Kenali lebih dini gejala Diabetes

https://photo.kontan.co.id/photo/2013/04/01/2047939773p.jpg

Via https://photo.kontan.co.id

Kontan.co.id JAKARTA. Penyakit diabetes atau yang biasa dikenal kencing manis atau penyakit gula cukup akrab di masyarakat. Namun kebanyakan orang tidak mengetahui kalau dirinya terjangkit penyakit ini karena tidak menyadari gejalanya dan tidak pernah melakukan pemeriksaan dini.

Padahal, diabetes bisa dikenali gejalanya. Diantaranya, sering buang air kecil, kerap merasakan haus secara berlebihan, mudah emosi, stres dan penglihatan kabur.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya ditanggapi serius sebelum terjadi komplikasi. Sebab penanganan diabetes tidak bisa instan.

Penanganan penyakit gula ini harus berlangsung seumur hidup yakni dengan menjaga pola makan dan asupan kalori.

Ratna Irawati, dokter Klinik Antara bercerita, setiap bulan dirinya menerima 250 pasien-300 pasien. Sebanyak 10% dari pasien mengeluh soal diabetes.

Menurut Ratna, pada dasarnya, diabetes merupakan dampak dari penurunan insulin dan peningkatan gula darah dalam tubuh. Pola hidup membuat seseorang bisa terkena diabetes.

“Kalau dulu (diabetes) biasanya karena turunan, sekarang lebih ke pola hidup,” ujar Ratna.

Pola hidup yang dimaksud, seperti kebiasaan makan banyak, kegemukan, merokok, malas bergerak dan malas berolahraga. Kebiasaan tersebut membuat potensi orang mengidap diabetes jauh lebih besar.

Orang yang tubuhnya membawa gen diabetes memang bisa saja terjangkit diabetes. Tapi jika orang tersebut mengimbanginya dengan pola hidup sehat, belum tentu dia kena penyakit diabetes.

Ratna menambahkan, makan yang sudah terjaga kalorinya memang sangat penting. Tapi sebaiknya, pasien juga harus rajin berolahraga agar bisa saling berimbang dan kalori yang masuk bisa terbakar.

“Kebanyakan penderita diabetes karena kebiasaan makan-makanan instan yang mungkin ada pengawetnya. Dan kebiasaan itu sering dilakukan jelang tidur malam,” tutur Ratna.

Pada pasien yang menderita diabetes, Ratna menyarankan tiga hal.

Pertama, jika pasien penderita diabetes level rendah, maka diet karbohidrat menjadi pilihan.

Kedua, bagi pasien yang mengidap diabetes level menengah, harus rutin berolahraga.

Ketiga, diabetes tingkat tinggi mengharuskan penderitanya mengonsumsi obat dan melakukan kontrol teratur baik harian maupun mingguan.

Pemanis buatan

Ratna menyarankan penderita diabetes yang tidak bisa meninggalkan kebiasaan makan-makanan manis, sebaiknya menghindari gula murni dan mulai mengkonsumsi pemanis buatan. Sebab pada intinya, penderita diabetes itu harus menjaga asupan kalori.

Yunita Chandrawati, Brand Manager Diabetasol Sweetener Kalbe Farma, menambahkan, penderita diabetes tidak boleh kekurangan kalori, tapi juga tidak boleh kelebihan kalori. Karena itu, fungsi pemanis buatan adalah untuk menghindari atau sedikit mengurangi asupan kalori.

Dengan pemanis buatan, penderita diabetes masih bisa merasakan nikmat makanan.

Tak hanya bagi penderita diabetes, kata Yunita, pemanis buatan juga baik bagi orang yang ingin menjaga asupan kalori.

Pemanis buatan biasanya memiliki ratusan kali rasa manis dibandingkan gula pasir.  Yunita mencontohkan, produk pemanis buatan Kalbe mengandung sucralose yang tingkat kemanisannya 500 kali dari gula biasa.

“Jika setiap dua sendok teh gula mengandung 40 kalori. Kalau sucralose tidak ada kalorinya alias nol kalori,” jelas dia.

Selain sucralose, ada beberapa macam jenis pemanis buatan lain, seperti saccharine.

Namun, Yunita menambahkan, salah satu yang membedakan sucralose dengan  pemanis buatan yang lain adalah tidak menimbulkan pahit meskipun dimasak dalam suhu tinggi atau suhu dingin.

Nah, apakah Anda sudah mulai menjaga asupan kalori agar terhindar dari penyakit diabetes?

Sering main gadget, waspadai penyakit ini!

Sering main gadget, waspadai penyakit ini!

Dilansir dari Kontan.co.id. JAKARTA. Apakah Anda sering merasa mata Anda perih, panas, dan berwarna kemerahan? Atau merasakan pusing di kepala dan juga pegal di sekitar pundak, mata Anda terasa gatal? Jika ya, besar kemungkinan Anda menderita Computer Vision Syndrome (CVS).

