Materi Antropologi Kelas X: Konsep Dasar, Peran, Fungsi, Keterampilan Antropologi dalam Mengkaji Kesamaan dan Keberagaman Budaya, Agama, Religi, Kepercayaan, Tradisi dan Bahasa
1. Konsep Dasar Antropologi
Kata Antropologi berasal dari dua kata, yaitu antrhropos dan logos kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu, dengan dmikian maka antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya dsb. Adapun menurut Keesing dan Keesing antropologi merupakan studi mengenai manusia, baik dalam kedudukannya sebagai bagian dari dunia binatang maupun dalam kedudukannya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat.
Yang di pelajari dalam antropologi antara lain:
a. Keanekaragaman fisik manusia
b. Keanekaragaman masyarakat dan budaya manusia.
c. Perkembangan atau perubahan masyarakat dan budaya.
d. Masyarakat, kebudayaan, dan segala dinamika yang ada di dalamnya.
2. Cabang Antropologi:
a. Antropologi fisik yaitu bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Antropologi fisik terdiri dari:
• Paleoantropologi yaitu ilmu yang meneliti tentang asal-usul atau terjadinya dan evolusi manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu (fosil-fosil manusia) yang mana sisa-sisa tersebut tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat oleh si peneliti dengan berbagai metode penggalian. Dengan kata lain paleoantropologi adalah ilmu antropologi yang mempelajari asal-usul masyarakat atau masyarakat terdahulu melalui peninggalannya.
• Somatologi atau antropologi biologi yaitu ilmu antropologi yang mempelajari tentang fisik manusia baik berupa persamaan maupun perbedaan ciri-ciri fisik manusia tiap individu contohnya adalah ras.
b. Antropologi sosial-budaya, yang terdiri dari:
• Etnolinguistik atau antropologi linguistik adalah suatu ilmu bagian antropologi yang mepelajari bahasa-bahasa yang digunakan oleh suku-suku bangsa. Contoh: mepelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa, Sunda, Batak, dll.
• Prehistori mempelajari sejarah perkembangan dari penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf (mempelajari kebudayaan prasejarah).
• Etnologi yaitu ilmu bagian antropologi yang mencoba mencapai pengertian mengenai asas-asas manusia dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi pada masa sekarang ini.
3. Peran dan Fungsi Antropologi
Peranan antropologi sangat kompleks terutama dalam mengatasi masalah-masalah kehidupan manusia. Seperti masalah keberagaman kebudayaan, religi, kepercayaan, tradisi, bahasa, maupun ciri fisik manusia. antropologi juga berfungsi untuk menambah wawasan manusia dalam memahami kebudayaan lain di luar kebudayaan sendiri, dan antropologi juga berperan untuk membudayakan manusia dan memanusiakan manusia, sehingga dengan mempelajari antropologi maka diharapkan dapat menciptakan manusia yang berbudaya dan dapat memanusiakan manusia.
4. Keterampilan Antropologi dalam Menkaji Kesamaan dan Keberagaman Budaya
Di dalam kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia terdapat banyak sekali kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakatnya yang masing-masing di antaranya memiliki persamaan maupun perbedaan.
Contohnya adalah cabang ilmu antropologi yaitu antropologi kesehatan yang mempelajari keunikan tradisi penyembuhan penyakit yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai suku bangsa tertentu. Misalnya yaitu dalam masyarakat Jawa ketika seseorang mengalami masuk angin maka untuk menyembuhkan masuk angin tersebut adalah dengan melakukan kerokan tujuannya adalah untuk mengeluarkan angin yang masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut pengetahuan orang Jawa bahwa ketika kerokan maka akan membuka pori-pori yang kemudian angin di dalam tubuh manusia dapat keluar melalui pori-pori yang telah terbuka tersebut. Namun kerokan ternyata tidak ditemui pada suku bangsa lainnya sehingga ketika masyarakat arab melihat bekas merah dari kerokan disangka oleh masyarakat Arab sebagai suatu penyiksaan atau pengaiayaan. Dengan demikian maka kita dapat mengetahui bahwa fenomena penyembuhan penyakit yang berupa kerokan hanya di temui pada masyarakat Indonesia khususnya adalah Jawa.
Peran antropologi dalam mengkaji keberagaman agama yaitu seperti yang telah diteliti oleh Clifford Geertz yang menggolongan religi masyarakat Jawa ke dalam tiga tipe kebudayaan yaitu santri, abangan dan priayi. Dimana ketiga kebudayaan tersebut memiliki perbedaan tradisi ritual keagamaan. Seperti tradisi keagaaman kaum abangan yang memiliki corak ritual yang khas yaitu disebut dengan slametan, kepercayaan yang kompleks dan rumit mengenai makhluk halus, dan seperangkat teori dan praktek pengobatan, sihir dan ilmu ghaib adalah sub varian terpenting dalam sistem keagamaan orang Jawa secara umum.
Contoh lainnya yaitu sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras tertentu yang sama belum tentu juga mempunyai bahasa induk yang termasuk satu rumpun bahasa apalagi mempunyai satu kebudayaan yang tergolong satu daerah kebudayaan. Diantara sejumlah manusia seperti itu misalnya ada beberapa orang Thai, beberapa orang Khamer dan beberapa orang Sunda. Ketiga golongan itu memiliki ciri-ciri ras yang sama, yang dalam ilmu antropologi fisik sering kali disebut ciri-ciri ras Paleo-Mongoloid. Namun bahasa induk masing-masing orang tadi termasuk keluarga bahasa yang sangat berlainan. Bahasa Thai termasuk keluarga bahasa Sino-Tibetan; bahasa Khmer termasuk keluarga bahasa Austro-Asia, dan bahasa Sunda termasuk keluarga bahasa Austronesia. Demikian pula kebudayaan ketiga gabungan orang-orang itu berlainan satu dengan lain. kebudayaan Thai dan Khmer terpengaruh oleh agama Budha Theravada, tetapi kebudayaan sunda terpengaru oleh kebudayaan Islam.
Sumber :
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Leave a Reply