No. | Genre | Social Function | Generic Structure | Language feature |
1 | Recount | To retell events for the purpose of informing or entertaining. | Orientation
Event 1, 2, 3, etc.. Reorientation |
Focus on specific participants.
Use of material processes. Circumstances of time and places. Use of past tense. Focus on temporal sequences. |
2 | Procedure | To describe how some things accomplished trough a sequence of action or steps. | Goal
Materials Step 1, 2, 3, etc… |
Focus on generalized human agents.
Use of simple present tense, often imperative. Use mainly of temporal conjunction (or numbering to indicate sequence). Use mainly of material processes. |
3 | Narrative | To amuse , entertain and to deal with actual or vicarious experience in different ways:
|
Orientation
Evaluation Complication Resolution Re-orientation |
Focus on specific and usually individualized participants.
Use of material process (Behavior and verbal process). |
4 | Descriptive | To describe a particular person, place or thing. | Identification
Description |
Focus on specific participants.
Use of attributive and identifying processes. Frequent use of Euphrates and classifiers in formal groups. Use of simple present tense. |
5 | News Item | To inform readers, listeners or viewers about events of the day which are considered newsworthy or important. | Newsworthy event
Background events Sources |
Short telegraphic information about story captured in headline.
Use material processes to retell the event ( in the text bellow, many of the material processes are nominally). Use of projecting verbal processes in sources stage. Focus on circumstances ( e.g., mostly within qualifiers ).
|
6 | Report | To describe the way things are, with reference to a range of natural, man-made and social phenomena in our environment. | General classification
Description |
Focus on generic participants.
Use of relational processes to state what is and which it is. Use of simple present tense ( Unless extinct ). No temporal sequence.
|
7 | Analytical / Exposition | To persuade the reader or listener that something is the case. | Thesis
Argument Recommendation |
Focus on generic human and non-human participants.
Use of simple past tense. Use of relational processes. Use of internal conjunction to state argument. Reasoning through casual conjunction or nominalization. |
8 | Exposition / Hortatory | To persuade the reader or listener that something should or shouldn’t be the case. | Thesis
Arguments Recommendation |
Focus on generic human and non-human participants, except for speaker or writer referring to self.
Using Mental processes : To stated what happens. Using Relational processes : To stated what should or shouldn’t be. Use of Simple Past Tense |
9 | Spoof | To retell an event wit a humorous twist. | Orientation
Event Twist |
Focus on specific participants.
Use of material processes. Circumstances of time and places. Use of past tense. Focus on temporal sequences |
10 | Explanation | To explain the processes involved in the formation or workings of natural or socio-cultural phenomena. | General statement
Sequenced explanation |
Focus generic non human participants.
Use mainly of material and relational processes. Use mainly of temporal and causal circumstances and conjunctions. Some use of passive voice to get theme right. |
11 | Discussion | To present ( at least ) to point of view about an issue. | Issue
Arguments for and against Conclusion/Recommendation |
Focus on generic human and non-human participants.
Using Material processes. E.g. has produced, have developed. To feed. Using Relational processes. E.g. Is, could have, cause, are. Using Mental processes. E.g. feel. Use of comparative : contrastive and consequential conjunctions. Reasoning expressed as verbs and nouns (Abstractions) |
12 | Review | To criticize (comment) an art work, event for a public audience. Such : work of art included movies, TV shows, books, plays, opera, recording, exhibitions, concerts and ballets | Orientation
Interpretative Recount Evaluation Evaluation Summation |
Focus on particular participants.
Direct expression of option through use of attitudinal epithets in nominal groups; qualitative attributes and effective mental processes. Use of elaborating and extending clause and group complex to package the information. Use of metaphorical language ( e.g., the wit was there, dexterously ping panged to and fro …. ). |
Month: November 2015
Sejarah dan dampak kopi pada manusia
Sejarah dan dampak kopi pada manusia
Menelisik sejarah dari kopi sendiri bermula pada sekitar abad ke-9 di dataran tinggi ethiopia. Kemudian menyebar ke mesir dan yaman, dan kemudian pada abad lima belas menjangkau lebih luas ke persia,mesir,turki dan afrika utara.
