Stock-split (pecah) saham adalah salah satu strategi yang diterapkan dalam bisnis jual-beli saham yang dilakukan oleh Manajemen Perusahaan Penerbit Saham tersebut. Stock-split saham artinya harga per-lembar saham yang berlaku saat itu dipecah atau diturunkan harganya ke suatu harga nominal tertentu, dan sebagai kompensasi-nya jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham existing dikalikan sebesar sebanding dengan penurunan harga saham stock-split.
Belum ada aturan baku tentang stock-split saham, biasanya kebijakan yang diterapkan adalah apabila harga saham terus melonjak naik sampai menembus harga tertentu yang ditetapkan ($3 atau $5 atau $10, dll), maka saham akan di-stock-split ke nilai nominal tertentu ($0.3 atau $0.5 atau $1 dan lain-lain).
Misalnya: harga salam per-lembar yang berlaku saat itu berhasil menembus angka IDR 5000 per-lembar saham, maka saham akan di stock-split (dipecah/diturunkan) menjadi IDR 1000 per-lembar, artinya saham di-stock-split 5 kali. Jadi apabila anda memegang atau mempunyai jumlah saham sebelum di-stock-split sebesar 1000 lembar, maka setelah di-stock-split jumlah lembar saham anda menjadi 5000 x 5 = 25.000 lembar saham.
Stock-split saham memang menyebabkan harga saham turun atau diturunkan, tetapi tidak mengakibatkan kerugian bagi pemilik saham existing, karena jumlah saham yang dimilikinya turut dikalikan sebanding dengan persentase kebijakan penurunan harga saham (kebijakan stock-split saham). Jadi secara VALUE nominal sebelum stock-split akan sama dengan setelah stock-split.
Lain lagi dengan kondisi penurunan harga saham yang disebabkan oleh pengaruh perilaku pasar, yaitu secara VALUE nominal nilai saham berkurang sehingga menyebabkan kerugian bagi pemilik saham existing. Jadi sentimen negatif dari pasar akan menyebabkan penurunan VALUE SAHAM yang dimiliki pemegang saham, sebaliknya sentimen positif dari pasar akan memberikan Capital Gain terhadap VALUE SAHAM yang dimiliki pemegang saham.
TUJUAN STOCK-SPLIT SAHAM
Tujuan dilakukan stock-split saham adalah salah satunya agar harga saham per-lembar tidak terlalu tinggi, sehingga memberi kesempatan lebih banyak kepada masyarakat umum untuk mampu membeli paket saham yang ditawarkan. Jika harga saham per-lembar terlalu tinggi, hanya orang-orang kaya saja yang mampu beli paket-paket saham yang ditawarkan. Sehingga pergerakan penjualan saham relatif lebih lambat, dibandingkan jika harga per-lembar saham rendah, maka harga per-paket saham menjadi rendah dan relatif terjangkau daya beli-nya ke lebih banyak masyarakat umum.
Source : https://ipstar4u.blogspot.co.id/p/tentang-stock-split-saham.html