Robertson sebagaimana dikutip oleh Piotr Sztomka dalam bukunya Sosiologi perubahan sosial (2007, halaman 101, mendefinisikan globalisasi sebagai proses yang mengahsilkan dunia tunggal. Masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di hamper semua aspek kehidupan : politik, ekonomi, maupun, kebudayaan. Tidak ada satu Negara pun di dunia yang mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
Definisi globalisasi yang di kemukakan oleh Francis Wahono (2005) sekaligus menjelaskan dampak dari globalisasi, terutama di bidang globalisasi adalah bentuk penjajahan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan raksasa lintas Negara dan kaki tangannya dengan menguasai fondasi kehidupan setiap insan dan kelompok manusia, yang dijamin oleh system hokum lintas bangsa, dalam jiwa pasar bebas dan hak milik pribadi.
Penyebab terjadinya globalisasi
a. Kemajuan di bidang teknologi transportasi yang meudahkan aktivitas aliran barang atau orang ke berbagai Negara
b. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang berperan menjamin kemudahan dalampertukaran ekonomi atau informasi antar Negara
c. Kerjasama ekonomi internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antar Negara yang terjalin dengan erat, juga berdirinya unit-unit ekonomi yang bersifat trans-nasional, dengan Wordl Trade Organization (WTO) yang bertugas mengurus, mengawasi, dan mengadili serta memberi sanksi kesepakatan perdagangan bebas yang dikendalikan oleh Negara-negara maju.
Permasalahan sosial akibat perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
Beberapa hal positif akibat globalisasi antara lain :
a. Komunikasi yang semakin cepat dan mudah
b. Meningkatnya taraf hidup masyarakat
c. Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan
d. Tingkat pembangunan yang semakin tinggi
e. Meningkatnya terorisme dan pariwisata
f. Kegiatan ekonomi menjadilebih produktif, efektif, dan efisien
Beberapa hal negative sebagai dampak globalisasi antara lain :
a. Informasi yang tak terkendali
b. Timbulnya sikap yang kebarat-baratan (westernisme/westernisasi)
c. Sikap anggota masyarakat yang cenderung individualism
d. Menurunnya semangat kegotong royongan, kepedulian, dan kesetiakawanan (solidaritas)
e. Perusahaan dari luar negeri mendesak perusahaan-perusahaan yang ada dalam negeri sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri sulit berkembang.
f. Berkurangnya tenaga kerja pertanian akibat dari sector industry yang menyerap hamper seluruh petani
g. Budaya bangsa terkikis oleh budaya global
Perubahan komunitas lokal akibat globalisasi
Istilah komunitas berkaitan dengan banyak fenomena, pola penafsiran, dan juga asosiasi.terjadi banyak kerancuan makna tentang istilah komunitas yang telah melampaui batas pengertian pertamanya yang lazim digunakan oleh para sosiolog. Komunitas biasanya merujuk pada suatu kelompok lingkungan yang para anggotanya menghuni ruang fisik atau wilayah geografik yang sama di lingkungan tetangga, desa, atau, kota. Komunitas juga diartikan sebagai suatu kelompok yang anggotanya memiliki ciri-ciri serupa, yang biasanya di himpun oleh suatu rasa memiliki atau bias pula oleh ikatan dan interaksi social tertentu yang menjadikan kelompok itu sebagai suatu entitas social tersendiri.
Contohnya: suatu suku bangsa atau kelompok etnik, kaum beragama tertentu, kalangan akademik, atau komunitas profesional.
Perubahan sosial dan globalisasi mendorong munculnya frasa pengembangan komunitas yang biasanya digunakan untuk menyebut proyek-proyek pengembangan suatu daerah yang menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek itu bias dalam bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian, peningkatan fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial. Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi di batasi pada wilayah-wilayah teritorial yang bersifat lokal. Misalnya, dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan memunculkan keadaan dimana segenapaspek ekonomi, pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan transformasi tenaga kerja, distribusi hasil poduksi atau kegiatan pemasaran menyatu atau terintegrasi dan kian terjalin dalam hubungan saling ketergantungan yang berskala luas (dunia).
Daftar Pustaka:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Komentar Terbaru