Di indonesia sendiri kopi bermula pada abad ke 16 waktu itu gubernur belanda di Malabar (india) mengirim bibit kopi yaman atau kopi arabika (coffea arabica) kepada gubernur belanda di Batavia ( sekarang jakarta) pada tahun 1696. Dan tanaman ini berhasil tumbuh pada tahun 1711 kemudian di eksport untuk yang pertama kali dari jawa ke eropa oleh perusahaan dagang belanda, atau dikenal sebagai VOC ( verininging oogst indies company ) yang didirikan pada tahun 1602.
Kopi sendiri mempunyai 3 tipe yaitu :
- Kopi Arabika
Kopi Arabika merupakan kopi tradisional yang rasanya dianggap paling enak oleh para penikmat kopi. Biji kopi arabika sendiri memiliki ciri-ciri ukuran biji yang lebih kecil dibandingkan biji kopi jenis robusta, selain itu kandungan kafein yang lebih rendah ,rasa dan rasa yang lebih enak tidak heran jika kopi jenis ini harganya lebih mahal.
- Kopi Robusta
Kopi robusta memiliki ukuran biji yang besar,bentuknya oval,tinggi kafein dan memiliki aroma yang kurang harum. Varietas dari kopi robusta sendiri yang terkenal adalah kopi luwak dari indonesia dan kape alamid dari filipina.
- Kopi Liberika
Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari liberia,afrika barat. Kopi ini dapat tumbuh hingga 9 meter. Kopi ini didatangkan ke indonesia jaman dulu untuk menggantikan kopi arabika yang terserang hama.
Selain itu kopi Liberika memiliki karakteristik yaitu ukurannya lebih besar dari kopi arabika dan robusta, berbuah sepanjang tahun, kualitas buah relatif rendah, ukuran buah tidak merata, tumbuh di dataran rendah.
Varietas kopi Liberika di indonesia sendiri adalah ardoniana dan durvei
Selain dari tipe-tipe kopi, kopi memiliki beberapa kandungan yaitu
- Kafein
Kafein banyak ditemukan dalam biji daun dari beberapa tanaman, kafein yang terdapat dalam kopi masih aman dalam dosis tertentu.
- Air
Meskipun kandungan air didalam kopi terkadang tidak di gunakan namun kandungan air kopi adalah bagian dari senyawa kimia kopi
- Ethyphenol
Zat ini mungkin asing bagi kita namun zat inilah yang memberi aroma khusus bagi kopi, zat ini mirip dengan tar dan mengandung pheromone.
- Quinic acid
Zat ini yang mengakibatkan rasa asam dalam kopi yang terkadang jumlahnya berbeda-beda.
- Dicaffeoylquinic acid
Zat ini merupakan zat antioksidan yang menangkal radikal bebas. Meskipun kadar antioksidan dalam kopi tidak sebanyak pada tumbuhan obat.
- Dimethyl disulfide
Kandungan dalam kopi ini sangat banyak, yang membuat kotoran manusia yang meminum kopi berbau seperti senyawa sulfur.
- Acetylmethylcarbinol
Zat ini yang membuat kopi terasa gurih di lidah
- Putrescine
Zat ini adalah hasil dari pembusukan bakteri
- Trigonelline
Zat ini bermanfaat dalam melindungi gigi agar tidak gampang berlubang
- Niacin
Zat ini dapat menyerap vitamin dalam tubuh oleh karenanya hanya di anjurkan paling banyak 2-3 kali sehari
Selain itu dampak atau manfaat dari kopi itu sendiri adalah
Menghaluskan telapak tangan,mengobati disentri,mengobati migrain,menjaga perut agar tetap langsing, pembangkit stamina dan penghilang rasa sakit.
Dampak negatif dari kopi itu sendiri
Yaitu efek ketergantungan dan meningkatkan resiko stroke, jika meminum lebih dari 5 gelas kopi perhari dapat meningkatkan resiko terjadinya kerusakan pada dinding pembuluh darah, kafeinnya dapat menyebabkan insomnia,mudah gugup,sakit kepala,merasa tegang dan cepat marah. Sedangkan pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran.
