Kopi Sindikalang

https://4.bp.blogspot.com/_tGt7h5PedU8/SIi6yHipASI/AAAAAAAAACI/HPHs5VGRhCU/s400/IMG_1139.JPG

Ada dua jenis kopi yang dibudidayakan di Sidikalang dari dahulu hingga sekarang. Menjadi saksi hidup bagaimana membudidayakan tanaman kopi di daerah tercinta ini membuat saya berniat untuk menuliskannya kepada teman-teman semua. Semasa saya kanak-kanak, saya sudah diajari oleh orang tua bagaimana menanam kopi arabika dan kopi robusta, bagaimana merawat kopi dengan memberikan kompos, biasanya kompos yang diberikan adalah kompos kotoran ayam yang telah dicampur pupuk urea, atau juga boleh dengan ampas gilingan padi ataupun ampas gilingan biji kopi itu sendiri.

Setelah dicampur maka ditaburi disekeliling batang pohon Arabika atau Robusta, jarak dari batang ke kompos kira-kira setengah meter atau sebatas daun pohon yang menutupi batang pohon kopi. Sungguh sangat gampang merawat pohon kopi ini, disamping kondisi dan kesuburan tanah di dairi yang sangat bagus, juga curah hujan yang teratur dan iklim yang bagus menjadikan tanaman ini tetap memberikan hasil yang maksimal dengan produksi sekitar 6.750 ton lebih untuk kopi Robusta dengan luas perkebunan sekitar 14.117 hektare. Sedangkan untuk kopi Arabika di kabupaten Dairi ada seluas 5.771,5 hektare dengan produksi sekitar 2.650 ton setiap tahunnya.

termasuk kopi khas dari Sumatra Utara yang tidak perlu diragukan kenikmatannya. Rasa dan aroma kopi sidikalang sejajar dengan kopi-kopi terbaik dari daerah yang lain di dunia. Sentra perkebunan kopi sidikalang berada di kawasan Bukit Barisan, tepatnya di dataran tinggi Dairi. Nama sidikalang diambil dari nama ibukota kabupaten Dairi. Udara yang sejuk dan dingin, dengan tanah pegunungan yang kaya mineral di kawasan Bukit Barisan menghasilkan biji kopi sidikalang yang bermutu tinggi. Sebagai pelengkap pengalaman Anda menikmati kopi khas Indonesia, kami hadirkan Kopi Sidikalang Arabika untuk Anda.

 

Source : https://www.ottencoffee.co.id

Kopi Aceh Gayo Arabika

https://www.lintasgayo.com/wp-content/LintasGayo/2012/01/kopi-terawat.jpg

via : lintasgayo.com

Kopi aceh gayo termasuk kopi specialty dari Indonesia yang mempunyai rasa dan aroma yang begitu khas. Tanah Nangroe yang subur dan cuaca yang mendukung untuk jenis kopi arabika, menghasilkan kopi yang bermutu dan berkualitas. Nama Gayo sendiri berasal dari nama suku di Aceh Tengah. Masyarakat Gayo merupakan petani kopi yang ulung, menjadikan Tanah Gayo sentra perkebunan kopi terbesar di Asia. Kopi Aceh sangat disukai oleh kalangan penikmat kopi di seluruh dunia.

https://www.lintasgayo.com/wp-content/uploads/2012/09/Kebun-Kopi.jpg

via lintasgayo.com

Saat ini di Aceh terdapat dua jenis kopi yang di budidayakan adalah kopi Arabika dan kopi Robusta Dua jenis Kopi Gayo yang sangat terkenal yaitu kopi Gayo (Arabika) dan kopi Ulee Kareeng (Robusta). Untuk kopi jenis Arabika umumnya dibudidayakan di wilayah dataran tinggi “Tanah Gayo”, Aceh Tenggara, dan Gayo Lues, sedangkan di Kabupaten Pidie (terutama wilayah Tangse dan Geumpang) dan Aceh Barat lebih dominan dikembangkan oleh masyarakat disini berupa kopi jenis Robusta. Kopi Arabika agak besar dan berwarna hijau gelap, daunnya berbentuk oval, tinggi pohon mencapai tujuh meter. Namun di perkebunan kopi, tinggi pohon ini dijaga agar berkisar 2-3 meter. Tujuannya agar mudah saat di panen. Pohon Kopi Arabika mulai memproduksi buah pertamanya dalam tiga tahun. Lazimnya dahan tumbuh dari batang dengan panjang sekitar 15 cm. Dedaunan yang diatas lebih muda warnanya karena sinar matahari sedangkan dibawahnya lebih gelap. Tiap batang menampung 10-15 rangkaian bunga kecil yang akan menjadi buah kopi.Continue reading