Pemberdayaan Masyarakat di Desa Lanjan
Desa Lanjan terletak di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Desa Lanjan terdiri atas 7 RW. Beberapa kegiatan yang pernah dilakukan di Desa Lanjan tepatnya di Dusun Lanjan salah satunya yaitu pembangunan jembatan Beringin. Jembatan beringin rusak karena sekitar dua tahun yang lalu hujan deras menimpa dusun Lanjan. Akibatnya pohon-pohon yang berada di pinggir-pinggir jembatan tumbang menimpa jembatan sehingga jembatan mengalami keretakan. Rusaknya jembatan ini menghambat kegiatan perokonomian warga. Masyarakat yang hendak ke pasar Sumowono untuk menjual barang dagangannya menjadi terhambat karena warga harus memutar arah untuk sampai ke pasar. Selain itu aktivitas warga seperti warga yang hendak berangkat maupun pulang kerja dan sekolah juga terhambat karena rusaknya jembatan ini. Pembangunan jembatan Beringin selesai dalam jangka waktu tiga tahun. Dengan adanya pembangunan jembatan Berigin maka aktivitas masyarakat Desa Lanjan dan sekitarnya semakin mudah. Sebelum diperbaikinya jembatan Beringin ini masyarakat harus memutar arah melewati desa lain untuk melakukan aktivitasnya. Tetapi setelah diperbaikinya jembatan Beringin ini, aktivitas masyarakat Desa Lanjan dan sekitarnya menjadi lebih mudah dan lancar.
Selain Perbaikan jembatan Beringin di Desa Lanjan, pemberdayaan masyarakat lain yang ada di desa ini yaitu penanaman bibit pohon jeruk dari pemerintah. Masyarakat Desa Lanjan mendapatkan bibit pohon jeruk dari pemerintah, dimana masing-masing keluarga mendapatkan dua pohon jeruk. Pemberian bibit pohon jeruk bertujuan untuk menambah penghasilan masyarakat. Namun budi daya pohon jeruk ini tidak berjalan dengan baik. Karena sebelumnya tidak terdapat penyuluhan terlebih dahulu mengenai bagaimana cara melestarikan, merawat, dan manfaat dari adanya budi daya pohon jeruk tersebut. Sehingga penanaman bibit pohon jeruk hanya berlangsung dalam waktu yang singkat. Masyarakat hanya semangat ketika proses penanaman bibit pohon saja. Perawatan pohon juga dilakukan oleh masyarakat ketika awal-awal bibit pohon jeruk ditanam, setelah itu tidak ada tindakan lebih lanjut dari masyarakat. Dari pihak pemerintah juga tidak ada penanganan lanjut mengenai pohon yang sudah ditanam oleh masyarakat. Sehingga bibit pohon jeruk yang masyarakat tanam tidak memiliki nilai guna, yang ada lambat laun pohon jeruk tersebut menjadi mati.
Pemberantasan buta aksara juga termasuk pemberdayaan masyarakat yang ada di Dusun Lanjan, Desa Lanjan. Pemberantasan buta aksara dilakukan oleh salah satu LSM dari pemerintah. Kegiatan ini di tujukan kepada masyarakat lanjut usia yang tidak bisa menulis maupun membaca. Bapak-bapak dan ibu-ibu di Dusun Lanjan di data untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut. Bapak-bapak dan ibu-ibu ini diajarkan bagaimana cara menulis angka dan huruf, serta dilatih untuk dapat membaca. Kegiatan ini dilakukan secara gratis, selain itu para warga juga mendapatkan peralatan menulis seperti buku, pensil dan bolpen. Proses belajar mengajar dilakukan di TPQ baitul muslim pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB. Walaupun usia sudah tua, namun semangat dari warga memberikan energi yang positif baik untuk para warga sendiri maupun pihak LSM yang menyelenggarakan kegiatan ini. Bagi warga yang mengikuti kegiatan ini nantinya akan mendapatkan sertifikat semacam ijazah sebagai tanda bukti bahwa mereka sudah mampu menulis dan membaca. Sekitar tiga bulan lebih masyarakat Dusun Lanjan mengikuti kegiatan belajar ini. Akhirnya apa yang menjadi tujuan dari adanya kegiatan ini yaitu mengurangi jumlah masyarakat yang buta huruf dapat tercapai.
perlu dicoba untuk diterapkan langsung dalam masyarakat desa lanjan
Semoga bermanfaat
adakah dokumentasi gambarnya?
Sgt bermanfaat kak infonya