Kopi merupakan komoditas yang mempunyai ciri khas. Kehidupan masyarakat indonesia sekarang ini hampir tidak lepas dari kopi. Ini dapat dilihat dari perkebunan kopi yang telah tersebar di berbagai provinsi di indonesia. Selain itu pecinta kopi di indonesia pun semakin banyak bahkan pemenuhan kopi di pasar luar negeri pun juga sangat besar. hal ini menandakan bahwa kopi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat akan tetapi kopi sendiri juga terdapat dampak yang di timbulkan baik berdampak baik bagi kesehatan maupun yang berdampak buruk bagi kesehatan sehingga konsumen harus benar-benar pandai dalam mengkonsumsi kopi sesuai aturan .
Islam dalam kultur budaya Jawa
Islam dalam kultur budaya Jawa
Indonesia sebagai negara dengan penganut Islam terbesar di Dunia, tentulah memiliki basis Ke-Islam an yang kuat. Lebih dari 230 juta jiwa rakyat Indonesia menganut agama islam. Namun dibalik hal tersebut, Indonesia adalah negara multikultural dengan jumlah budaya yang sangat banyak. Antara lain seperti adat Jawa, Madura, Sunda, Aceh, Minangkabau, bahkan hingga budaya Papua. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara budaya Islam dengan Budaya asli Indonesia tidak dapat dihindarkan
Dahulu kala sebelum agama Islam mendominasi Nusantara, Indonesia didominasi oleh pemeluk agama Hindu dan Budha. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bangunan candi yang digunakan untuk persembayangan umat Hindu dan Budha. Sejak tahun 1267, kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu Samudra Pasai telah berdiri. Hal ini menandai bahwa telah ada pengaruh Islam di Nusantara. Akulturasi budaya dapat dilihat melalui beberapa aspek. Diantaranya adalah
- Bangunan : Bangunan dengan akulturasi budaya yang menjadi contoh adalah menara masjid agung Kudus. Arsitekturnya terdapat percampuran antara budaya Islam dengan budaya Hindu Jawa
- Musik : Penggunaan musik gamelan sebagai salah satu cara walisongo menarik perhatian masyarakat dan menyebarkan agama Islam
- Seni : Seni wayang digunakan para wali untuk menyebarkan pesan-pesan mengenai Islam. Selain itu dengan menggunakan tokoh wayang untuk mengintepresentasikan budaya islam
- Budaya : terjadinya beberapa akulturasi budaya Jawa dengan budaya Islam yang contohnya antara lain Sekatenan yang dilakukan di Solo dan Jogja. Budaya tersebut menunjukkan rasa syukur pada Allah SWT atas berkat yang mereka terima dengan cara membagi sedekah bumi kepada masyarakat.
Menurut data diatas, dapat disimpulkan jika dalam penyebaran agama islam terjadi akulturasi dengan budaya lokal. Hal ini tentunya dapat dimaklumi karena jika tidak melalui budaya lokal, tidak akan ada yang tertarik untuk menjadi penganut Islam. Penting digaris bawahi jika hal ini merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan agama Islam.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
7 Pilar Konservasi dan Penerapan di Universitas Negeri Semarang #2
7 Pilar Konservasi dan Penerapan di Universitas Negeri Semarang #2
Sesuai dengan Artikel pertama yang telah membahas UNNES sebagai Pionir Universitas Konservasi, di artikel kedua ini akan dijabarkan mengenai 7 pilar konservasi yang telah diterapkan oleh UNNES melalui Kebijakan-Kebijakan yang berorientasi “Hijau”, ramah lingkungan serta efisien.
UNNES telah membuat peraturan sebagai payung hukum tetap dalam menjalankan programnya sebagai Universitas Konservasi. Menurut Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 27 Tahun 2012 tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi di Universitas Negeri Semarang pasal 1 terdapat 7 pilar konservasi yang isinya antara lain,
- Konservasi keanekaragaman hayati.
- Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal.
- Pengelolaan limbah.
- Kebijakan nirkertas.
