|| Penggunaan Media Pembelajaran #5

prestasi-belajar-siswaMedia dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai langkah pengembangan dan melibatkan berbagai tenaga terampil dan ahli, serta menggunakan berbagai jenis peralatan. Dengan cara demikian diharapkan media yang dihasilkan dapat merupakan media yang efektif. Namun demikian betapapun banyak kelebihan suatu media, bila cara menggunakannya tidak benar tentulah tidak akan banyak manfaatnya. Karena itu yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya pembuatan media itu sendiri melainkan pemanfaatan serta cara penggunaan media itu pun juga perlu diatur dan dirancang sebaik¬-baiknya. Lebih-lebih bila media itu merupakan media pembelajaran. Supaya media pembelajaran itu efektif maka pemanfaatan dan penggunaan media itu harus direncanakan dan dirancang secara sistematik. Berikut ini diuraikan cara-cara penggunaan dari beberapa media dan peralatannya yang paling umum dipakai dan tersedia di lembaga-lembaga diklat dalam menunjang proses pembelajaran.

  1. Buku bahan ajar

    Bila bahan ajar yang dipakai mengikuti kegiatan proses pembelajaran, sebaiknya dibagikan pada awal kegiatan. Dan peserta diklat diinstruksikan untuk melihat atau mencari halaman-halaman di buku yang memuat materi yang dikehendaki bersama-sama. Bisa berupa tabel, kolom-kolom, diagram, gambar, foto, sketsa, bagan, grafik, kartun, disain huruf dan sebagainya. Akan menarik bila masing-masing peserta diberi kesempatan untuk mendiskusikan suatu masalah atau membahasnya bersama-sama. Namun kalau hanya sebagai referensi saja sebaiknya dibagikan pada akhir kegiatan pembelajaran, bila tidak peserta diklat cenderung akan membaca kearah bahan ajar saja.


  2. Papan Tulis
    Penggunaannya selalu dilakukan pada saat itu juga, baik menuliskan sesuatu atau membuat sketsa maupun gambar-gambar sederhana. Sebaiknya disaat menulis di papan, hindari sambil berbicara.
    Untuk memancing curah pendapat dan agar semua peserta melihat pendapat peserta yang lain, setiap pendapat langsung dituliskan di papan tulis. Efeknya ada perasaan dihargai setiap apa yang diungkapkan peserta. Apalagi kalau pendapatnya benar, membuat si perserta lebih berbangga hati.
    Seandainya pengajar mempunyai kemampuan menggambar atau tulisannya bagus, kesempatan ini baik dimanfaatkan semaksimal mungkin, sebab perhatian peserta umumnya akan tercurah kearah proses penggambaran dan akan menimbulkan respek/penghargaan kepada pengajar.

    Yang harus diwaspadai adalah agar tidak terlalu sering melewatkan tatap pandang ke arah peserta, saat menulis, bagi yang tidak berbakat menulis bagus merupakan kendala, dan biar apapun gambar dan tulisan tidak sebagus yang diharapkan tampilannya, karena alat tulisnya dari kapur,serta perlu waktu lama untuk membuatnya. Juga saat menghapus tampilan tulisan dan gambar akan menimbulkan debu yang cukup mengganggu.


