Praktikum Pembuatan Preparat Squash Akar Bawang Merah
Tahukah kalian apa itu preparat? Bagaimana cara membuatnya? Iya dalam postingan kali ini akan dibahas secara singkat bagaimana cara membuat preparat squash akar bawang merah. Preparat squash itu sendiri adalah suatu preparat yang dibuat dengan cara ditekan dengan tujuan agar sel-sel akar terpish satu sama lain. Tujuan pembuatan preparat ini adalah untuk melihat fase pembelahan sel. Yaitu fase mitosis.
- Pembelahan sel secara mitosis pembelahan inti selnya telah didahului dengan terjadinya beberapa perubahan yang sangat pentingyaitu terbentuknya kromosom dalam inti sel selama berlangsungnya proses pembelahan tersebut. Pada pembelahan sel secara mitosis meliputi 4 tahapan yaitu :
- Profase, sentrosoma membelah menjadi mikrotubula aster yang terpisah. Ujungnya memanjang dan sentrosoma menjauh. Kromatin menduplikasi dan berkondensasi menjadi kromosom yang terikat pada sentromer, sentromer diikat kinetokor
- Metafase, selubung nukleus pecah, mikrotubula masuk daerah nukleus, mikrotubula kinetokor mengatur letak dan arah kromosom pada bidang ekuator yang diseimbangkan oleh gaya tarik menarik sama kuat dari kedua kutub pembelahan
- Anafase, kromosom terbelah menjadi 2 kromatid, setiap kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan, selanjutnya berkumpul di kutub pembelahan
- Telofase, selubung nukleus terakit kembali disekeliling tiap kromosom baru, kromosom berubah menjadi kromatin. Serat gelendong hilang, terbentuk karyotheca. Nukleolus muncul, bintang kutub mejadi sentriol, mengganda menjadi dua, diselaputi sentrosom. Gentingan pada bidang equator sampai ketengah putus tebentuk dua sel anak, masing-masing mengandung kromosom tetap 2n.
Cara Kerja
- Sebelum dilakukan proses pembuatan preparat squash akar bawang merah, maka disiapkan terlebih dahulu bawang putih yang ditumbuhkan pada medium air agar keluar akarnya. Lamanya waktu untuk menumbuhkan akar bawang putih dan bawang merah ini minimal 4 hari sebelum praktikum.
- Setelah akar bawang merah siap digunakan sebagai obyek, maka beberapa akar bawang putih dan bawang merah dipotong bagian ujungnya sepanjang 5 mm, diambil pada pukul 09.00 WIB dan 21.00 WIB. Ujung akar yang sudah dipotong tersebut difiksasi ke dalam botol flakon yang berisi asam asetat glacial 45% pada suhu 4°C selama 15 menit. Caranya akar bawang putih dan bawang merah dimasukkan kedalam flakon kemudian memasukkan asam asetat glacial 45% yang telah didinginkan terlebih dahulu didalam wadah yang berisi es batu kedalam botol flakon yang berisi akar bawang merah . Kemudian meletakkan botol flakon yang berisi akar bawang putih, bawang merah dan asam asetat glacial di dalam tremos, tepat diatas es batu.
- Setelah 15 menit, asam asetat glasial45% diambil menggunakan spet sisa asam asetat glacial. Ujung akar bawang putih dan bawang merah tersebut dicuci dengan aquades sebanyak 3 kali dan pengambilan aquades sisa pencucian menggunakan spet aquades sisa. Pencucian dilakukan di dalam botol flakon dengan menggunakan spet sebagai alat untuk mengambil cairan yang digunakan. Selanjutnya, ujung akar bawang putih dan bawang merah dihidrolisis dengan HCl 1 N (di dalam botol flakon) pada panci yang berisi air panas dengan temperature 60°C selama 30 menit (sampai terlihat transparan). Setelah dihidrolisis, HCl 1 N dalam botol flakon diambil menggunakan spet HCl sisa,kemudian ujung akar bawang putih dan bawang merah tersebut dicuci kembali menggunakan aquades sebanyak 3 kali.
- Pewarnaan dilakukan dengan mengganti aquades dengan zat warna acetocarmin 1% selama 120 menit. Setelah 120 menit, 2 potong ujung akar bawang putih dan bawang merah diletakkan di atas gelas benda secara berjajar dan kelebihan zat warna yang menempel diisap menggunakan spet. Selanjutnya, bagian pangkal ujung akar (bagian yang transparan) dipotong mengguakan silet tajam dan dibuang.
- Ujung akar yang tidak dibuang diletakkan di atas gelas benda secara berjejer kembali dan ditetesi dengan 2 tetes gliserin. Selanjutnya ditutup dengan gelas penutup dan dilakukan pemejetan/squash dengan hati-hati menggunakan ujung jari telunjuk sebelah kanan.
- Setelah proses squashing selesai, gelas penutup disegel secara merata pada bagian tepi gelas penutup menggunakan kutek transparan. Selanjutnya dilakukan proses labeling dan pengamatan.
Keterangan:
- Sel epidermis akar
- Inti sel
- Sitoplasma
- M = 40 X 10
- Waktu pengirisan akar 11.30 WIB
Dari hasil pengamatan preparat squash akar bawang merah ini,terlihat bahwa sel-sel akar mengalami fase profase dalam tahap pembelahan mitosis. Preparat yang dihasilkan belum representatif, walaupun sudah dapat dibedakan bagian-bagiannya tetapi tidak timbul warna yang kontras. Contohnya yaitu bagian inti belum terwarna secara jelas. Tetapi antara sel satu dengan sel lain saling terpisah. Namun, jika dilihat lebih seksama,ada beberapa sel yang mengalami lisis atau pecah. Acetocarmin tidak dapat mewarnai inti sel secara optimal karena acetocarmin yang digunakan telah terkontaminasi. Hal ini disebabkan oleh lamanya waktu pada tahap hidrolisis, sehingga mengakibatkan sel-sel akar menjadi sangat lunak dan saat dilakukan proses squashing sel akan mengalami lisis.