Metode Mengajar

Metode mengajar adalah kemampun materi yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya. Tidak ada metode yang cocok untuk semua pokok bahasan yang ada dalam GBPP. Masing-masing metode mempunyai kebaikan dan kelemahan. Karena itu perlu dipilih metode apa yang lebih sesuai untuk pokok bahasan tertentu. Dalam memilih metode perlu memperhatikan:

  1. Tujuan pembelajaran
  2. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
  3. Kemampuan sisiwa yang belajar
  4. Jumlah siswa yang belajar
  5. Situasi atau kondisi saat belajar
  6. Fasilitas yang dimiliki (media dan sumber belajar)
  7. Evaluasi yang dipakai

Sebagai contoh jika akan mengajarkan

Pokok bahasan            : Lingkungan sekitar

Sub pokok bahasan     : sekolah

Kelas                           : III Sekolah Dasar

Catur wulan                : 1 (satu)

Dikerjakan pada saat menggambar denah ruangan kelas III.

Jadi untuk materi d, dapat digunakan metode diskusi (kelompok) dan pemberian tugas. Demikian seterusnya, untuk materi berikutnya.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa untuk mengajarkan satu sub pokok bahasan ternyata dibutuhkan beberapa metode, tidak cukup dengan satu atau dua metode mengajar dengan keunggulan dan kelemahannya.

  1. Metode ceramah

Ceramah adalah metode yang disampaikan oleh seseorang pembicara di depan kelompok pengunjung (dalam hal ini siswa). Metode ini sangat baik jika digunakan untuk jumlah siswa yang banyak. Selain itu sangat baik untuk menjelaskan materi yang banyak, namun waktu terbatas(sedikit)

Metode ceramah menjadi kurang baik jika guru kurang menguasai bahan atau materi pelajaran. Di samping itu, bagi seorang yang kurang menarik apabila berbicara, sebaiknya tidak menggunakan metode ini sebab siswa akan menjadi bosan. Lebih-lebih jika guru tidak memberikan ringkasan materi yang diajarkan.

  1. Metode diskusi kelompok

Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau dipersiapkan diantara tiga atau lebih topik tertentu,dengan seorang pemimpin.

Metode ini memiliki keunggulan karena member kesempatan untuk saling megemukakan pendapat. Hal ini akan memperluas pandangan dari masing-masing anggotadan memupuk rasa kesatuan dan persatuan. Bagi orang-orang yang tidak suka berbicara, akan tidak segan memberikan pendapatnya karena sifatnya yang informal. Hal itu akan memupuk rasa percaya diri, mengembangkan kepemimpinan dan demokratis.

Metode diskusi kelompok kurang baik jika dipakai pada kelompok yang besar. Di samping itu, informasi yang diperoleh para peserta terbataspada topik diskusi (yang biasanya sempit). Jika ketua kelompok diskusi kurang terampil dalam memimpin diskusi, pembicaraan seringterjerumus ke masalah lain. Selain itu, seringkali pembicaraan dikuasai oleh orang-orangyang suka berbicara. Di samping sering terbawa ke pendekatan yang lebih formal.

  1. Panel

Penel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan pengunjung tentang sebuah topik. Pada diskusi panel diperlukan tiga panelis atau lebih dan seorang pemimpin diskusi atau moderator.

Metode ini mempunyai keunggulan karena dapat membangkitkan pemikan bagi para peserta dan mendorong memberikan analisis. Kelemahan diskusi panel adalah mudah tersesat ke masalah lain. Selain itu tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam pembicaraan. Lebih-lebih jika paneliis berbicar terlalu banyak. Untuk itu diperlukan moderator yang terampil agar diskusi panel dapat berjalan dengan baik. Hal itu perlu diperhatikan mengingat diskusi panel membutuhkan persiapan yang lebih lama.

  1. Studi Kasus (case study)

Studi kasus ialah sekumpulan masalah, termasuk detail-ditail yang memungkinkan kelompok menganalisis masalah itu. Permmasalahan itu merupakan bagian dari hidup yang mengundang diagnosis dan pengoobatan. Dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis, juga secara dramatis atau dengan film dan dapat juga berupa rekaman. Keunggulan studi kasus adalah dapat disajikan secara tertulis, lisan, difilmkan, direkam atau diceritakan. Selain itu dapat ditugaskan sebelum diskusi. Semua anggota diberi kesempatan untuk mengajukan usul pemecahan masalah. Pertukaran pendapat sangatmemungkinkan khusunya yang menyangkut masalah kehidupan.

Kelemahan studi kasus adalah membutuhkan ketrampilan untuk menuliskan masalah. Memerlukan waktu yang lama, lebih-lebih jika ingin mendalam. Sulit mencari pemimpin (moderator) yang benar-benar terampil.

  1. Metode Brainstorming

Brainstorming adalah semacam cara pemecahan masalah diman anggota mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan. Tidak ada kritik. Evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

Brainstorming mempunyai keunggulan karena membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua anggota untuk ambil bagian. Selain itu juga membangkitkan reaksi berangkai dalam mengeluarkan pendapat. Menghemat waktu dan dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. Tidak memerlukan pemimpin diskusi yang terlalu hebat, samping tidak membutuhkan peralatan yang banyak.

