INDIVIDU
Individu berasal dari kata Yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tidak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen. Daroi pendapat tesebut dapat disimpulkan bahwa individu merupakan seseorang atau pribadi orang yang terpisah dari orang lain yang hidupnya berdiri sendiri, bersifat bebas serta tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya ataupun oranglain.
KELOMPOK
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, kelompok sosial merupakan kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Dari pengertian menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki persamaan cirri dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang-ulang, serta memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Lahirnya kelompok sosial disebabkan oleh kebutuhan manusia untuk berhubungan, tapi tidak semua hubungan tersebut dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto (1982 : 111) mengemukakan persyaratan terbentuknya kelompok sosial, yaitu :
- Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok
- Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berubah nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
Mac Iver (1961: 213) kelompok sosial adalah : “kelompok sosial terbentuk melalui proses interaksi dan sosialisasi, dimana manusia berhimpun dan bersatu dalam kehidupan bersama berdasarkan hubungan timbal balik, saling mempengaruhi dan memilki kebersamaan tolong menolong.”
Dalam pembentukan kelompok sosial ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah kepentingan yang sama, darah dan keturunan yang sama, geografis, dan daerah asal yang sama.
HUBUNGAN SOSIAL
Di dalam hubungan sosial adanya sebuah interaksi sosial diantara masyarakat. Interaksi antar manusia terjadi karena manusia saling membutuhkan. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara individu dan kelompok, atau antar kelompok (John Lewis Gillin).
Ciri-ciri Interaksi Sosial sebagai berikut.
- Dilakukan dua orang dan ada reaksi dari pihak lain
- Adanya kontak sosial dan komunikasi
- Bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan
- Ada penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial
- Pola interaksi sosial terjalin dengan baik harus berdasarkan kebutuhan yang nyata, efektivitas, efisiensi, penyesuaian diri kepada kebenaran.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Kontak Sosial
Kontak sosial memiliki sifat-sifat diantaranya yaitu kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif dan kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder.
Komunikasi
Komunikasi memiliki lima unsur-unsur pokok diantaranya yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek.
Faktor-faktor pendorong interaksi sosial. Interaksi sosial dilandasi oleh faktor psikologis yaitu
- Imitasi
- Sugesti
- Identifikasi
- Simpati
- Empati
Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial
Menurut Gillin, interaksi sosial berlangsung di dalam dua jenis proses sosial yaitu
1. Proses Asosiatif
Mengarah pada persatuan atau integrasi sosial. Proses asosiatif meliputi bentuk-bentuk antara lain :
- Kerja sama, sebagai usaha bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
- Akomodasi, sebagai keadaan mengacu pada keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
- Asimilasi, usaha mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu tujuan kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama.
- Akulturasi, berpadunya dua kebudayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.
2. Proses Disosiatif
Proses oposisi, cara melawan seseorang atau sekelompok orang demi meraih tujuan tertentu. Proses sosial disosiatif memiliki tiga bentuk yaitu persaingan, kontroversi dan pertentangan.
Status dan Peran dalam Interaksi Sosial
Status (Kedudukan)
Menurut Ralf Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status :
- Ascribed status
- Achieved status
- Assigned
Peran
Peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan atau status. Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran.
Daftar Pustaka :
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1 : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Eksis Erlangga.
Ruswanto. 2009. Sosiologi : SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Recent Comments