Di antara kamu semua, siapa yang pernah merasakan pengalaman jadi anak kos?
Pengalaman hidup mandiri yang biasa dijalani oleh mahasiswa ini memang mengandung sejuta makna. Unik, seru, dan tak terlupakan.
Meski tampak berat, jadi anak kos faktanya tidaklah semenyeramkan yang kamu bayangkan, kok. Bertahan hidup sendirian tanpa dampingan orang tua justru menempa diri kamu untuk jadi pribadi yang lebih mandiri dan dewasa.
Situasi memaksa kamu untuk menjalani dan mengatur segala sesuatunya seorang diri. Mulai dari bangun pagi tanpa harus dibangunkan mama, cari makan sendiri, bebersih kamar tanpa bantuan, hingga disiplin saat belajar.
Setelah kuliah dan jadi anak kos, bisa dikatakan kamu mulai memasuki kehidupan yang sesungguhnya. Agar prestasi terjaga, kamu harus pintar-pintar membagi waktu antara belajar dan nongkrong.
Kalau kebanyakan main, kamu tentunya tak mau nilai IPK jeblok dan mengecewakan orang tua yang sudah memberi kepercayaan bagi kamu untuk berkuliah di luar kota, bukan?
Kamu juga harus bisa mengelola keuangan dengan bijak. Jangan sampai kamu dilanda kebangkrutan di tanggal muda.
Hidup sebagai anak kos juga amat seru dijalani karena kamu pasti akan dikelilingi oleh banyak teman senasib sepenanggungan. Kamu dijamin tak akan kesepian!
Meski menyenangkan dan seru, pasti ada-ada saja balada pahit manisnya kehidupan anak kos yang dijamin mampu bikin kamu senyam-senyum saat membacanya. Apa saja sih, suka duka yang cuma dipahami oleh anak kos? Ini daftarnya!
Hal yang satu ini pasti pernah dialami oleh anak kos manapun (kecuali yang memiliki kamar mandi dalam). Jika sedang ada kelas pagi, telat bangun sedikit saja, kamu pasti akan dibuat senewen saat menanti anak kos yang lain selesai mandi.
Belum lagi saat kamu harus ikhlas menahan napas saat diserbu ‘aroma surga’ yang ditinggalkan pengguna kamar mandi sebelumnya yang habis buang air besar. Duh!
2. Mi Instan Jadi Andalan di Tanggal Tua
Bisa dikatakan, mi instan merupakan makanan kebangsaan anak kos di seluruh penjuru Indonesia. Murah, kenyang, dan enak. Karena sering merasa jumawa sehabis dikirimi uang jajan di awal bulan, banyak dari kamu yang lupa daratan. Seminggu pertama biasanya dilewati dengan memuaskan hawa nafsu untuk makan-makan ‘cantik’ di mal.
Memasuki pertengahan bulan, biasanya anak kos akan kembali ke ‘kasta’nya. Warteg biasanya kembali jadi pilihan favorit. Dan saat akhir bulan menjelang, giliran mi instan yang jadi penyelamat hidup. Mulai dari mi goreng aneka rasa, hingga mi kuah dengan telur rebus. Semuanya digilir sesuai tanggal dan selera. Hayo ngaku, siapa yang pernah mengalami hal ini?
3. Kondangan dan Pulang Kampung Jadi Sarana Perbaikan Gizi
Semua anak kos pasti riang gembira saat menerima undangan pesta pernikahan dari orang lain. Karena hal ini hanya menuju pada satu hal: perbaikan gizi!
Karena kamu bisa dengan bebas menikmati segala hidangan yang tersedia tanpa perlu pikir panjang. Mulai dari menu prasmanan, pondokan, hingga aneka kue kecil, dessert, dan minuman yang disediakan. Semua bisa dibabat hingga tuntas.
