunyai kecenderungan untuk mengklasifikasikan dirinya secara sosial menurut keturunan, tingkat kemakmuran, pendidikan, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial lainnya.
  5. Adanya komunikasi dengan kebudayaan dan masyarakat lain akan menimbulkan perubahan-perubahan nilai budaya.
  6. Kerja sama dan saling menghormati merupakan tuntutan kemanusiaan.
  7. Realisasi kehidupan pribadi dibentuk melalui hubungannya dengan yang lain.
  8. Perbuatan-perbuatan yang dapat diterima oleh suatu masyarakat dapat merupakan perbuatan yang tabu bagi masyarakat yang lain.
  9. Migrasi atau perpindahan bangsa-bangsa menimbulkan percampuran budaya antarindividu dan antarkelompok.
  10. Lingkungan sekitar baik fisik dan sosial akan mempengaruhi kehidupan manusia, dan manusia pun akan mempengaruhi lingkungannya.

3. Ciri-ciri dan Hakikat Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu cabang dari kelompok-kelompok ilmu sosial yang mempunyai sifat dan ciri-ciri tersendiri sebagai berikut.

  1. Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.
  2. Teoretis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
  3. Komulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
  4. No etis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan buruk atau baik masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai

berikut.

  1. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
  2. Dalam sosiologi objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
  3. Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
  4. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
  5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat.
  6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antarmanusia.

4. Pembagian Cabang-cabang Sosiologi

Berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, menurut Soerjono Soekantososiologi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam cabang, yaitu sosiologi umum dan khusus.

  1. Sosiologi Umum

Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam mengadakan hubungan masyarakat.

  1. Sosiologi Khusus

Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu.

Contoh:

1) Sosiologi pembangunan, membahas masyarakat di dalam pembangunan.

2) Sosiologi industri, membahas masyarakat dalam dunia industri.

3) Sosiologi politik, membahas masyarakat dalam hubungannya dengan politik.

4) Sosiologi hukum, membahas tingkah laku manusia dan masyarakat dalam kaitannya dengan hukum yang berlaku.

5) Sosiologi pedesaan, membahas masyarakat di pedesaan.

6) Sosiologi perkotaan, membahas masyarakat di kota-kota.

7) Sosiologi pendidikan, membahas hubungan gejala kemasyarakatan dengan pendidikan. Dan masih ada sosiologi yang lain.

  1. Peran dan Fungsi Sosiologi
    Fungsi atau kegunaan sosiologi
    1. Untuk pembangunan. Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.
    2. Untuk penelitian. Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.
    Peran Sosiologi
    1. Sosiolog sebagai ahli riset. Para sosiolog melakukan riset ilmiah. Tujuannya adalah mencari data kehidupan sosial masyarakat.
    2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan. Prediksi sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi.
    3. Sosiolog sebagai praktisi. Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
    4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik
    Apabila setiap masalah sosial yang terjadi di masyarakat tidak dapat diselesaikan maka akan mengancam keutuhan masyarakat tersebut yang pada akhirnya akan mengancam kepentingan bangsa dan negara. Masalah sosial akan menimbulkan konflik dan ketidakteraturan sosial. Dalam negara yang sedang membangun sosiologi bermanfaat untuk kepentingan pembangunan negara. Proses pembangunan negara ditujukan untuk memberikan kesejahteraan lahir dan batin
    masya-rakat, menjaga keutuhan atau integrasi bangsa. Penelitian sosiologi memberikan bantuan kepada masyarakat dalam memecahkan masalah-masa-lah sosial sebagai metode-metode prevenetif dan metode represif.
    Oleh karena itu sosiologi diharapkan dapat mengamati dan membantu menyelesaikan setiap masalah-masalah sosial mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan oleh Pancasila dan UUD 1945. Sosiologi dapat membantu proses
    pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dengan menjaga identitas sosial dan budayanya yang luhur dan menjadi kebanggaan
    di depan mata dunia. Para peneliti masyarakat atau ahli sosilogi memiliki peranan dalam masyarakat, diantaranya adalah.
    a. Sosiolog sebagai ahli riset
    b. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan
    c. Sosiolog sebagai teknisi
    d. Sosiolog sebagai pendidik

Daftar Pustaka

Ruswanto. 2009. Sosiologi : SMA / MA Kelas X .Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Ulfah, Fitria Maria. “Materi Sosiologi Kelas X : Fungsi Sosiologi Untuk Mengenali Gejala Sosial Di Masyarakat”. 15 Desember 2015. https://blog.unnes.ac.id/fitriamariahulfah/2015/12/14/materi-sosiologi-kelas-x-fungsi-sosiologi-untuk-mengenali-gejala-sosial-di-masyarakat/


Silabus Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII

November 28, 2015 in SOSIOLOGI SMA | Comments (3)

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI

 

Satuan Pendidikan        : SMA/MA
Kelas                               : XII

Kompetensi Inti              :

KI 1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3   : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4   : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(more…)


Silabus Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XI

in SOSIOLOGI SMA | Comments (2)

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI

(PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)

 

Satuan pendidikan        : SMA/MA
Kelas                              : XI

Kompetensi Inti              :

KI 1     : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2     : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3     : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4     : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(more…)


Silabus Mata Pelajaran Sosiologi SMA Kelas X

in SOSIOLOGI SMA | Comments (2)

SILABUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
(PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)
 
Satuan Pendidikan        : SMA/MA
Kelas                               :  X

Kompetensi Inti              :

KI 1    : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2    : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3     : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

 KI 4    : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

(more…)