Antropologi yang Dinamis dan Adaptif

Kebudayaan dalam antropologi juga bersifat dinamis dan adaptif. Kebudayaan akan secara otomatis akan mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Baik perubahan kearah yang lebih baik maupun sebaliknya. Tanpa adanya perencanaan perubahan, kebudayaan akan mengalami perubahan dengan sendirinya. Suatu perubahan yang direncanakan dalam sebuah antropologi memang diperlukan, hal ini untuk membantu pemecahan dari sebuah permasalahan. Antropolog dapat mendiagnosa atau menganalisis masalah sosial yang dialami oleh manusia.antropologi terapan dapat memberikan solusi mengenai berbagai permasalahan yang ada di masyarakat dengan menerapkan berbagai pengembangan konsep maupun teorisnya dalam sebuah permasalahan sosial tertentu. Antropologi terapan dapat digunakan secara praktis pada berbagai aspek, seperti pembangunan, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya.

Sedangan kebudayaan yang tidak perlu dirubah adalah kebudayaan yang kiranya didak memerlukan perubahan di dalamnya atau kebudayaan tersebut tidak menimbulkan suatu permasalahan dalam masyarakat. Maka, kebudayaan seperti itu tidak memerlukan perubahan yang direncanakan. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelestarian kebudayaan asli yang pada saatnya nanti pasti akan mengalami perubahan juga secara ilmiah tanpa adanya perubahan yang dikehandaki ataupun direncanakan. Hal ini dikarenakan kebudayaan memiliki sifat seperti : Budaya adalah Milik Bersama, budaya adalah milik Masyarakat pendukung budaya yang bersangkutan.Budaya bukanlah milik perseorangan. Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya, budaya mempunai kecenderungan untuk bertahan terhadap perubahan apabila unsur-unsur budaya yang bersangkutan masih sesuai fungsinya dengan kepentingan kehidupan masyarakatnya. Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia Bronislaw Malinowski,seorang antropologi kelahiran Polandia menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan bersama,baik yang besifat biologis maupun psikologis.Sudah merupakan tugas budaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar, semua budaya diteruskan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui proses belejar,bukan diwariskan secara biologis.Artinya,seorang anak tidak akan secara otomatis pandai bicara,terampil bermain dengan sesama anak sebayanya,atau patuh akan segala tradisi yang terdapat pada lingkungan sosial budayanya. (https://pendididi.blogspot.com/2013/08/esifat-sifat-budaya.html)

About kartika95

Saya adalah mahasiswa jurusan Sosiologi dan Antropologi UNNES. Saya lahir di Brebes pada tanggal 20 Agustus 1995
This entry was posted in Antopologi. Bookmark the permalink.

8 Responses to Antropologi yang Dinamis dan Adaptif

  1. Terimakasih informasinya, sangat bermanfaat.

  2. ayuherni says:

    rata kanan kiri jangan lupa kartika 🙂

  3. mungkin bisa ditambahkan dengan argumen kamu mengenai kebudayaan, sesuai dengan apa yang kamu alami dalam kehidupan sehari-hari

  4. Ivan Alfiansyah says:

    rata kanan kirinya ya biar rapi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: