Persatuan Guna Wujudkan Rumah Ilmu Konservasi yang Bereputasi
Di dalam sebuah lembaga yang besar utamanya Lembaga Pendidikan Tinggi, pasti memiliki berbagai macam masalah dan kendala dalam proses perjalanannya menuju suatu visi yang hendak dicapai. Karena semakin tinggi pohon tiupan anginnya akan semakin kencang. Begitu pula halnya yang tengah terjadi di Universitas kebanggaan kita ini, banyak permasalahan yang muncul dan harus dihadapi, salah satunya yaitu masalah Persatuan atau Kekompakan antar Fakultas. Sorotan tentang rasa persatuan dan kebersamaan antar fakultas tersebut terjadi, karena sering terlihatnya dari sisi kekompakan, rasa persatuan yang masih kurang dan terkadang terjadi perselisihan faham akibat kesalah fahaman. Utamanya pada even-even tertentu. Perselisihan pendapat memang wajar, apalagi pada tingkatan Mahasiswa yang didukung Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang membebaskan masyarakatnya untuk mengemukakan pendapat dan gagasannya, yang selama tidak melanggar hukum serta mengandung unsur sara.
Akan tetapi dalam mewujudkan kampus atau universitas sebagai rumah ilmu yang bereputasi konservasi. Rasa persatuan dan kesatuan harus dipupuk sejak dini untuk mewujudkan mimpi Unnes sebagai rumah ilmu yang cinta alam dan memiliki taste atau selera dan harga di masyarakat, yaitu berupa reputasi yang baik. Baik universitas dan mahasiswa yanga ada di dalamnya. Rasa persatuan amat penting, ingatlah sejarah terjadinya Proklamasi Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang dapat dilihat kerjasama yang solit baik golongan muda yang mendesak, meyakinkan golongan tua dan akhirnya memutuskan untuk menculik guna mengamankan Ir. Soekarno agar merumuskan teks proklamasi, dengan penuh tekad, rasa berjuang dan persatuan. Serta golongan tua yang kemudian membantu mempeerlancar proses persiapan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.Hingga pada akhirnya Indonesia dapat merdeka seperti saat ini.
Ibaratkanlah kita menyusun rangka rumah, yang awalnya telah disusun secara indah dan penuh kehati-hatian. Akan ambruk dan berantakan karena kelalaian salah seorang tukang tidak mengindahkan instruksi untuk memaku dan mengikatnya erat-erat. Apakah hanya karena tidak memperhatikan rasa persatuan, semuanya bisa saja hanya menjadi tiada guna dan hanya dapat menimbulkan kerugian moral serta waktu. Tentunya tidak ingin bukan?
Coba kita fikirkan tiada guna saling ribut hanya karena hal yang harusnya tidak begitu penting untuk diperebutkan. Karena setiap bidang memiliki keunggulan, keunikan, dan kualitas tertentu yang tentunya berbeda dengan yang lainnya. Guna mendukung kehidupan ini dan yang akan mendasari terwujudnya UNNES Konservasi lingkungan dan budaya bertaraf Internasional pada nantinya.Kita dapat kembali merajut rasa kebersamaan dan persatuan antar mahasiswa di 8 fakultas di UNNES tercinta ini. Misalnya melalui Festival Budaya dan Pentas Kolaborasi antar fakultas, untuk menciptakan suatu maha karya . Dimana didalamnya kita dapat saling belajar, berbagi ilmu dan berkarya bersama. Hingga akan terpupuklah asa kompak, persaudaraan dan saling percaya. Tetapi hal ini tentunya membutuhkan dukungan, baik dari pihak Universitas dan harus pula dipelopori bersama, utamanya oleh para pimpinan mahasiswa tiap fakultas dan jangan malah sebaliknya.
Apalagi beberapa saat lagi akan diadakan pemilihan pemimpin pada setiap sektor mahasiswa, baik di tingkat jurusan, fakultas maupun universitas. Jangan lupa pertimbangkanlah calon yang sesuai kriteria yang dapat membawa amanah mewujudkan mahasiswa UNNES yang beretika konservasi dan bereputasi untuk negeri serta penggerak persatuan kerukunan, intelegensi dan prestasi untuk Rumah Ilmu Konservasi dan Bereputasi. Oleh karena mari kita bangun kembali rasa persatuan dan kesatuan untuk mahasiswa UNNES yang lebih baik.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.