Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokatuh.
Salam Sejahtera untuk kita semua.
Alhamdulillah, Puji Syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Bahagia rasanya bisa kuliah di kampus konservasi, dan bertemu dengan kalian kompetitor-kompetitor Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. semoga di ajang ini dapat mempererat tali silaturahim kita. pada postingan perdana ini saya akan menyajikan artikel tentang Kerusakan-kerusakan alam yang terjadi di indonesia dewasa ini, mari kita simak sama-sama.
Apakah itu kerusakan alam?? kerusakan alam apa saja yang telah terjadi di Indonesia??
Kerusakan dari kata dasar “rusak” dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) berarti sudah tidak sempurna (baik, utuh) lagi: karena mendapat awalan Ke dan akhiran An maka artinya menjadi perihal rusak (sukar untuk diperbaiki). Arti dari “alam” itu sendiri adalah segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bumi, bintang, kekuatan): Jadi kerusakan alam adalah ketidak sempurnaan fungsi dari alam yang disebabkan oleh suatu hal.
Kerusakan alam menurut penyebabnya terbagi menjadi 2 yaitu :
- Peristiwa Alam
Berbagai bentuk peristiwa alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. contohnya :
a. Letusan Gunung Berapi.
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa :
- Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
- Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
- Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
- Gas yang mengandung racun.
- Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi.
Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
- Berbagai bangunan roboh.
- Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.
- Tanah longsor akibat guncangan.
- Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
- Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).
c. Angin topan.
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah.
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.
Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
- Merobohkan bangunan.
- Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
- Membahayakan penerbangan.
- Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d. Erosi dan abrasi yaitu suatu proses terkikisnya permukaan bumi oleh air dan laut.
e. Penyimpangan iklim terjadi karena bergeser atau berubah, hal tersebut memicu kecemasan para warga terutama petani, nelayan, pelayaran dan penerbangan. Ramalan cuaca tidak tepat, angin topan, kekeringan dan curah hujan berlebihan merupakan dampak pergeseran iklim.
2. Kerusakan Alam yang disebabkan Manusia
Banyak sekali kerusakan alam yang terjadi di Indonesia, dan ini sangat berdampak buruk bagi keadaan lingkungan di Indonesia. ini ada 3 kerusakan lingkungan terparah di Indonesia yang disebabkan oleh manusia antara lain :
a) Penambangan Emas Oleh Newmon* di Nusa Tenggara Barat Kerusakan Akibat Penambangan Oleh PT. Newmon* Di Nusa Tenggara.
Setelah dimulainya penambangan Emas oleh PT. Newmon* selama kurang lebih 20 tahun menyebabkan begitu banyak kerusakan alam yang dapat dilihat langsung dan juga menyebabkan kerusakan di laut dikarenakan pembuangan limbah ke laut dan lingkungan sekitar dimana limbah-limbah tersebut masih mengandung merkuri dan arsenik.
b) Penambangan Oleh PT. Freepor* di Papua Aktivitas pertambangan PT Freepor* di Papua yang dimulai sejak tahun 1967 hingga saat ini telah berlangsung selama 42 tahun.
Selama ini, kegiatan bisnis dan ekonomi Freepor* di Papua, telah mencetak keuntungan finansial yang sangat besar bagi perusahaan asing tersebut, namun belum memberikan manfaat optimal bagi negara, Papua, dan masyarakat lokal di sekitar wilayah pertambangan Freepor* telah membuang tailing dengan kategori limbah B3 (Bahan Beracun Berbahaya) melalui Sungai Ajkwa. Limbah ini telah mencapai pesisir laut Arafura. Tailing yang dibuang Freepor* ke Sungai Ajkwa melampaui baku mutu total suspend solid (TSS) yang diperbolehkan menurut hukum Indonesia. Limbah tailing Freepor* juga telah mencemari perairan di muara sungai Ajkwa dan mengontaminasi sejumlah besar jenis mahluk hidup serta mengancam perairan dengan air asam tambang berjumlah besar. Dari hasil audit lingkungan yang dilakukan oleh Parametrix, terungkap bahwa bahwa tailing yang dibuang Freepor* merupakan bahan yang mampu menghasilkan cairan asam berbahaya bagi kehidupan aquatik. Bahkan sejumlah spesies aquatik sensitif di sungai Ajkwa telah punah akibat tailing Freepor*.
c) Kerusakan Terumbu Karang di Perairan Indonesia TERUMBU karang di perairan Indonesia kerap disebut-sebut dalam kondisi rusak parah.
Bila mengacu pada penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O-LIPI), terumbu karang yang hancur lebur mencapai hampir 50 persen, sedangkan yang masih sangat baik tinggal 6,2 persen. Kerusakan itu terutama disebabkan praktik pengeboman ikan dan pengambilan karang untuk bahan bangunan dan reklamasi pantai. Kondisi rusaknya terumbu karang itu akan terasa makin memprihatinkan bila mendengar keterangan dari pakar terumbu karang, yang mengatakan bahwa pemulihan terumbu karang memakan waktu cukup lama, berpuluh hingga beratus tahun. Itu pun bila kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung. Padahal, fungsi terumbu karang amat besar bagi kelangsungan hidup ikan dan beragam biota laut lainnya, mulai dari tempat mencari makan hingga berkembang biak. Oleh karena itu, rusaknya terumbu karang berarti juga menurunnya populasi ikan. Itu berarti pula berkurangnya pasokan ikan sebagai bahan pangan manusia. Manfaat lain dari terumbu karang adalah sebagai pelindung pantai dari abrasi Kerusakan yang terjadi disekitar kita tidak lain karena ulah tangan manusia, tidak ada kata terlambat dalam segala hal. Selama ada kesadaran dan kemauan dari kita, saya yakin kerusakan yang sudah terjadi perlahan-lahan bisa kita perbaiki.mari kita jaga dan lestarikan alam kita demi kelangsungan hidup kita dan untuk warisan anak cucu kita nantinya.
Demikianlah postingan kali ini, Semoga bermanfaat 🙂
Terima Kasih,
Komentar Terbaru