November 11, 2015
Berikut contoh Pertanyaan yang diajukan untuk observasi manajemen sekolah :
Manajemen Kurikulum
1. Kurikulum apa yang dipakai di sekolah?
2. Apakah kekurangan dan kelebihan kurikulum tersebut?
3. Apakah sekolah ini siap menerapkan kurikulum 2013?
4. Kegiatan ekstra kurikuler apa sajakah yang ada di sekolah?
5. Apakah ada kegiatan penunjang untuk menunjang akademik siswa?
6. Ada berapa jurusan yang ada di sekolah?
7. Penjurusan dimulai di kelas berapa?
8. Apa saja Mata pelajaran wajib dan perminatannya?
9. Berapa hari kerja di sekolah?
Manajemen Peserta Didik
1. Bagaimana mekanisme penerimaan peserta didik baru? + kuota
2. Bagaimana mekanisme pembagian seragam sekolah?
3. Berapa jumlah peserta didik di sekolah?
4. Apa saja prestasi yang sering diperoleh siswa?
5. Menduduki peringkat berapa sekolah ini di tingkat, kabupaten, provinsi, dan nasional? (UN)
6. Masalah apa saja yang sering dihadapi siswa?
7. Bagaimana cara menyelesaikannya?
8. Bagaimana cara membina peserta didik?
9. Alumni bagaimana? Kuliah?
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Berapa jumlah guru tetap yang ada di sekolah?
2. Adakah guru honorer? Berapa?
3. Berapa jumlah staff TU?
4. Berapa jam beban mengajar tiap guru?
5. Bagaimana cara untuk meningkatkan kerukunan antar pegawai?
6. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kinerja pendidik?
7. Prestasi apa saja yang diraih oleh guru dan karyawan?
8. Adakah hadiah untuk yang diberikan?
Manajemen Anggaran
1. Bagaimana pengelolaan dana BOS di sekolah?
2. Dana apa saja yang berasal dari pemerintah?
3. Apakah sekolah masih menarik dana dari siswa? Pengumpulannya Bagaimana?
4. Apakah sekolah transparan kepaada wali siswa?
5. Adakah pemberian beasiswa untuk siswa? Apa saja? Diambil dari mana?
Manajemen Saran Prasarana
1. Apa saja sarana prasarana yang ada di sekolah
2. Bagaimana penggelolaannya?
3. Bagaimana antusiasme siswa dengan sarana prasarana di sekolah?
4. Bagaimana tingkat kepuasan siswa?
5. Apakah sarana prasarana yang ada sudah memenuhi kebutuhan siswa?
Manajemen Hubungan Sekolah Masyarakat
1. Bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat? Adakah kendalanya?
2. Apa saja program untuk meningkatkan Hubungan sekolah masyarakat?
3. Usaha apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan popularitas sekolah?
4. Apakah ada hubungan kerja sama dengan perusahaan/ lembaga lain?
5. Apakah ada pertukaran pelajar?
Manajemen Layanan Khusus
Perpustakaan
1. Bagaimana cara mengelola perpustakaan? Siapa yang bertanggung jawab?
2. Bgaimana antusiasme siswa?
3. Fasilitas yang ada di perpustakaan?
UKS
1. Bagaimana cara mengelola UKS? Siapa yang bertanggung jawab?
2. Apakah siswa (PMR) ikut mengelola UKS?
3. Apakah UKS bekerja sama dengan unit kesehatan di masyarakat?
Semoga bermanfaat 🙂
Istiyanti
November 11, 2015

sumber : https://pratamabk2012.wordpress.com/2012/05/12/cara-belajar-matematika/
Kata matematika berasal dari kata “mathema” dalam bahasa Yunani yang artinya “sains, ilmu pengetahuan atau belajar.”
Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak ini dapat menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika.kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real.Hal yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah karena dalam pembelajaran matematika kurang bermakna, dan guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali ide-ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata, anak dengan ide-ide matematika dalam pembelajaran di kelas sangat penting dilakukan agar pembelajaran matematika bermakna.
pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran matematika realistik.