- Energi bersih.
- Konservasi, etika, seni, dan budaya.
- Kaderisasi konservasi.
Berbagai kegiatan yang terangkum serta sesuai dengan 7 pilar konservasi tersebut telah dilakukan oleh Universitas Negeri Semarang
Akan saya jabarkan satu-persatu mengenai penerapannya
- Konservasi keanekaragaman hayati.
Poin pertama dalam 7 pilar tersebut telah diterapkan di kampus Unnes dalam bentuk melindungi berbagai sumber hayati di lingkungan UNNES, dimana salah satu bentuknya adalah pembuatan Hutan Mini UNNES. Diharapkan, flora dan fauna dapat terlestarikan dengan baik.
- Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal.
Poin kedua diwujudkan dengan cara pembuatan dan penataan bangunan yang berorientasi hijau. Seperti penanaman pohon di samping bangunan, pembangunan bangunan tanpa mengganggu konsep lingkungan hijau. Sistem transportasi internal dijabarkan dengan pembuatan mobil transportasi internal bernama Arina yang hemat bahan bakar.
- Pengelolaan limbah.
Poin ketiga dijabarkan dalam bentuk pengelolaan air limbah yang telah digunakan di sekitar UNNES. Selain itu dengan cara menerapkan Reuse, Reduce ,Recycle dalam pengelolaan limbah-limbah yang dihasilkan oleh civitas UNNES
- Kebijakan nirkertas.
Poin keempat dijabarkan dalam bidang administrasi. Hal yang paling mendasar dimana mahasiswa dapat mengetahuinya adalah penggunaan absensi dengan elektronik. Hal ini tentunya dapat mengurangi penggunaan kertas secara signifikan. Selain itu dengan cara memberikan e-book sebagai pengganti buku bagi Mahasiswa
- Energi bersih.
Poin kelima dijabarkan dalam bentuk penggunaan energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Seperti penggunaan biogas, bioetanol dan sebagainya. Selain itu dijabarkan pula dalam penghematan dalam penggunaan energi bagi seluruh civitas Universitas Negeri Semarang. Dimulai dari hal kecil seperti mematikan lampu ketika tidak digunakan.
- Konservasi, etika, seni, dan budaya.
Poin keenam dijabarkan dalam bentuk pelestarian budaya daerah, pengelolaan, dan pengembangan etika, seni dan budaya di lingkungan UNNES. Hal ini dipandang sebagai langkah yang baik untuk pelestarian budaya daerah yang dewasa ini mulai tergantikan budaya Jawa
- Kaderisasi konservasi.
Poin terakhir dijabarkan dalam bentuk penanaman nilai-nilai konservasi bagi para civitas akademik Universitas Negeri Semarang. Seperti penanaman mangrove, penanaman pohon di lingkungan UNNES dan pelatihan mengenai cara merawat lingkungan dalam arti luas.
7 Pilar Konservasi yang diterapkan di UNNES sangatlah bermanfaat. Namun bagaimanapun, dibutuhkan usaha keras serta kemauan dari civitas Universitas Negeri Semarang dalam mewujudkan Universitas Konservasi. Konservasi sangatlah penting bagi kehidupan, tapi lebih penting jika hal tersebut timbul dalam diri masing-masing civitas.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
UNNES sebagai Pionir Universitas Konservasi #1
UNNES sebagai Pionir Universitas Konservasi #1
Dewasa ini Universitas Negeri Semarang menggalakan mengenai universitas Konservasi. Apa itu Konservasi? Apa penting nya Konservasi? Konservasi seperti Bagaimanakah yang di terapkan Universitas Semarang? Apakah hal tersebut berdampak pada lingkungan?
Konservasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan, pengawetan dan pelestarian. Sesuai dengan arti dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat disimpulkan secara umum jika Konservasi adalah melakukan tindakan untuk memelihara dan melindungi suatu hal dengan berbagai cara. Konservasi di era sekarang, cenderung diartikan dengan merawat lingkungan, melakukan tindakan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan melestarikan lingkungan dengan berbagai cara.
