MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1 Manusia

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:

– NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
– ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
– SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar
– KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan
– ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain

  1. Menjelaskan Unsur-Unsur Yang Membangun Manusia

1.)    Manusia terdiri dari unsur yang saling terkait, yaitu :

–          Jasad : Sesuatu yang dapat diraba, dirasa, dilihat yang menempati ruang dan waktu.

–          Hayat : Adanya unsur kehidupan, seperti ditandai adanya gerak.

–          Nafs : Sadar akan diri sendiri

–          Ruh : Unsur non-materi yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya kehidupan.

2.)    Manusia sebagai satu kepribadian dengan 3 unsur, yaitu :

–        Ego : Struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, diatur oleh prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustasi. Ego terikat dalam proses berpikir sekunder -mengingat, merencanakan, dan menimbang situasi yang memungkinkan kompromi antara fantasi dari id dan realitas dunia luar.

–        Id : Satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.

–        Superego : Super ego merupakan perkembangan dari ego yang pada suatu saat melepaskan diri dari ego. Sifat super ego sama dengan id, dalam arti tidak terpengaruh waktu dan tempat, tidak mempunyai sensor diri serta memiliki energi sendiri. Fungsi dari super ego adalah menentukan sesuatu itu benar atau salah, susila atau tidaknya.

                                                                                   

2.2 Hakekat Manusia

  1. Menjelaskan Hakekat Manusia
  1. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu

Kata individu bukan berarti manusia secara keseleruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia. Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya.

  1. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,       selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

  1. Manusia sebagai Mahluk Berbudaya

Untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.

  1. Hakikat Manusia Sebagai Mahluk Ekonomi

Manusia sebagai makhluk ekonomi adalah pada hakekatnya manusia memiliki sifat konsumtif dan tidak pernah memiliki rasa puas dalam mengkonsumsi suatu barang. Karena, dalam sehari-hari kita membutuhkan suatu barang dan barang tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, pakaian yang kita pakai sehari-hari, makanan untuk menambah energi, dan kebutuhan lainnya.

  1. Membedakan Manusia dengan Mahluk Lain

Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran.Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.

Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif. Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas.

Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia

2.3 Kepribadian Bangsa Timur

  1. Menjelaskan Tentang Kepribadian Bangsa Timur

Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.

Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.

Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :

  1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
    2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
    3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
    4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat ramah, bersahabat, tidak individualis, dan saling tolong menolong satu sama lain. Bangsa timur pun umumnya memiliki sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Meskipun begitu, baru sedikit negara bangsa timur yang sudah maju perekonomiannya. Seperi Singapura, Korea dan Jepang. Selain itu, negara lain masih tertinggal.
Namun sekarang ini banyak kebudayaan asing yang masuk secara jelas kedalam kebudayaan “kita” bangsa timur, terutama hiburan. Seperti music, tarian dan film yang mungkin tidak terlalu sesuai dengan adat dan istiadat bangsa timur. Ini yang menjadi pro kontra dalam kehidupan globalisasi ini. Jika terlalu berlebihan maka akan berdampak buruk bagi kebudayaan ini selanjutnya, untuk itu kita sekali lagi dituntut untuk slalu pintar memilih dan menyaringnya.

  1. Bagan Psiko-Sosiogram Manusia

2.4 Pengertian Kebudayaan

  1. Definisi Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Kebudayaan adalah hasil cipta,rasa,karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ada beberapa pengertian atau definisi dari konsep kebudayaan:

–        James P.Spradley mendefinisikan kebudayaan sebagai sistem ide atau gagasan.Sistem itu berfungsi sebagai pedoman dan penuntun masyarakat untuk bersikap dan berprilaku.

–       Linton berpendapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan dari pengetahuan,sikap,dan prilaku yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota masyarakat tertentu.

–        Herskovits mengemukakan kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.

–        Koentjaraningrat mengatakan bahwa menurut ilmu antropologi “kebudyaan” adalah keseluruhan sistem,gagasan,tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar

  1. Menyebutkan Tokoh-Tokoh Kebudayaan

–        Christian Snouck Hurgronje(Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)

–        Godard Arend Johannes Hazeu (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)

–        Oscar Louis Helfrich (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)

–         Herman Neubronner Van Der Tuuk (Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)

–        Johannes Ludovicus Van Der Toorn(Ilmuwan Belanda pengkaji Kebudayaan Indonesia)

–        W.S Rendra (sastra dan teater)

–         Bagong Kussudiardja(koreografer dan pelukis)

–         Bubi Chen(pianis Jazz)

–         H.B. Jassin(kritisi sastra dan dokumentator sastra)