Biasanya ada sebagian siswa yang menganggap belajar matematika harus dengan berjuang mati-matian dengan kata lain harus belajar dengan ekstra keras. Hal ini menjadikan matematika seperti “monster” yang mesti ditakuti dan malas untuk mempelajari matematika. Apalagi dengan dijadikannya matematika sebagai salah satu diantara mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional yang merupakan syarat bagi kelulusan, ketakutan siswa pun makin bertambah. Akibat dari pemikiran negatif terhadap matematika, perlu kiranya seorang guru yang mengajar matematika melakukan upaya yang dapat membuat proses belajar mengajar bermakna dan menyenangkan
Salah satu caranya adalah dengan pembelajaran matematika realistik dimana pembelajaran ini mengaitkan dan melibatkan lingkungan sekitar, pengalaman nyata yang pernah dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadikan matematika sebagai aktivitas siswa. Dengan pendekatan tersebut, siswa tidak harus dibawa ke dunia nyata, tetapi berhubungan dengan masalah situasi nyata yang ada dalam pikiran siswa. Jadi siswa diajak berfikir bagaimana menyelesaikan masalah yang mungkin atau sering dialami siswa dalam kesehariannya.
Pembelajaran sekarang ini selalu dilaksanakan di dalam kelas, dimana siswa kurang bebas bergerak, cobalah untuk memvariasikan strategi pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan dan lingkungan sekitar sekolah secara langsung, sekaligus mempergunakannya sebagai sumber belajar. Banyak hal yang bisa kita jadikan sumber belajar matematika, yang penting pilihlah topik yang sesuai misalnya mengukur tinggi pohon, mengukur lebar pohon dan lain sebagainya.
Siswa lebih baik mempelajari sedikit materi sampai siswa memahami, mengerti materi tersebut dari pada banyak materi tetapi siswa tidak mengerti tersebut. Meski banyak tuntutan pencapaian terhadap kurikulum sampai daya serap namun dengan alokasi yang terbatas. Jadi guru harus memberanikan diri menuntaskan siswa dalam belajar sebelum ke materi selanjutnya karena hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman siswa dalam belajarmatematika.
Untuk memberikan gambaran tentang implementasi pembelajaran matematika realistik, misalnya diberikan contoh tentang pembelajaran pecahan di sekolah dasar (SD). Sebelum mengenalkan pecahan kepada siswa sebaiknya pembelajaran pecahan dapat diawali dengan pembagian menjadi bilangan yang sama misalnya pembagian kue, supaya siswa memahami pembagian dalam bentuk yang sederhana dan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa benar-benar memahami pembagian setelah siswa memahami pembagian menjadi bagian yang sama, baru diperkenalkan istilah pecahan. Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran ‘bukan’ matematika realistik dimana siswa sejak awal dicekoki dengan istilah pecahan dan beberapa jenis pecahan.
Pembelajaran matematika realistik diawali dengan dunia nyata, agar dapat memudahkan siswa dalam belajar matematika, kemudian siswa dengan bantuan guru diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika. Setelah itu, diaplikasikan dalam masalah sehari-hari atau dalam bidang lain.
Dengan diterapkannya pembelajaran matematika yang menarik merupakan salah satu upaya untuk membangun rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi bereputasi.
Istiyanti – Matematika – Pembelajaran Realistik
Semoga bermanfaaf 🙂
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”
November 10, 2015

sumber : https://loop.co.id/articles/apa-sih-manfaat-upacara-pada-17-agustus
Ada peribahasa yang mengatakan :
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya”
Nahh.. Sebenarnya pahlawan itu apa sih?
Pahlawan dalam bahasa sanskerta : phala-wan yang berarti orang yang dari dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara, dan agama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. (wikipedia Bahasa indonesia).
Dalam bahasa inggris, pahlawan disebut “hero” yang berarti satu sosok legendaris dalam mitologi yang dikaruniiani kekuatan yang luar biasa, keberanian, dan kemampuan, serta diakui sebagai keturunan dewa. Pahlawan adalah sosok yang selalu membela kebenaran dan membela yang lemah.
Pada umumnya pahlawan adalah seseorang yang berbakti kepada masyarakat, negara, bangsa dan atau umat manusia tanpa menyerah dalam mencapai cita-cita yang mulia, sehingga rela berkorban demi tercapainya tujuan, dengan dilandasi oleh sikap tanpa pamrih pribadi.
Pahlawan sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi gemilang dalam bidang kemiliteran.
Ada beberapa macam pahlawan, yaitu :
1. Pahlawan nasional
2. Pahlawan revolusi
3. Pahlawan kemerdekaan nasional
4. Pahlawan proklamator
5. Pahlawan tanpa tanda jasa
6. Pahlawan devisa
Di indonesia diperingati hari pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawannya yaitu pada tanggal 10 November.
Sekian, Semoga bermanfaat
istiyanti
Filed under:
Umum by Istiyanti