CVS adalah sekumpulan gejala-gejala gangguan kesehatan pada penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer termasuk tablet, pad dan telepon seluler lebih dari dua jam dan secara terus-menerus.

CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer dalam waktu lama, sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya juga berada dalam posisi yang salah.

Kondisi ini juga dapat diperparah dengan kurang diperhatikannya suplemen yang dibutuhkan oleh mata yaitu Lutein dan Zeaxanthin, padahal kedua zat tersebut sangat dibutuhkan oleh mata sebagai pelindung dari cahaya yang merusak dan juga antioksidan.

Menurut dr. Made Susiyanti, SpM dari RS Jakarta Eye Center, mata pada dasarnya memiliki Lutein dan Zeaxanthin alami. Namun semakin tingginya ritme serta gaya hidup modern, antioksidan alami ini tidak cukup melindungi mata dari faktor yang dapat merusak kesehatannya.

“Lutein dan Zeaxanthin terdapat dalam jumlah banyak pada manusia tepatnya di retina. Kedua zat tersebut juga merupakan pembentuk pigment kuning pada makula lutea,” kata Susiyanti, Jumat (9/10).

Menurutnya, gaya hidup modern dengan kesibukan yang tinggi, terutama bagi mereka yang sering bekerja lama dengan komputer dan menatap gadget membuat pelindung alami tubuh ini tidak mampu melindungi mata dan memperbesar risiko terjadinya Computer Vision Syndrome.

“Hal ini diperparah dengan paparan cahaya yang konstan dan terus-menerus dari perangkat elektronik itu,” tambahnya.

Tidak hanya Computer Vision Syndrome, berdasarkan Journal of the American Optometric Association kekurangan lutein dan zeaxanthin bahkan dapat meningkatkan risiko peyakit katarak, dan juga Age Related Macular Disease (AMD) yaitu menurunnya ketajaman penglihatan seiring dengan usia yang bertambah tua.

Susiyanti mengatakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata yaitu:

1. Banyak berkedip
Biasakan untuk mengedipkan mata. Saat tidak ada ketegangan, mata akan berkedip secara otomatis setidaknya 10-12 menit kali per menit. Orang yang menderita masalah penglihatan biasanya cenderung jarang berkedip. Akibatnya, mata terbuka lama dan mengakibatkan mata tegang, kering dan lelah. Lakukan aturan berkedip serba 20 untuk mata. Setiap 20 menit, pengguna komputer harus berhenti selama 20 detik dan melihat objek lain sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter), lalu mengedipkan mata sebanyak 20 kali. Cara ini efektif untuk mencegah mata lelah karena terlalu lama bekerja.

2. Kurangi cahaya yang menyilaukan
Ubahlah cahaya yang ada di sekitar anda untuk mengurangi pantulan cahaya yang menyilaukan yang datang dari layar komputer. Jika anda bekerja di dekat jendela, aturlah letak layar monitor sedemikan rupa untuk mengurangi pantulan cahaya yang menyilaukan dari pantulan layar monitor. Meredupkan cahaya ruangan dapat membantu mengurangi pantulan cahaya dari layar monitor.

3. Atur jarak antara perangkat elektronik dengan mata Anda
Untuk layar komputer jarak 50 – 100 cm merupakan jarak yang ideal. Jangan lupa juga untuk mengatur tingkat kecerahan layar perangkat anda agar mata tidak mudah lelah.

4. Mengatur ulang meja kerja
Menurut para ahli, posisi optimal layar komputer adalah berada di bawah mata artinya kepala tidak sejajar atau menengadah untuk melihat layar monitor. Jarak antara mata dan layar monitor diusahakan sekitar 40 – 50 cm. Taruhlah materi yang anda ketik tepat di sebelah layar komputer untuk mencegah anda berulang ulang memandang meja untuk melihat materi ketikan.

5. Pilih layar komputer yang sesuai
Gunakan layar komputer yang nyaman di mata dan mampu memberikan kenyamanan pada mata. Layar komputer yang baik adalah yang rendah emisi cahaya birunya, dan bebas kedip atau flicker, hal ini tentu saja untuk mengurangi kelelahan pada mata yang berimbas pada terjadinya computer vision syndrome(CVS).

6. Konsumsi lutein dan zeaxanthin alami.
Terdapat pada sayuran berwarna hijau, antara lain bayam dengan jumlah minimal 2 ikat per hari. Atau bisa juga mengkonsumi produk suplemen mata seperti Matovit® AX yang mengandung lutein dan zeaxanthin, billberry, astaxanthin, zinc, dan selenium. Konsumsi 2 kapsul sehari Matovit® AX sama dengan mengkonsumsi 2 ikat bayam.

Source : https://www.kontan.co.id