Soal isi amplop yang dibawa? Itu urusan belakangan, karena yang terpenting adalah bisa makan dan minum sepuasnya. Momen pulang kampung ke haribaan Ibu Pertiwi alias rumah juga jadi kegiatan favorit anak kos. Kembali menikmati nyamannya suasana rumah, bertemu keluarga, dan tak perlu repot cari makanan sendiri. Semua sudah tersedia di depan mata.
Dan biasanya setelah pulang kampung, kamu jadi kaya mendadak karena mendapat suntikan dana dari orang tua. Aneka persediaan makanan juga biasanya diboyong sebanyak mungkin.
4. Bebas Pulang dan Pergi Sesuka Hati
Ini dia kelebihan yang hanya bisa dimiliki oleh anak kosan. Karena hidup sendiri, kamu jadi bebas mengatur waktu yang kamu punya seorang diri. Pergi kemanapun, kapanpun, bersama siapapun. Anak kos tak akan pernah lagi mengalami yang namanya diomeli mama dan mama akibat pulang telat.
Karena hidup seorang diri, otomatis skill bersosialiasi untuk membangun hubungan pertemanan kamu jadi terasah tajam. Menjadi anak kos, kamu bisa punya banyak teman seatap yang bisa dianggap sebagai keluarga kedua. Kamu juga bisa jadi punya banyak geng. Geng teman kuliah, geng organisasi kampus, geng anak kos, dan masih banyak lagi. Tak pernah ada kata sepi!
Karena punya banyak teman yang berasal dari berbagai daerah dan latar belakang, kamu otomatis belajar untuk jadi orang yang bertoleransi tinggi terhadap perbedaan. Semuanya kebanyakan adalah anak rantau yang sama dengan kamu. Dijamin bisa membuka wawasan kamu soal ragam perbedaan budaya, kebiasaan, dan pola pikir manusia.
Baik itu teman yang berasal Bandung, Pontianak, Bangka, Padang, Lampung, Makassar, dan masih banyak lagi. Kamu bisa merasakan kayanya budaya yang ada di Indonesia tercinta.
Biasa juga dikenal dengan istilah kangen mama, kangen papa, kangen rumah, dan homesick. Hal yang satu ini pasti pernah dirasakan oleh setiap anak kos yang merantau ke kota lain.
Terlebih bagi maba alias mahasiswa baru. Sebulan pertama biasanya merupakan masa-masa paling ‘sengsara’. Karena kamu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang drastis. Belum lagi jika kamu merupakan anak rantau yang berjuang sendiri.
Diam-diam menangis di malam hari karena homesick di minggu pertama jadi anak kos sudah pasti jadi pernah kamu alami. Namun seiring berjalannya waktu, things will get better. Menelepon orang tua setiap hari atau melakukan video call bisa jadi pengobat rindu yang ampuh.
Ini dia momen ‘mengerikan’ yang paling dihindari oleh anak kos: sakit sendirian! Ya, karena hidup seorang diri, tak akan ada mama yang siap sedia mengurusi kamu kala jatuh sakit. Saat demam sekalipun, kamu harus tetap mengurus diri sendiri. Cari makan juga sendiri.
Sakit saat jauh dari rumah dan orang tua memang merupakan kombinasi paling menyedihkan. Karena setelah jadi anak kos, kamulah yang bertanggungjawab sepenuhnya terhadap diri sendiri. Tapi jangan keburu panik dan khawatir dulu, karena disinilah sahabat sejati berperan. Tetangga kos atau sahabat baik biasanya akan datang untuk membantu dan merawat kamu, kok.
9. Teman Kos Berisik dan Jorok
Hmmm.. Satu lagi masalah yang umum dialami oleh anak kos. Karena kamu memang tak mungkin bisa jadi kenal dan akrab dengan semua orang bukan?
Di sepanjang kiprah kamu dalam dunia per-anak-kosan, pasti akan ada saja anak kos yang mengganggu. Entah itu berisik atau jorok. Setuju?