Saat musim haji dan umrah, semua jemaah dari seluruh dunia berkumpul menjadi satu. Di sana tak tertutup kemungkinan mereka tercerai-berai.
Umumnya, mereka dibekali dengan gelang ber-global positioning system (GPS) supaya tidak terpisah dari kelompoknya. Selain gelang, ada juga payung yang bisa membuat mereka tetap bersatu dengan rombongan. Payung?
Dilansir dari Khaleej Times, Minggu 21 Agustus 2016, payung itu bukanlah payung biasa. Tak hanya GPS, alat ini juga dibekali dengan tiga USB port untuk mengisi daya telepon seluler dan barang elektronik lainnya. Pembuat payung “pintar”, Kamel Badawi, mencari investor untuk membiayai produksi payung secara massal.
Badawi membuat payung pintar yang bernama “Kafya” di Mekkah. Ide payung pintar ini terlahir dari pengalamannya selama melayani para Jemaah sejak kecil. Dia paham kebutuhan utama yang diperlukan oleh para jemaah. “Payung tak hanya dibutuhkan di Eropa, tapi juga diperlukan (di sini) saat haji. Bagaimana pun juga mereka memerlukan payung untuk melindungi mereka dari terik matahari,” kata dia.
Dibantu rekannya yang berasal dari Palestina, Manal Dandis, Badawi membuat payung pintar ini. Dua sekawan ini ingin payung buatan mereka tak hanya memberikan manfaat hanya melindungi jemaah dari panasnya sinar matahari.
“Tak ada yang pernah memikirkan payung bisa digunakan untuk lebih dari dua manfaat. Ketika kami berpikir tentang payung ini, kami menemukan bisa menyisipkan kipas angina agar membuat pemakai tetap merasa sejuk,” kata dia.(Sah)