Secara kodrati manusia selalu ingin mendidik keturunannya yang dilakukan pada setiap tahapan umur. Baik pada tahapan janin, bayi, balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, maupun usia lanjut. Anak-anak memasuki tahapan dimana mereka sudah cukup mengerti dan memahami sesuatu serta mampu memahami mana yang baikmana yang buruk.
Pada tahapan ini, seorang individu sedang menggali potensi dirinya yang digunakan dalam rangka mencapai kematangan ketika individu tersebut beranjak dewasa. Namun, emosi anak-anak kadang kala labil sehingga harus diarahkan dan diolah sedemikian rupa agar tidak terjerumus pada sesuatu yang dapat merugikan dirinya maupun orang lain disekitarnya.
Pada masa inilah, setiap individu akan mengalami masa-masa sekolah dimana mereka akan berinteraksi kedalam lingkup yang lebih luas dengan berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dipelajari dan dipahami setiap karakter anak usia sekolah agar dapat memberikan tugas dengan tepat yang dapat mengoptimalkan potensi mereka yang sesuai dengan umur mereka.
- Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
- Keluarga
https://idepernikahan.com/wp-content/uploads/2013/12/Cinta-Keluarga.jpg
Proses dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembagan anggota keluarga meliputi nilai, kepercayaan adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
Keluarga memiliki fungsi untuk bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, serta membantu mempelajari peran dan perilaku.
- Kelompok teman sebaya
https://asset.tabloidnova.com/media/article_image/cover/original/6254-tanda-tanda-anak-mengalami-tekanan-dari-teman-sebaya.jpg
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda pula dalam interaksi dan komunikasi sehingga memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
- Pengalaman hidup dan proses pembelajaran di mana membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajri melalui tahapan proses pembelajaran, antara lain sebagai berikut :
- Mengnali kebutuhan
- Penguasaan keterampilan
- Menjalankan tugas
- Integrasi kedalam seluruh fungsi
- Lingkungan
- Lingkungan eksternal, termasuk didalamnya : kebudayaan, status sosial ekonomi keluarga, nutrisi, penyimpangan keadaan sehat, olahraga, urutan anak dalam keluarga, musim, iklim,, dan kehidupsn sehari-hari
Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah adalah menghasilkan karya, berinteraksi, dan berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan diri sendiri. Pencapaian kemampuan ini akan membuat anak bangga terhadap dirinya. Hambatan atau kegagalan dalam mencapai kemampuan ini menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga pada masa dewasa, anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasi. Berikut adalah perilaku anak usia sekolah yang menunjukkan industri dan harga diri rendah
TUGAS PERKEMBANGAN | PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH |
Perkembangan yang normal: industri/produktif | · Menyelesaikan tugas (sekolah atau rumah) yang diberikan
· Mempunyai rasa bersaing (kompetisi) · Senang berkelompok dengan teman sebaya dan mempunyai sahabat karib · Berperan dalam kegiatan kelompok |
penyimpangan perkembangan: harga diri rendah | · Tidak mau mengerjakan tugas sekolah
· Membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas · Tidak ada kemauan untuk bersaing dan terkesan malas · Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok · Memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah |
Komentar Terbaru