beberapa bulan terakhir nilai rupiah kian merosot sampai ke level terendah dan bahkan lebih parah ketimbang saat krisis moneter tahun 1998. melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ketidakpercayaan publik terhadap perekonomian di indonesia oleh sebab itu para investor asing mulai menarik investasinya dari indonesia.
yang terparah lagi investasi yang diinvestasikan oleh investor di indonesia tersebut berupa sektor non-riil (saham,obligasi) yang begitu mudahnya untuk di tarik kembali dari pasar modal. Penarikan investasi oleh investor tersebut menimbulkan berbagai akibat yaitu turunnya harga saham maupun obligasi sehingga banyak saham dari perusahaan di indonesia yang mengalami Colapse.
Penarikan kembali saham-saham dari peredaran pasar modal tersebut dilakukan perusahaan untuk menyelamatkan harga saham yang akan menurunkan daya minat investor.
salah satu saham ternama di indonesia yang mengalami turun point adalah Indeks saham gabungan (ISHG) yang down hingga bernilai Rp 4.500 per lembar yang sebelumnya adalah masih diatas nilai Rp 6.000 per lembar. dengan turunnya indeks harga saham gabungan tersebut diharapkan masyarakat bisa memberikan sebuah peluang untuk berinvestasi mulai dari sekarang. maka masyarakat indonesia bisa memberikan sebuah earning bagi dunia investasi di indonesia.