Konservasi di era modern ini tentulah sangat penting. Seperti yang kita tahu, Indonesia sebagai pemilik hutan tropis terbesar di Dunia, menjadi penopang utama paru-paru Dunia. Namun, beberapa tahun terakhir terjadi pengerusakan hutan yang sangat parah. Seperti yang diberitakan dalam berbagai media massa, sejak medio Reformasi terjadi pembakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini tentunya merusak Lingkungan, dan membuat berbagai flora dan fauna terancam punah. Hal tersebut tentulah memerlukan perhatian, tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari masyarakat luas. Khususnya Universitas yang merupakan Pionir bagi menghasilkan generasi Bangsa.
Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu pionir dalam bidang Konservasi. Sebagai pionir, tentulah Universitas Negeri Semarang atau sering disebut UNNES melakukan berbagai kegiatan yang menunjukkan komitmennya sebagai Kampus Konservasi. Namun tentulah ada beberapa prinsip penting yang digunakan sebagai acuan. Diantaranya adalah :
- Perlindungan
- Pembenahan
- Pelestarian
- Penggunaan secara bijak
Menurut beberapa poin diatas, UNNES telah menerapkan beberapa kebijakan yang sesuai dengan prinsip-prinsip diatas. Diantaranya seperti
- Absensi Online tanpa menggunakan kertas
- Penanaman Pohon di sekitar Lingkungan Unnes
- Pembuatan Biopori bertujuan untuk meningkatkan daya resap tanah
- Pembuatan embung untuk menampung air
- Pelestarian lingkungan sekitar dengan membentuk Hutan Mini
Berbagai Kebijakan UNNES diatas, sangat sesuai dengan tujuannya sebagai Universitas Konservasi. Kebijakan tersebut, sangatlah penting tidak hanya bagi lingkungan UNNES, namun juga bagi lingkungan sekitar. Karena UNNES merupakan calon pembentuk Insan Penerus Bangsa, diharapkan dengan adanya Kegiatan tersebut, para Mahasiswa dapat menerapkan di kehidupannya. Mulai dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak lingkungan, hingga menggunakan listrik secara cukup dan tidak berlebihan.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
BAHAYA AKAN MEROKOK
BAHAYA AKAN MEROKOK
Rokok mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat , namun sekarang merokok sudah menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini lah yang menjadi sangat memperhatikan , setiap kali kita menjumpai masyarakat yang merokok dari berbagai usia mulai dari anak-anak,remaja dan lanjut usia. Lebih memperhatikan lagi sekarang banyak kalangan pelajar atau remaja yang sudah mencoba untuk merokok , ini dikarenakan masa remaja cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi karena masa remaja adalah masa dimana seseorang masih mencari jati dirinya.
Selain itu kebiasaan merokok pada kalangan remaja bermula karena kurangnya informasi. Misalnya dalam iklan yang akhirnya remaja itu tertarik selain itu rayuan atau ajakan dan ikut-ikut merokok ketika teman mengajak atau menawarinya bahkan yang lebih mirisnya lagi remaja sekarang beranggapan mereka akan terlihat lebih keren atau lebih gaul jika mengkonsumsi rokok.
Banyaknya bahan bahaya yang terkandung dalam rokok yaitu
- TAR adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau (rokok biasa) dan bahan tanaman lain (rokok herbal) ketika seseorang merokok. Tar akan bercampur dan dapat melekat di paru-paru. sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru – paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru – paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).
- Nikotin adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung. Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya.
Selain bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok, bahaya dalam merokok sendiri yaitu :
- Bahaya merokok untuk pelajar
Bahaya merokok untuk pelajar sendiri bagi kesehatan dalam jangka panjang pelajar akan ketagihan secara terus menerus dan akan menimbulkan penyakit bagi kesehatan misalnya penyakit kanker dan stroke bahkan kematian .
- Bahaya merokok untuk perokok pasif
Perokok pasif adalah sesorang yang menghisap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok. Tidak hanya perokok aktif yang memiliki risiko terkena penyakit, perokok pasif juga dapat terkena penyakit.
