Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masing-masing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian, yakni emasipasi (otonomi yang meningkat), budaya orang muda (perkembangan hubungan teman sebaya), kesenjangan antara generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orang tua dan remaja).
Banyak masalah yang sering timbul pada keluarga dengan tahap perkembangan anak remaja karena pada tahap ini, anak berusaha mencari identitas diri, sehingga mereka sering membantah orang tuanya, karena mulai mempunyai pendapat sendiri, cita-cita dan nilai-nilai sendiri yang berbeda dengan orang tuanya. Orang yang dianggap penting pada usia ini adalah teman sebaya, mereka berusaha untuk mengikuti pendapat dan gaya teman-temannya karena dianggap memiliki kesamaan dengan dirinya, sehingga pada usia ini sering terlibat dalam geng-geng. Masalah lain yang sering mengganggu anak remaja adalah masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (seksual). Mereka memiliki dorongan untuk pemuasan seksual. Oleh karena itu, para remaja mencari kepuasan dalam bentuk khayalan, membaca buku atau menonton film porno.
Secara umum tugas-tugas yang dilakukan oleh sebuah keluarga yang cukup baik adalah sebagai berikut:
- Memenuhi kebutuhan esensial; sandang, pangan dan kesehatan.
- Memberikan ikatan dan hubungan emosional, hubungan yang erat ini merupakan bagian penting dari perkembangan fisik dan emosional yang sehat dari seorang anak, terutama saat seorang anak berusia remaja.
- Memberikan sutu landasan yang kokoh, ini berarti memberikan suasana rumah dan kehidupan keluarga yang stabil.
- Membimbing dan mengendalikan perilaku dengan nilai-nilai normatif.
- Memberikan berbagai pengalaman hidup yang normal, hal ini diperlukan untuk membantu seorang anak remaja agar dapat berprilaku matang dan akhirnya mampu menjadi seorang dewasa yang mandiri. Sebagian besar keluarga telah memberikan pengalaman-pengalaman itu secara alami.
- Mengajarkan cara berkomunikasi, keluarga yang baik mengajarkan anak agar mampu menuangkan pikiran ke dalam kata-kata dan memberi nama pada setiap gagasan, mengutarakan gagasan-gagasan yang rumit dan berbicara tentang hal-hal yang terkadang sulit untuk dibicarakan seperti ketakutan dan amarah.
- Menjadi sahabat, sebuah keluarga selayaknya mengajak teman-teman anaknya yang berusia remaja berkumpul bersama-sama mereka. Ini dilakukan untuk mengetahui dengan siapa saja anaknya bergaul.
- Berkomunikasi dengan guru di sekolahnya terutama wali kelas dan guru pembimbingnya.Karena, seorang guru juga merupakan “orang tua” bagi seorang anak yang wajib membimbing, mendidik nilai-nilai selain memberikan pengajaran keilmuan.
- Memberikan nilai-nilai keteladanan. Di tengah kepungan informasi yang sedemikian masif saat ini, dimana kecenderungan untuk meninggalkan nilai-nilai keluarga dan mengedepankan budaya pemberontakan yang seolah menemukan pembenaran bagi remaja karena kenaifan dan gejolak mudanya, maka keluarga hendaknya dapat memainkan peran sebagai salah satu unit pranata social yang mampu menyiapkan seorang generasi yang dapat bermanfaat bagi lingkungan dan bangsanya kelak.
Pada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, yaitu tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Pada tahap perkembangan ini, keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan apabila beberapa tugas perkembangan keluarga ini tidak diselesaikan maka tentu saja akan mengakibatkan terganggunya perkembangan keluarga pada tahap ini, baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada setiap-setiap individu di keluarga, terutama pada anak remajanya. Adapun tugas perkembangan tersebut meliputi; memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang kepada remaja, mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina hubungan intim, serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait dengan perkembangan keluarga pada saat ini.
Komentar Terbaru