–         Kartika Affandi(pelukis perempuan tanpa busana)

2.5 Unsur-Unsur Kebudayaan

  1. Menyebutkan 7 Unsur Kebudayaan Universal

Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

  1. Sistem religi yang meliputi:
    • sistem kepercayaan
    • sistem nilai dan pandangan hidup
    • komunikasi keagamaan
    • upacara keagamaan
  1. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
    • kekerabatan
    • asosiasi dan perkumpulan
    • sistem kenegaraan
    • sistem kesatuan hidup
    • perkumpulan
  1. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
    • flora dan fauna
    • waktu, ruang dan bilangan
    • tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
  1. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
    • lisan
    • tulisan
  1. Kesenian yang meliputi:
    • seni patung/pahat
    • relief
    • lukis dan gambar
    • rias
    • vokal
    • musik
    • bangunan
    • kesusastraan
    • drama
  1. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
    • berburu dan mengumpulkan makanan
    • bercocok tanam
    • peternakan
    • perikanan
    • perdagangan
  1. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
    • produksi, distribusi, transportasi
    • peralatan komunikasi
    • peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
    • pakaian dan perhiasan
    • tempat berlindung dan perumahan
    • senjata
  1. Membedakan Kebudayaan dalam Dua Bentuk Wujud 

         Wujud Abstrak ==> Wujud budaya seperti ini tidak dapat dilihat karena berada dalam pikiran individu masing-masing.Contoh: Pola pikir sebagian orang sumatera, dalam menyampaikan pendapat mereka cenderung sedikit lebih kasar daripada orang jawa. Orang sumatera sangat gampang marah dan cepat tersinggung cara berbicaranya pun kasar. Beigitu juga pola pikir masyarakat lain mengikuti adat-istiadat mereka masing-masing.

         Wujud Nampak ==> Wujud budaya seperti ini meliputi, kegiatan dengan kata lain aktivitas manusia berinteraksi dalam lingkungan tertentu. Wujud ini adalah timbal balik dari wujud abstrak. Dengan adanya gagasan yang ada dalam pikiran manusia menumbulkan aktivitas begitu juga sebaliknya aktivitas menghasilkan gagasan.

2.6 Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.

o Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

o Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

o Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.

2.7 Orientasi Nilai Budaya

  1. Dapat Menggunakan 5 Masalah Pokok Kehidupan manusia dalam Sistem Nilai Budaya

Lima masalah dasar dalam kehidupan manusia menurut C.Kluckholn

  1. Untuk masalah hakikat hidup manusia (MH), ada kebudayaan yang memandang bahwa hidup itu     buruk, maka perlu dihindari. Ada juga kebudayaan lain yang memandang bahwa hidup itu baik adanya, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa hidup itu buruk adanya, tetapi manusia    dapat mengusahakannya untuk menjadi baik.
  2. Untuk masalah hakikat karya (MK), ada kebudayaan yang memandang bahwa karya manusia itu bertujuan untuk menafkahi hidup, ada juga kebudayaan lain yang menganggap bahwa karya itu untuk memberikannya suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat.
  3. Untuk masalah persepsi manusia mengenai waktu (MW), ada kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa yang lampau, ada juga kebudayaan yang memandang penting hidup manusia itu masa kini. Ada juga kebudayaan yang memandang penting ke masa depan.
  4. Untuk masalah pandangan manusia mengenai alam (MA), ada kebudayaan yang menganggap bahwa manusia hanya dapat tunduk pada kekuasaan alam yang dahsyat saja. Ada juga kebudayaan yang menganggap bahwa alam itu merupakan sesuatu yang harus ditaklukkan dan dikuasai manusia.
  5. Untuk masalah hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (MM), ada kebudayaan-kebudayaan yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dengan sesamanya,ada juga kebudayaan lain yang lebih mementingkan hubungan antara manusia dengan manusia lainnya dalam hubungan yang horizontal, artinya lebih mengutamakan hubungan yang saling bekerja sama atau gotong royong dengan sesamanya.sangat menilai tinggi anggapan bahwa manusia harus mampu berdiri sendiri dan untuk mencapai tujuannya, berusaha melakukannya sendiri dan jika memerlukan bantuan, sedikit mungkin memerlukan bantuan orang lain.

2.8 Perubahan Kebudayaan

  1. Menyebutkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu   Unsur Kebudayaan Baru

Berikut ini merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan :

  1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
  1. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku.
  1. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru.
  1. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
  1. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.
  1. Menyebutkan Penyebab Terjadiya Gerak/ Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan pada masyarakat biasanya ada yang di sebabkan oleh masyarakat itu sendiri, atau pun berasal dari masyarakat pendatang. Biasanya penyebab perubahan yang di lakukan oleh masyarakat itu sendiri terjadi akibat adanya kelahiran, juga hal-hal baru serta media yang mereka lihat biasanya akan menimbulkan pengaruh positif juga negatif bagi masyarakat itu sendiri.

Begitu juga sebaliknya dengan penyebab perubahan budaya yang di akbatkan dengan adanya ke datangan masyarakat dari luar yang biasanya terjadi karena adanya bencana alam, transmigrasi maupun lainnya. Contohnya, perubahan yang di lakukan masyarakat atau penduduk yang datang dari desa ke kota atau sebaliknya… Masyarakat dari desa biasanya hanya meniru atau mengikuti budaya yang di lakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh, akibatnya mereka terkadang terjebak akan hal-hal negatif baru yang mereka tidak ketahui sebelumnya… Begitu pula sebaliknya, penduduk kota yang merasa lebih moderen dan pintar akan tekhnologi biasanya cenderung pamer dengan budaya yang mereka biasa lakukan tanpa berfikir dampak positif atau negatif bagi penduduk desa, akibatnya tidak sedikit dari masyarakat desa justru menirukan hal-hal buruk saja, tapi banyak juga hal baik yang mereka contoh. Hal ini lah yang terkadang dapat menimbulkan konflik pada masyarakat luas karna adanya perbedaan pandangan kebudayaan.

2.9 Kaitan Manusia dan Kebudayaan

  1. Menjelaskan Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.

Hakikat manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Jadi kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu.

  1. Memberikan Contoh Tentang Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Di dalam pandangan sosiologi,kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas daripada itu. Kebudayaan meliputi semua hasil cipta, karsa rasa dan karya manusia baik yang material maupun yang nonmaterial (baik bersifat kebendaan maupun yang  bersifat kerohanian). Sebagai contoh : orang Eropa yang beriklim dingin terpaksa harus membuat pakaian tebal, jadi bisa di simpulkan bahwa kebudayaan itu adalah suatu hasil, dan hasil itu dengan sengaja atau sesungguhnya ada dalam masyarakat. Dan yang membedakan manusia dengan binatang .

Untuk lebih jelas dalam memahami kebudayaan tersebut , saya akan mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari. Misalnya : Ketika kita berada di lingkungan sekolah di wajib kan memakai seragam,  dan ketika di campus di wajibkan memakai pakaian yang sopan.  Dari paparan tersebut kita bisa ditarik kesimpulan  bahwa kebudayaan itu sendiri tergantung pada setiap individu atau masyarakat karena oleh situasi atau kondisi yang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.

Setiap kebudayaan adalah sebagai jalan atau arah di dalam bertindak dan berpikir,sehubung dengan pengalaman-pengalaman yang fundamental, dari sebab itulah kebudayaan itu tak dapat dilepaskan dengan individu dan masyarakat.

  1. Menjelaskan Pengertian Dialektis

Dialektis mempunyai arti, yaitu bersangkutan/ saling terkait satu sama laim.

  1. Menyebutkan 3 Tahap dalam Proses Dialektis

Peter L. Berger (1991) membuat suatu kerangka pemikiran untuk memperlihatkan hubungan antara individu dan masyarakat. Menurutnya, dalam masyarakat terdapat proses dialektis mendasar yang terdiri atas tiga langkah:

  1. Eksternalisasi: jika dibandingkan dengan manusia lainnya, manusia merupakan makhluk yang secara biologis mempunyai kekurangan karena dilahirkan dengan struktur naluri yang tidak lengkap dan dunia yang diprogram tidak sempurna. Oleh adanya ketidaksempurnaan tersebut, manusia harus menciptakan satu dunia manusia, yaitu kebudayaan (world-building). Maka, Berger menyimpulkan untuk langkah eksternalisasi ini, masyarakat adalah produk manusia.
  2. b. Objektivasi: inti dari proses objektivasi ialah bahwa kebudayaan yang diciptakan manusia kemudian menghadapi penciptanya sebagai suatu fakta di luar dirinya. Menjadi suatu realitas objektif. Sehingga, Berger mengemukakan bahwa masyarakat merupakan suatu gejala dialektis.
  3. Internalisasi: dunia yang telah diobjektivasikan tersebut diserap kembali ke dalam struktur kesadaran subjektif individu. Individu mempelajari makna yang telah diobjektivasikan dan mengidentifikasi dirinya dengan dunia itu, makna tersebut masuk ke dalam dirinya dan menjadi dirinya. Pada tahap ini, menurut Berger, manusia adalah produk masyarakat.
Posted by indah kumallasari   @   20 November 2015

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
«
Next Post
»