Sosiologi Sebagai Ilmu Sosial

Sebagai bagian dari ilmu sosial, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antarmanusia dan proses yang timbul akibat dari hubungan tersebut. Objek sosiologi terbagi menjadi dua macam, yaitu objek material dan objek formal.

A. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial manusia dan gejala serta proses hubungan antarmanusia yang memengaruhi hubungan sosial dalam kesatuan hidup manusia.

B. Objek formal sosiologi adalah proses yang lahir dari hubungan manusia sebagai anggota masyarakat yang ditekankan pada pemahaman bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dalam arti lain, objek kajian Sosiologi berfokus pada aktor sosial, yaitu masyarakat itu sendiri.

OBJEK PENELITIAN SOSIOLOGI MENURUT AHLI

Berikut adalah beberapa objek kajian sosiologi menurut para ahli:

A. Karl Marx

Marx menganggap perbedaan kelas sosial sebagai basis konflik dan eksploitasi dalam hubungan sosial. Objek kajian sosiologi menurut Marx adalah konflik kepentingan antar kelas yang diekspresikan dalam perjuangan kelas antara buruh dan majikan, pekerja dan pemilik modal, borjuis dan proletar.

B. Emile Durkheim

Durkheim menegaskan bahwa studi sosiologi adalah fakta dan realitas sosial. Fakta sosial dipelajari melalui kegiatan penelitian dan realitas sosial merupakan kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.

C. Max Weber

Weber berpendapat bahwa pokok pembicaraan sosiologi adalah tindakan sosial. Tindakan berorientasi pada orang lain yang termasuk dalam tindakan sosial. Ini berarti bahwa sosiologi mempelajari interaksi manusia satu dengan manusia lainnya.

D. Pitirim Sorokin

Sosiolog dari Amerika, Pitirim Sorokin, mengemukakan pendapatnya mengenai sosiologi itu sendiri. Menurutnya, pokok kajian sosiologi adalah:

  1. Hubungan timbal balik antara berbagai gejala sosial. Misalnya, hubungan antara kemiskinan dan kriminalitas.
  2. Ciri ciri umum gejala sosial. Misalnya, dengan membedah lebih lanjut fenomena kemiskinan itu sendiri. Bagaimana ia dirasakan oleh penduduk, bagaimana ia bentuknya di wilayah A atau wilayah B
  3. Hubungan timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial. Misalnya adalah, meneliti pengaruh dari bencana alam terhadap masyarakat tertentu atau meneliti dampak dari pengaruh perubahan iklim dengan adaptasi kelompok petani.

E. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi

Sebagai ilmu kemasyarakatan Sosiologi mempelajari struktur dan proses sosial, termasuk perubahan sosial. Unsur pokok dalam masyarakat meliputi kaidah, yaitu norma kemasyarakatan, lembaga-lembaga, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan dalam masyarakat.

 

KONSEP DASAR SOSIOLOGI

            Sosiologi mempunyai beberapa konsep yang umumnya bisa diterapkan pada ilmu-ilmu sosial dan dapat memberikan gambaran tentang pokok pembahasan ilmu tersebut. Berikut ini adalah konsep dasar Sosiologi:

A. Interaksi Sosial

Interaksi sosial bisa didefinisikan sebagai hubungan antar individu yang menimbulkan timbal balik, yang terjadi dalam masyarakat. selain hubungan antar individu, interaksi sosial juga meliputi hubungan antar kelompok dengan kelompok atau individu dengan kelompok. Di sisi lain interaksi sosial dapat diartikan suatu bentuk aktivitas individu dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi sosial senantiasa berpedoman pada sistem tata nilai yang berlaku dalam masyarakat yang biasa disebut norma dan nilai  sosial.

B. Interdependensi

Manusia tidak bisa hidup sendirian secara layak dan selalu bergantung pada oraanglain untuk memenuhi kebutuhannya. Saling ketergantungan ini terjadi pada individu, keluarga, kelompok, negara bahkan sampai tingkat internasional.

C. Kesinambungan dan Perubahan

Berbagai adat istiadat dan tradisi dalam masyarakat selalu diwariskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, meskipun ada perubahan, adat istiadat dan tradisi itu diteruskan secara berkesinambungan.

D. Keragaman perbedaan dan kesamaan

Semakin besar suatu masyarakat maka semakin besar keanekaragaman masyarakat tersebut. Meskipun ada keanekaragaman tetapi ada pula kesamaan dalam masyarakat misalkan membentuk negara dan bangsa karena ada kehendak bersama untuk hidup bersatu sehingga terdapat integrasi bangsa.

E. Konflik dan konsensus

Kehidupan bermasyarakat sering menghasilkan persaingan dan konflik akibat terbatasnya sumber-sumber daya, benturan tujuan, nilai dan kepentingan baik antar individu maupun antar kelompok. Konsensus dapat menghindari dan mengatasi konflik karena terjalin kerjasama menegakan tertib hidup bermasyarakat.

F. Evolusi dan adaptasi

Evolusi adalah perubahan yang berlangsung secara lambat dan dalam jangka waktu yang sangat lama, sehingga tidak menyadari proses perubahan itu.

G. Pola

Pola merupakan suatu corak model atau bentuk yang sama yang ditiru dan selalu diulang-ulang. Semula orang berjalan kaki kemudian berganti alat transportasi sepeda, sepeda motor, mobil, sejalan dengan peningkatan penghasilan.

H. Tempat

Tiap benda mati maupun mahluk hidup membutuhkan tempat dan ruang. Tiap peristiwa alam, peristiwa sosial tidak hanya terjadi dalam waktu, tetapi juga dalam ruang tertentu.

I. Kekuasaan dan wewenang

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang membuat orang lain melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki orang tersebut. Wewenang ( otoritas) adalah kekuasaan yang disahkan oleh masyarakat.

J. Nilai dan kepercayaan

Nilai adalah suatu yang baik yang dimiliki diraih dan dicapai sesorang berdasarkan pertimbangan hati nurani manusia dan bersifat universal.

K. Keadilan dan pemerataan

Keadilan adalah keadaan yang tercapai karena orang memberikan hak kepada yang berhak mendapatkannya.

 

METODE DALAM SOSIOLOGI

Sosiologi sebagai metode artinya cara-cara kerja yang sistematis, logis, analistis dalam mempelajari masyarakat, membuat perencanaan sosial maupun pemecahan masalah-masalah sosial. Metode sosiologi melalui sebuah penelitian digunakan untuk mengejar kebenaran melalui proses berfikir yang kritis, logis, sistmatis, analitis dan komprehensif dengan menggunakan data yang benar. Metode ilmiah dalam suatu penelitian mempunyai kriteria dan langkah-langkah dalam bekerja

A. Kriteria metode ilmiah dalam suatu penelitian

  1. Berdasarkan fakta, artinya keterangan yang diperoleh dalam objek penelitian haruslah menggunakan fakta-fakta nyata sebagai sumber data.
  2. Berdasarkan prasangka, artinya bersih dan jauh dari fakta subjektif.
  3. Menggunakan prinsip analisis, artinya semua masalah yang kompleks harus dicari penyebab dan cara pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis dan tajam.
  4. Menggunakan hipotesis, artinya peneliti harus merumuskan hipotesis agar mencapai hasil yang maksimal.
  5. Menggunakan ukuran objektif, artinya penelitian harus menggunakan ukuran yang objektif, tidak boleh mengira saja atau mengikuti hati nurani.
  6. Menggunakan teknik kuantifikasi, artinya dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan kecuali untuk hal-hal yang memang tidak dapat dikuantifikasikan.

B. Langkah langkah metode ilmiah dalam suatu penelitian

  1. Merumuskan dan mendefinisikan masalah.
  2. Mengadakan studi kepustakaan dan survei terhadap data, setelah masalah dirumuskan langkah berikutnya adalah meencari data yang pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya.
  3. Memformulasikan hipotesis. Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih akan diuji lewat analisis kritis dan sejumlah data yang akan dikumpulkan.
  4. Mengumpulkan data.
  5. Menyusun, menganaliis dan menginterprestasi data, setelah data terkumpul lalu disusun dengan baik/ditabelkan kemudian dianalisis.
  6. Membuat laporan ilmiah.

C. Metode Penelitian Menurut Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto dalam Sosiologi digunakan dua jenis metode untuk melakukan penelitian. Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis metode sosiologi:

1. Metode Kualitatif, merupakan metode yang menekankan pada pengumpulan dan penggunaan data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian kata-kata. Terdapat setidaknya tiga jenis metode kualitatif, yaitu:

a. Metode historis, yaitu metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip umum.

b. Metode komparatif, yaitu metode pengamatab dengan membandingkan antara bermacam-macam masyarakat serta bidang-bidang untuk memperoleh perbedaan dan persamaan sebagai petunjuk tentang perilaku suatu masyarakat indonesia pada masa lalu dan masa yang akan datang.

c. Metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka mengleksplorasi isu sosial secara terbatas namun mendalam. Metode ini fokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus hingga data menjadi jenuh.

2. Metode Kuantitatif, merupakan metode yang digunakan peneliti dengan mengutamakan bahan-bahan penelitian keterangan dengan angka-angka sehingga gejala yang diteliti menggunakan uji statistik. Terdapat tiga jenis metode kuantitatif, yaitu:

a. Metode induktif, merupakan metode yang mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.

b. Metode deduktif, merupakan metode yang dimulai dari hal-hal yang berlaku umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

c. Metode empiris, merupakan metode sosiologi yang digunakan untuk mencari data objektif di lapangan atau keadaan nyata di dalam masyarakat.

 

Sumber:

Zamroni, Akhmad. 2016.  Sosiologi peminatan ilmu-ilmu sosial kelas X SMA/MA. Karanganyar: Graha Printama Selaras.

 

Soal

Jelaskan pengertian masyarakat sebagai objek Sosiologi menggunakan bahasamu sendiri!

Tulisan ini dipublikasikan di Sosiologi SMA Kelas X. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: