Mengenai Portofolio Investasi

https://www.seputarforex.com/sfmateri/thumb/sf_224602_menghitung_dan_mengelola_risiko_investasi_saham.png

Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. 

Dalam berivestasi di pasar keuangan, portofolio adalah salah satu aspek yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Portofolio akan menentukan imbal hasil (return) yang Anda inginkan agar optimal. Ada tiga faktor utama yakni modal, tujuan dan risiko.

Pakar keuangan saham Ellen May mengungkapkan, portofolio secara sederhana bisa disebut kumpulan aset investasi, bisa berupa  properti, deposito, saham, emas, obligasi, atau instrumen lainnya. Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang dimiliki perorangan atau perusahaan.

Ada lagi yang disebut manajemen portofolio, yakni cara mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko. “Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek dulu profil investasi masing-masing,” kata Founder Ellen May Institute ini.

Ellen mengungkapkan, dalam berinvestasi perlu memperhatikan COR yakni Capital (modal), Objective (obyektif), dan Risk (risiko). Bagi Anda yang memiliki modal kecil, sebaiknya digunakan untuk investasi, bukan untuk trading saham karena kurang likuid. “Modal kecil juga membuat pemilihan saham terbatas dan perlu memperhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar,” kata Ellen.

Berikutnya tutur Ellen adalah objective atau tujuan. Apa tujuan Anda membeli saham? Kalau tujuannya untuk tabungan anak atau dana pensiun, investasi tahunan dengan metode menabung saham cocok bagu Anda. Menabung saham bisa dianalogikan secara sederhana layaknya mengelola reksa dana.

Faktor yang ketiga dalam mengelola portofolio adalah profil resiko. Seperti kita ketahui, saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai ilmu yang benar. “Pasar saham bisa bergejolak dengan cepat,” kata Ellen yang juga penulis buku “Smart Trader Not Gambler” ini.

Poin utama dalam profil risiko adalah seberapa besar komitmen Anda untuk meminimalkan resiko. Investasi atau trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko.

Profil risiko sangat berhubungan dengan karakteristik investor, yakni tipe konservatif, moderat dan agresif. Investor Konservatif cenderung menghindari resiko dengan mencari sesuatu yang aman. Biasanya tipe investor ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari saham.

Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi.

Sementara investor moderat yaitu investor yang memiliki tingkat toleransi resiko lebih tinggi, asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat memiliki kemampuan menanggung resiko sedang, namun ekspektasi imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10 persen-20 persen per tahun). Adapun investor agresif cenderung aktif melakukan spekulasi beli dan jual saham.

Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal dalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki risiko.

Adapun risiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan investor. Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang investor, risiko akan mengecil. Semakin kecil bingkai waktu investasi, semakin besar risikonya. Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari bingkai waktu panjang dulu.

Investasi Emas

investasi emas

Yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi emas batangan adalah kita harus cermat dan waspada apabila ada tawaran investasi emas. Karena tujuan investasi emas yang kita lakukan bukan untuk cuci uang tapi murni investasi. Emas sama halnya seperti uang yaitu tidak memiliki tanda pemiliknya (bearer). Jadi hati-hati menyimpan emas jangan dimana saja, apabila emas ditemukan orang maka wassalam, apalagi jika emas yang kita miliki tidak ada tanda pengenalnya seperti sertifikat yang kita dapat saat pembelian misalnya. Namun, untuk emas batangan, bisa dibuktikan dengan sertifikat dengan nomor register.

Kita juga harus membedakan investasi di perhiasan emas dengan investasi emas batangan, dari sisi biaya investasi antara investasi perhiasan emas dan investasi emas batangan jelas berbeda. Selain itu, perbedaan juga terletak pada sertifikat dan penyimpanannya. Namun keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama likuid. Dan kita tahu emas perhiasan itu untuk digunakan sebagai perhiasan, sedangkan emas batangan murni untuk disimpan. Meskipun bisa saja kita menggunakan emas batangan sebagai perhiasan dengan cara di ikat trus dijadikan kalung, nah terbayang kalo ada orang yang memakai kalung emas batangan seberat 1 Kg

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, kita pastikan membeli emas dari pemasok resmi, perusahaannya jelas, hindari beli emas dari individu. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembelian emas batangan palsu. Pemasok emas ada toko emas, ada pegadaian, ada BUMN pengolah emas (PT. Antam). Lalu, untuk membeli emas batangan disarankan harus melihat fisik, jangan beli kucing dalam karung. Jangan membeli tanpa melihat barangnya. Untuk masalah menyimpan emas batangan, bisa dititipkan di kustodian, di safe deposit box. Atau di rumah yang ada penyimpan aman emas. Atau bisa dititipkan dengan cara digadaikan di penggadaian yang terpercaya

Soal hitungan investasi  emas harus diperhatikan dan di hitung biaya-biayanya. Jika kita berinvestasi emas dengan cara digadaikan, keuntungannya adalah kita anggap kita titip barang dan mendapat likuiditas. Likuiditas uang dari hasil gadai bisa kita investasikan lagi di emas batangan lagi. Biaya bagi hasil dari gadai harus dihitung setiap bulan. Terdapat siklus bulan-bulan tertentu stok barang emas batangan habis, maka bersegeralah.

Source: https://www.ilmu-investasi.com/2012/10/yang-perlu-diperhatikan-sebelum.html#sthash.cCrFazQl.dpuf