Penyakit yang menyerang perokok pasif adalah:
- meningkatkan risiko kanker paru-paru dan serangan jantung,
- meningkatkan risiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis,
- iritasi pada mata dapat menyebabkan rasa perih dan pedih,
- bersin dan batuk karena alergi,
- sakit pada tekak, esophagus, kerongkongan dan tenggorokan,
- sakit kepala sebagai penolakan nikotin.
Perokok yang merokok di tempat umum atau tidak memperdulikan kesehatan orang lain adalah orang egois. Hal ini disebabkan asap rokok mengandung zat berbahaya seperti: a. mengandung nikotin dua kali lebih banyak, b. mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak. c. mengandung tar lima kali lebih banyak. d. meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan.
- Bahaya merokok untuk perokok aktif
Perokok aktif merupakan seseorang secara langsung menghisap rokok atas kehendak dirinya sendiri dan terus menerus.
Penyakit yang menyerang perokok aktif adalah
- Paru –paru
- Mengakibatkan resiko stroke
- Penyakit impotensi dan organ reproduksi
- Penyakit lambung
- Bahkan kematian
Dari bahan-bahan dan bahaya akan merokok yang sudah dijelaskan diharapkan pelajar dapat lebih bijak dalam melakukan tindakan dan tidak asal ikut – ikutan selain itu juga upaya pencegahan remaja merokok juga dilakukan dengan meminimalisir tempat-tempat merokok, baik di tempat umum, di lingkungan sekitar sekolah, serta memperbanyak kawasan bebas asap rokok khususnya di sekolah. Tidak kalah pentingnya adalah tokoh tauladan dari guru maupun orang tua untuk tidak merokok (setidaknya tidak di depan para remaja).
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.
Islam dalam kultur budaya Jawa
Islam dalam kultur budaya Jawa
Indonesia sebagai negara dengan penganut Islam terbesar di Dunia, tentulah memiliki basis Ke-Islam an yang kuat. Lebih dari 230 juta jiwa rakyat Indonesia menganut agama islam. Namun dibalik hal tersebut, Indonesia adalah negara multikultural dengan jumlah budaya yang sangat banyak. Antara lain seperti adat Jawa, Madura, Sunda, Aceh, Minangkabau, bahkan hingga budaya Papua. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi antara budaya Islam dengan Budaya asli Indonesia tidak dapat dihindarkan
Dahulu kala sebelum agama Islam mendominasi Nusantara, Indonesia didominasi oleh pemeluk agama Hindu dan Budha. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bangunan candi yang digunakan untuk persembayangan umat Hindu dan Budha. Sejak tahun 1267, kerajaan islam pertama di Indonesia yaitu Samudra Pasai telah berdiri. Hal ini menandai bahwa telah ada pengaruh Islam di Nusantara. Akulturasi budaya dapat dilihat melalui beberapa aspek. Diantaranya adalah
- Bangunan : Bangunan dengan akulturasi budaya yang menjadi contoh adalah menara masjid agung Kudus. Arsitekturnya terdapat percampuran antara budaya Islam dengan budaya Hindu Jawa
- Musik : Penggunaan musik gamelan sebagai salah satu cara walisongo menarik perhatian masyarakat dan menyebarkan agama Islam
- Seni : Seni wayang digunakan para wali untuk menyebarkan pesan-pesan mengenai Islam. Selain itu dengan menggunakan tokoh wayang untuk mengintepresentasikan budaya islam
- Budaya : terjadinya beberapa akulturasi budaya Jawa dengan budaya Islam yang contohnya antara lain Sekatenan yang dilakukan di Solo dan Jogja. Budaya tersebut menunjukkan rasa syukur pada Allah SWT atas berkat yang mereka terima dengan cara membagi sedekah bumi kepada masyarakat
Menurut data diatas, dapat disimpulkan jika dalam penyebaran agama islam terjadi akulturasi dengan budaya lokal. Hal ini tentunya dapat dimaklumi karena jika tidak melalui budaya lokal, tidak akan ada yang tertarik untuk menjadi penganut Islam. Penting digaris bawahi jika hal ini merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan agama Islam
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.