Pengaruh Keberadaan Industri Pabrik Gula di Desa Cepiring Terhadap Lingkungan Sekitar

Struktur sosial masyarakat desa cepiring berbeda dari sebelumnya. Adanya penentuan kawasan industri menyebabkan pemusatan pembangunan pada wilayah tertentu, yang secara langsung mengakibatkan terjadinya perubahan sumber daya alam. Awalnya masyarakat desa cepiring selalu bergantung terhadap alam sebagai penghidupannya. Dengan kondisi alam yang berbeda, masyarakat desa cepiring memiliki mata pencaharian yang berbeda. Masyarakat cepiring dahulu bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, tetapi sebagian besar dari masyarakat desa cepiring adalah bertani karena wilayah desa cepiring memiliki tanah yang subur, karena tanah yang subur inilah Belanda memutuskan untuk membangun Pabrik Gula Nusantara di Desa Cepiring. Sekarang setelah kembali beroperasinya industri Pabrik Gula Nusantara, masyarakat lebih memilih untuk menjadi sebagai buruh di Pabrik Gula. Anggapan mereka karena mereka akan lebih sejahtera jika menjadi buruh pabrik. Namun masih ada beberapa masyarakat yang memilih untuk tetap bertani, nelayan, berkebun dan berdagang. Mereka memilih untuk tetap menggarap sawah milik mereka dan juga masih memanfaatkan kesuburan tanah di desa cepiring untuk kehidupan sehari-hari ataupun dijual ke pasar-pasar terdekat seperti pasar cepiring, pasar weleri dan pasar kendal. Tidak hanya bertani sebagian juga bermata pencaharian sebagai nelayan dan berkebun. Perubbahan pola pemanfaatan sumber daya alam dari sektor pertanian ke sektor industri dan berlanjut pada perubahan pola ekonomi masyarakat desa cepiring, salah satunya adalah perubahan mata pencaharian. Seperti yang sudah di jelaskan tadi, maka struktur sosial di dalam masyarakat desa cepiring berubah dari sebelum adanya industri pabrik gula. Keadaan diatas tersebut akan memunculan dampak terhadap aspek kependudukan yang ditandai oleh laju pertumbuhan dan tingkat kepaatan yang tinggi. Terbukanya peluang kerja diluar sektor pertanian merupakan faktor yang mendorong terciptanya migrasi masuk yang tinggi di daerah kawasan pabrik gula.

Masyarakat desa cepiring ingin protes tentang limbah yang dihasilkan pabrik gula di karenakan limbah yang dihasilkan mengalir melalui saluran sanitasi berbentuk cairan hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap, namun karena pihak perusahaan sudah memberikan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat maka hal itu di urungkan. Di masyarakat, ada lembaga yang menyalurkan suara warga untuk di sampaikan kepada pihak pabrik yang dinamakan “Siswasmas (Sistem Pengawasan Mayarakat)”. Dari lembaga inilah masyarakat menyampikan suara-suaranya tentang limbah pabrik gula yang pembuangannya semakin hari semakin mengganggu dan mencemari lingkungan warga. Warga pernah di kumpulkan oleh Siswasmas bersama wakil-wakil dari pabrik gula terebut. Adapun dampak-dampak yang dihasilkan oleh pabrik gula yaitu polusi suara, disebabkan ketika menyalakan memanaskan mesin yang menghasilkan suara sangat berisik dan mengganggu. Dampak lainnya adalah penyakit yang dialami warga, karena pengaruh air yang sudah tercemar dengan limbah pabrik.

Kearifan lokal yang terdapat pabrik gula adalah tradisis wiwitan yang di selenggarakan setiap tahun, upacara wiwitan ini sebagai tradisi untuk menandai diawalinya musim penggilingan tebu di pabrik gula dan juga merupakan bentuk penghormatan dan pelestarian budaya leluhur serta permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar giling tebu dapat berjalan dengan lacncar dan dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun. Kegiatan ini dilakukan di area pabrik yang diikuti segenap pimpinan, karyawan, para undangan dan masyarakat yang hadir. Kegiatan wiwitan diwarnai dengan kegiatan pesta budaya serta pasar malam dan aneka hiburan. Wiwitan tebu ini adalah kearifan lokal yang mempertemukan budaya penghormatan dan pelestarian budaya leluhur antara kesiapan pabrik dengan petani tebu. Kirab tebu temanten adalah prosesi awal penggilingan tebu disebut kirab tebu temanten dikarenakan tebu yang akan di gilin pertama kali di mesin penggilingan di kirab terlebih dahulu atau dibawa dengan berjalan kaki. Setelah upacara teresebut selesai maka lanjut ke acara wayang kulit dan pasar malam. Dampak lingkungan yang terjadi setelah adanya prosesi upacara tersebut khususnya pasar malam yang di selenggarakan pihak pabrik ± 7 hari.

