Waspada Aksi Profit Taking Pada Bursa

Penguatan bursa saham selama beberapa hari terakhir didorong oleh penguatan nilai tukar rupiah. Penguatan nilai tukar rupiah sendiri merupakan yang terbesar jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Penguatan rupiah selain disebabkan oleh data tenaga kerja AS yang kurang memuaskan, juga krn efek paket kebijakan pemerintah ke2.

Setelah sepekan melemah, USD berpotensi untuk menguat beberapa hari ke depan dengan range 13250-13800.

Indeks Dow Jones ditutup di level 17,131.86 menguat 47.37 poin atau +0.28%.

IHSG pada perdagangan 12 Oktober 2015 ditutup di level 4,630.71 menguat 41.36 poin +0.90%, sangat rawan profit taking.

KAEF* otw target 900. PGAS* jika breakout 3000 potensi menuju area 3600

CPO potensi aktif : AALI 18300-21000. SIMP breakout 470, target 540

ANTM* target 600. INCO target 1 di 2600, target 2 di 2800

Pakan ternak : CPIN breakout 2464, target berikutnya 3000. JPFA breakout 470. Jika berhasil bertahan di atas area itu potensi menguji resisten 600 sd 640

Konstruksi : DGIK waspadai profit taking di area 96-100, hati2 dengan likuiditasnya.

HMSP jika sentuh area 90000 membentuk pola bullish. Jika angka 90000 dilewati, target ke 117000

Sektor property : LPCK capai target 8500, otw target #kopipagi 8 Okt di 8800, waspadai aksi profit taking.LPKR target terdekat di area 1250

Saham lapis 3 yang potensi aktif :BRMS,  MICE, PSAB, SIAP, WINS. ISSP target 1 sekitar 165, target kedua di area sekitar 188-190

BUMI dan ENRG hati2 volatilitas tinggi.

Untuk saham2 lapis 3 di atas waspadai volatilitas dan likuiditasnya.

Waspadai profit taking saham2 berikut ini : ASII, BBNI, BBCA, BBRI,  ADRO, PTBA,  BSDE, JSMR, SMGR,  MPPA, WTON.
Untuk saham-saham yang ditradingkan beberapa hari ini  hati2 mulai waspada profit taking.

Aksi korporasi 13 Oktober 2015 : Public Expose : ELTY, Cash Dividend Cum Date : BSSR (Rp53.55/saham), Cash Dividend Rec Date : ITMG (Rp752/saham). Right Issue End Trading : ADHI (rasio pembagian HMETD adalah setiap 1250 saham lama yang dimiliki akan mendapatkan 1221 HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp. 1560 per saham. Periode Perdagangan HMETD : 7 Okt 15 – 13 Okt 15)

Stock hight risk high return

Ada banyak pilihan belajar investasi dan variasi investasi yang dapat Anda gunakan dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Investasi dapat Anda lakukan antara lain dengan menabung,‭ ‬membuka tabungan deposito,‭ ‬membeli tanah dan bangunan,‭ ‬membeli emas maupun membeli surat berharga seperti saham,‭ ‬obligasi dan lain lain.

Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain.‭ ‬Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank,‭ ‬tetapi kelemahannya adalah keuntungannya yang lebih kecil dibandingkan dengan potensi keuntungan dari main saham.‭ ‬Investasi di properti‭ (‬rumah dan tanah‭) ‬semakin lama harganya semakin tinggi,‭ ‬tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi , kebakaran terhadap rumah tersebut,‭ ‬sedangkan usaha sendiri‭ (‬wiraswasta‭) ‬beresiko bangkrut‭ ‬/‭ ‬pailit sementara investasi di emas memiliki resiko harga turun.

Tentang saham

Khusus untuk saham,‭ ‬peluang keuntungan dan resiko yang mugkin terjadi antara lain‭ ‬:

Keuntungan

  1. Capital Gain
    Yaitu keuntungan dari hasil menjual atau membeli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham.‭ ‬Misalnya ketika Anda membeli nilainya Rp.‭ ‬1.000‭ ‬per saham dan kemudian di jual dengan harga Rp.‭ ‬1.500.‭ ‬Jadi selisih yang sebesar Rp.‭ ‬500‭ ‬ini di sebut‭ ‬Capital Gain.
    Saham adalah surat berharga yang paling populer di antara surat berharga yang yang ada di pasar modal.‭ ‬Kenapa‭? ‬karena bila dibandingkan dengan investasi lainnya,‭ ‬saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan‭ ‬return‭ ‬atau keuntungan yang lebih besar dalam waktu yang relative singkat‭ (‬high return‭)‬.Selain‭ ‬return,‭ ‬saham juga memiliki‭ ‬sifat‭ ‬high risk yaitu suatu ketika harga saham dapat juga merosot dengan cepat atau sahamnya di‭ ‬delist‭ ‬(dihapuskan pencatatannya‭) ‬dari bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli atau penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar.‭ ‬Dengan karakteristik‭ ‬high risk high return‭ ‬ini maka pemodal perlu terus memantau pergerakan harga saham yang dipegangnya,‭ ‬agar keputusan yang tepat dapat dihasilkan dalam waktu yang tepat pula.
  2. Dividen
    Merupakan keuntungan perusahaan yang di bagikan kepada para pemegang saham.‭ ‬Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagkan kepada pemegang saham,‭ ‬tetapi ada bagian yang ditanam kembali.Besarnya dividen yang Anda terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham‭ (‬RUPS‭) ‬perusahaan tersebut.‭ ‬Namun yang perlu dicatat adalah bahwa kebijakan dividen perusahaan tidak selalu membagikan dividen kepada para pemegang saham tetapi tergantung kapada kondisi perusahaan itu sendiri‭ (‬khususnya berkaitan dengan keuntungan yang diraih‭)‬.‭ ‬Artinya jika perusahaan mengalami kerugian tentu saja dividen tidak akan dibagikan‭ ‬pada tahun berjalan tersebut.

Resiko

  • ‏Capital Loss
    ‎Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana Anda menjual saham yang Anda miliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT. X Anda beli dengan harga Rp. 1.800 per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp. 1,300 per saham.
    ‎Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, maka Anda kemudian menjual peda harga tersebut sehingga Anda mengalami kerugian sebesar Rp. 500 per saham. Itulah capital loss yang dapat menimpa Anda.
  • ‏Resiko Likuidasi
    Perusahaan yang sahamnya dimiliki,‎ ‏dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan.‭ ‬Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham dapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban‭ ‬perusahaan dapat dilunasi‭ (‬dar hasil penjualan kekayaan perusahaan‭)‬.‭ ‬Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,‭ ‬maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
    Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan resiko yang terberat dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.

source :https://www.belajarinvestasi.net/saham/tentang-saham-sebagai-pilihan-investasi