Pengertian Penelitian Sosial
Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan pasti melakukan suatu penelitian, termasuk dalam ilmu sosial. Penelitian adalah kegiatan yang sistematik yang dimaksudakan untuk menambah pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang dikomunikasikan dan dinilai kembali Kegiatan penelitian dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Menurut Soerjono Soekanto, hal ini bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi. Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity atau rasa ingin tahu manusia.
Penelitian sosial sudah banyak dilakukan oleh para ahli sosial dari dulu sampai sekarang, misalnya sejak tahun 1917 Samuel H. Prince dari Coloumbia University pertama kali menerapkan metodologi ilmu sosial pada pemecahan bencana besar ledakan kapal mesiu di Halifax Harbor. Dalam hal ini penelitian sosial merupakan istilah yang digunakan untuk penyelididkan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan, memperkuat ilmu pengetahuan dan membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang sosial. Objek dari penelitian sosial adalah adalah gejala-gejala sosial (social phenomena) atau kenyataan-kenyataan sosial (social fact). Gejala sosial atau kenyataan sosial yaitu seperti kemiskinan, keterbelakangan, kenakalan, kejahatan, kepatuhan, kedisiplinan, motivasi (kerja, berprestasi), konflik, gotong royong, adat, ritual, gaya hidup, kebiasaan, baru dapat dipahami apabila diketahui peta hubungan saling mempengaruhi dalam konteks sosial dimana gejala sosial tersebut berada. Pemahaman terhadap gejala sosial atau kenyataan sosial mendorong sekaligus menjadi tujuan penelitian sosial. Hasil yang diharapkan berupa generalisasi atau teori-teori mengenai ‘dunia sosial’ yang mempunyai kekuatan eksplanasi, prediksi, dan pengendalian
Tipe-Tipe Penelitian Sosial
Dalam penelitian sosial, terdapat dua tipe yang biasa digunakan oleh para peneliti. Tipe-tipe tersebut adalah sebagai berikut:
- Penelitian eksplanasi: Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan teori sehingga hasil penelitiannya dapat menjelaskan mengapa? Bagaimana? Kapan? Dimana? apa saja yang memepengaruhi Suatu gejala sosial/kenyataan sosial tertentu. Hal-hal yang harus diperhatiakn dalam penelitian eksplanatif: menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, menggambarkan hubungan yang saling mempengaruhi antar variabel, dan ada hipotesis yang akan diujikan kebenarannya. Contohnya: Tingkat Kepercayaan dan Kesadaran terhadap Program-Program Pembangunan; Tinjauan Partisipatif
- Penelitian deskriptif : penelitian yang sekedar melukiskan atau (mendeskripsikan)sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah atau unit yang diteliti tanpa mempersoalkan hubungan anatarvariabel. Penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya eksplorasi dan klarifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial, hasil penelitian ini menjadi masukan untuk penelitian lanjutan. Dalam penelitian deskriptif hal-hal yang harus diperhatikan adalah: (1) penelitian taksonomik, penelitian eksplorasi, untuk klarifikasi; (2) tidak memerlukan pengujian hipotesis; (3) tidak mempersoalkan hubungan jalinan antar variabel, (4) tidak dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan antar variabel. Contoh penelitian deskriptif Profil Buruh Perempuan di Pasar Johar.
Metode Penelitian Sosial
Metode penelitian dalam sosiologi terdiri dari dua metode, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif.
- Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif adalah sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat prositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada pupulasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan data tertentu, yang pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analissi data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang diterapkan. Data yang dihasilkan dalam penelitian kuantitatif adalah angka-angka. Adapun jenis penelitiannya adalah eksperimen, korelasi, perbandingan, pengaruh, dan sebagainya.
- Metode Kualitatif
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postposivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan snowball , teknik pengumpulan datanya dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut Kirk and Miller (1986) Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan kawasannya sendiri berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Adapun jenis-jenis penelitian yang digunakan adalah fenomenologis, interaksi simbolis, historis, komparatif, gabungan antara komparatif dan historis, studi kasus, dan studi kepustakaan, etnografi, life history, biografi, etnometodologi, dan sebagainya.
Perbedaan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
No | Kuantitatif | Kualitatif |
1 | Menyatakan menggunakan metode kuantitatif, pada dasarnya eksperimen | Menyatakan menggunakan metode kualitatif, etnografis, studi kasus, fenomenologis |
2 | Positivisme logis, mencari fakta atas sebab dari gejala sosial dengan sedikit sekali memeprtimbangkan keadaan subyektif para individu | Fenomenologis dan verstehen, Upaya memahami perilaku manusia dari sudut pandang kerangka acuan pelaku itu sendiri |
3 | Mengutamakan pengukuran untuk menunjukkan terkendali, terkontrol, instrumen jelas, analisis jelas | Pengamatan (Observasi) secara alami dan tak terkendali |
4 | Obyektif: bebas nilai | Subyektif: terikat nilai |
5 | Peneliti berperan sebagai Outsider, membuat jarak dengan data, di luar data | Peneliti berperan sebagai insider, dekat dengan data
|
6 | Tidak mendasar (Ungrounded) orientasinya pada verifikasi, memakai hipotesis, menegaskan, mempersempit, menyimpulkan data-data yang terukur, hepotetif deduktif | Mendasar (Grounded) orientasi pada temuan, menjelajahi, meluas, mendeskripsikan, hipotetif induktif |
7 | Berorientasi pada hasil | Berorientasi pada proses |
8 | Andal (reliabel) data ‘keras’ tetapi yang andal belum tentu valid | Sahih, valid: sesuai dengan kenyataan, kaya data, nyata, mendalam, dan valid itu andal
|
9 | Dapat digeneralisasikan, karena studinya multi kasus | Tidak dapat digeneralisasikan karena studinya satu kasus. |
10 | Sifat parsial, hanya memperhatikan sifat-sifat khusus, sangat terfokus | Holistik Menyeluruh semua aspek diperhitungkan |
11 | Membuat data itu stabil | Menganggap data itu dinamis |
Metode lain yang sering digunakan dalam penelitian sosial adalah metode induktif dan metode deduktif. Metode induktif merupakan metode yang didasarkan pada hal-hal yang khusus kemudaian diambil generalisasi. Sedangkan metode deduktif merupakan metode yang berdasarkan pada hal yang bersifat umum kemudian ditarik ke hal yang lebih khusus.
Sumber:
Lexy J. Moleong, 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Noeng Muhadjir, 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin
Sanapiah Faisal, 2005. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Recent Comments