Tidak sedikit masyarakat desa cepiring yang antusias untuk mengunjungi pasar malam yang diselenggarakan pihak pabrik dari anak kecil, remaja bakan orang dewasa pun tertarik untuk mengunjungi pasar malam. Biasanya pasar malam berlokasikan di sebuah lapangan sepak bola disekitar pabrik gula, karena memerlukan tempat yang luas untuk wahana-wahana dan pedagang yang dimulai dari berjualan baju, dompet, peralatan rumah tangga ataupun yang lainnya. Dampak yang terjadi adalah menjadikan area untuk pasar malam tersebut menjadi kotor karena sampah-sampah yang dibuang pengunjung pasar malam secara sembarangan. Hal ini di karenakan kurangnya fasilitas tempat sampah yang di berikan pihak pabrik sebagai tempat sampah, bahkan lebih parahnya kadang tidak disediakan tempat sampah. Kemudian kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkunganlah yang menjadi alasan selanjutnya, tidak sedikit masyarakat sebagai pengunjung atau pedagang lebih memilih membuang sampah sembarang. Mereka bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan dan seakan melepas tanggung jawab atas perbuatan menjaga lingkungan. Setelah itu banyaknya tanaman-tanaman yang diinjak-injak pengunjung sehingga membuat tanaman tersebut rusak atau kebun-kebun sekitar lokasi pasar malam menjadi kena imbas karena masyarakat sama sekali tidak peduli apapun tentang lingkungan.

KESIMPULAN

Dapat ditarik kesimpulan, bahwa dengan masuknya atau terbangunnya kawasan industri di masyarakat pedesaan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah tersedia lapangan kerja bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan, terbentuknya kesejahteraan sosial, salah satunya adalah diberikannya fasilitas-fasilitas umum bagi masyarakat seperti fasiliitas kesehatan, Taman Kanak-Kanak, rumah-rumah dinas bagi pekerja yang tempat tinggalnya jauh dari pabrik, lapangan olahraga dan kolam renang dan kantin di dalam pabrik disediakan untuk masyarakat sekitar pabrik untuk mencari penghasilan di kantin tersebut. Pabrik dan masyarakat mencoba untuk bekerja sama. Dampak negatifnya adalah limbah-limbah yang dihasilkan pabrik, dibuang di saluran sanitasi masyarakat. Sehingga masyarakat terkena dampaknya, seperti sakit kulit karena air yang digunakan warga telah tercemar oleh limbah pabrik.

Struktur sosial masyarakat pun berubah, mereka yg awalnya berketergatungan dengan alam sekarang berketergantungan dengan industri. Masyarakat yang dahulu lebih memanfaatkan sumber daya dari alam, kini lebih memilih untuk memanfaatkan peluang kerja di kawasan industri. Mata pencaharian di sektor pertanian kurang diminati anak muda sekarang, mereka lebih memilih untuk bekerja di pabrik gula.

Dalam acara wiwitan tebu yang setiap tahun diadakan, seharusnya panitia yang menyelenggarakan acara tersebut lebih memperhatikan keadaan lingkungan dan dampak yang akan di timbulkan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan menjaga lingkungan dan penyelenggara pun seharusnya memberikan fasilitas-fasilitas seperti tempat sampah lebih banyak, agar tidak mengotori lingkungan tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Inagurasi, Libra.H. 2010. “Pabrik Gula Cepiring di Kendal, Jawa Tengah Tahun 1835—1930, Sebuah Studi Arkeologi Industri”. Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.

intanputriset.blogspot.co.id/2013/12/perubahan-sosial-budaya-indonesia.html?m=1

www.beritakendal.com/2013/05/16/Kirab-temanten-tebu-awali-giling-tebu/

  1. Tema membuat tulisan tidak terbaca, mohon diperbaiki ya ren

  2. materinya nya bagus tapi terlalu monoton, ditambah gambar lokasi observasi pasti tambah bagus

  3. mohon diperhatikan jarak antar barisnya ka, terlebih pada daftar pustaka dan paragraf sebelumnya

  4. lebih bagus kalau ada foto di tempat kejadian Ren, OA artikelnya menarik, dilanjutin penelitiannya dengan tema yang berbeda. Semangat !!

  1. No trackbacks yet.