  3. Media Komputer Multi Media dengan LCD Proyektor
    Sebaiknya sewaktu mempergunakan media multi media dengan LCD proyektor, diusahakan untuk datang lebih awal dari para peserta diklat, sehingga sewaktu melakukan kegiatan mema¬sang peralatan dan menyambung kabel-kabel yang tidak sedikit jumlahnya itu termasuk setting sound systemnya tidak disaksikan oleh peserta diklat. Sehingga begitu proses pembelajaran dimulai semuanya sudah siap dan langsung mulai tanpa pengetesan lagi.
    Percaya pada panitia/petugas diklat boleh saja tetapi curiga jalan terus, maksudnya seorang Pelatih yang akan mengajar sebaiknya juga selalu siap dengan segala situasi dan kondisi di kelas. Misalnya dianjurkan untuk paling tidak membawa Testpen elektronik, untuk mengecek aliran sumber daya listrik, juga bila mungkin kabel rol listrik minimal 5 meter, sambungan “T” dua buah. Atau multi stop kontak yang berisi 6 lobang. Karena sering terjadi gara-gara memerlukan beberapa stop kontak yang banyak, petugas tidak siap. Sehingga menunggu dicarikan dulu, apalagi kalau petugas diklatnya juga datangnya terlambat, sementara peserta diklat sudah mulai hadir. Untuk presentasi dengan media komputer dengan LCD proyektornya, sebaiknya memanfaatkan komputer Note book atau Laptop sebab penyaji bisa tetap tatap pandang dengan peserta diklat, meskipun sambil melihat ke layar monitor komputernya. Kalau toh harus memakai Desktop komputer ya bisa saja asal ada. layar, monitornya yang bisa tampil simultan dengan yang ditayangkan di layar, melalui LCD proyektor.
    Selalu ingat untuk merubah tampiian layar tidak dalam posisi. trapesium (Keystone), atau tayangannya sudutnya tidak siku menjadi siku. Sehingga tampilan gambar sesuai dengan skalanya, tidak memanjang atau melebar.
    Sebaiknya memakai laser pointer untuk menunjuk ke layar agar lebih jelas, namun tidak semata-mata membelakangi peserta diklat.
    Usahakan memposisikan power LCD proyektor ke posisi “Stand by” bila tidak dipakai, jadi tidak langsung menekan tombol “Off-nya.
    Efek suara bila kurang perlu sebaiknya dipelankan atau dimatikan bila mengganggu konsentrasi peserta diklat. Jangan lupa mengambil kembali diskette atau CD video pelajaran yang dipakai di komputer bila peralatan itu bukan bawaan sendiri sebab seringkali tertinggal.
    Bila memakai tampilan huruf yang khas yang di komputer yang dipergunakan tidak ada, sebaikrnya diinstal dulu untuk menghindari tampilannya diubah oleh komputer sehingga berbeda sama sekali dan terkesan berantakan.
    Cara lain ialah sebelumnya merubah tampilar huruf (text) itu menjadi file gambar (curve), atau bitmap. Atau yang paling aman ialah menggu¬nakan font atau huruf yang sudah standard dsemua komputer berbasis Microsoft Windows, seperti Arial atau Times New Romans.

    Kemungkinan ada kesalahan ejaan atau ada saran perbaikan dari peserta mengenai tampil-annya sebaiknya proses perbaikannya dilakukan di depan para peserta saat itu juga, disamping menghindari faktor lupa juga peserta yang meng¬usulkan akan mendapatkan kepuasan tersendiri.


  4. Media Audio dan Radio.
    Media audio dan radio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain, radio, alat perekam pita magnetik, kaset audio, cd audio dan laboratorium bahasa. Untuk pelajaran pengenalan bunyi-bunyian misalnya sound effect, atau macam-macam irama musik, dan mengenal suara sendiri di saat mengajar di depan kelas, bisa dimanfaatkan peralatan audio ini. Yaitu dengan merekamnya dan memutar ulang. Kita pakai audio kaset player atau pita reel audio. Sedangkan untuk pelajaran bahasa asing bisa memanfaatkan kaset ataupun cd audio. Untuk PH (piringan hitam) mungkm hanya mampu memutar ulang lagu atau musik juga bunyi-bunyian.

    Sedangkan radio bisa dimanfaatkan siaran-sia¬rannya untuk belajar tanpa harus di depan keias, serta sambil tetap mengerjakan pekerjaan yang lain.


  5. Benda nyata atau tiruan miniatur
    Manfaatkan benda nyata atau tiruannya bisa berupa minatur untuk peragaan ataupun kegiatan praktik. Bila memakai benda miniatur usahakan hadirkan pembandingnya.

    Demikian contoh umum beserta cara penggunaan media pembelajaran yang dapat terapkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Semoga bermanfaat.


Referensi:                                                                                                             Radio Nederland Training Centre, Handouts OVERHEAD PROJECTOR AS TEACHING AIDS. Hilversum, The Netherland, 1987.

Amir Hamzah Suleiman, MEDIA AUDIO-VISUAL UNTUK PENGAJARAN, PENERANGAN DAN PENYULUHAN. PT. Gramedia Jakarta 1981.

Sayling Wen, FUTURE OF THE MEDIA, Lucky Publishers, P.O.Box 238, Batam Centre, 29432: Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA, MEDIA PEMBELAJARAN PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2002.

Lisa Lopuck, DESIGNING MULTIMEDIA, Peachpit Press 2414 Sixth Street Berkeley, CA 94710, USA, 1996

Dr. Arif S. Sadiman, M.Sc. (dkk), MEDIA PENDIDIKAN : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada 2002.

https://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/01/cara-penggunaan-media-pembelajaran.html


 “Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini saya ambil dari blog-blog terpercaya serta saya cantumkan sumbernya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:


Skip to toolbar