Kelemahannya adalah mudah terlepas darikontrol. Selain itu anggota kelompok cenderung membuat evaluasi segera setelah pendapat diajukan. Tidak semua anggota kelompok dapat menerima pendapat yang diajukan.

  1. Diskusi formal

Diskusi formal ialah metode pemecahan masalah yang sistemnya mancakup:

  1. Penyampaian masalah
  2. Pengumpulan data
  3. Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
  4. Memilih cara pemecahan terbaik

Keunggulan diskusi formal adalah membangkitkan pemikiran yang logis. Mendorong analisis secara menyeluruh, prosedur yangdipakai dapat diterapkan pada bermacam-macam problema.dapat membangkitkan pemusatan pikira pada masing-masing peserta dan meningkatkan keterampilan dalm mengelnali problema.

Kelemahannya, membutuhkan banyak waktu dan sulit jika dipakai pada kelompok yang besar. Selain itu memerlukan pemimpin (moderator) yang benar-benar terampil. Di samping itu kadang-kadang memperoleh hasil diskusi yang tuntas, sehingga perlu dilanjutkan.

  1. Metode Tanya jawab

Metode ini dapat dipakai untuk:

  1. Menanyakan kembali pelajaran yang telah diajarkan

Guru bertanya kepada siswa bahan yang telah diterangkan

  1. Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerjasam siswa

Guru bertanya,murid menjawab. Diteruskan bertanya lagi dan murid lain diminta menjawab dan seterusnya.

  1. Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa

Dalam hal ini guru memberikan problem dengan menyuruh siswa mengamati diagram atau peta. Kemudian diminta menganalisis dan menyimpulkan.

Keunggulan metode Tanya jawab:

  1. Siswa lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan
  2. Member kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui aa yang belum dimengerti oleh siswa
  3. Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan

Kelemahan metode Tanya jawab adalah:

  1. Dengan Tanya jawab, pembicaraan kadang-kadang menyimpang dari pokok pembicaraan
  2. Membutuhkan waktu yang lebih lama
  3. Metode kerja kelompok

Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar mengajar yang membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Pelaksanaan kerja kelompok tergantung pada beberapa factor, misalnya yujuan khusus yang akan dicapai, umur, kemampuan siswa, serta fasilitas yang digunakan.

Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk:

  1. Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar

Jika alat peraga terbatas, siswa dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan jumlah alat pelajaran yang tersedia. Demikian juga jika buku sumber yang digunakan terbatas.

  1. Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa

Dalam satu kelas, kemampuan siswa berbeda-beda. Ada yang pandai, sedang, atau kurang. Maka siswa dibagi0bagi dalam kelompok yang mempunyai taraf kemampuan sama. Setelah itu diberi tugas sesuai dengan kemampuan mereka.

  1. Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa

Pada suatu kelas, mungkin minat siswa tidak sama. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Selain itu guru membagi bahan pelajaran menjadi beberapa sub pokok bahasan. Kemudian sub pokok bahasan itu dibagikan kepada kelompok siswa sesuai minat masing-masing.

  1. Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas

Jika masalah yang akan dibahas sangat banyak, guru dapat membagi tugas itu menjadi bagian-bagian yang kecil. Setelah itu, bagian-bagian kecil itu duberikan kepada kelompok-kelompok siswa untuk dipecahkan.

Kelebihan metode kerja kelompok adalah:

  1. Dapat memupuk kerjasama
  2. Tugas yang luas dapat diselesaikan dengan cepat
  3. Timbul persaingan yang sehat

Perjalananku Menuju Gerbang PGSD (Zumrotul Muflikhah)

Kuliah. Satu kata yang sangat kudambakan ketika aku masuk bangku kelas 10 SMA. Suatu kata yang terdengar wahhh bagi orang-orang kampung, namun begitu biasa bagi orang kota. Berbicara tentang perjalanan menuju PGSD Ngaliyan tidak lengkap rasanya jika tidak menceritakan perjalananku di SMA sampai menggapai gerbang PGSD Ngaliyan ini. Memang SMAku berada di desa, tapi aku sangat senang disana aku berteman dengan teman-teman yang baik, asyik, dan masih polos-polos. Teman yang tau kekurangan dan kelebihanku, teman yang klop, sehingga semua bisa kujadikan sahabat. Kelas 10 adalah awal diriku memikirkan aku mau ngapain besok ya, setelah lulus SMA??? Apa aku bisa seperti mbak Tutur Urip, orang pendiem dari sekolahku yang dapet beasiswa bidikmisi FISIKA di UNDIP???

Malam-malam aku berpikir.. Jika aku tidak masuk SNMPTN Bidikmisi mungkin aku tidak kuliah. Biaya darimana coba… ”Pokoe aku kudu sinau. SINAU SINAU SINAU, pokoe aku kudu iso jupuk kedokteran UNDIP .. Aminnn“. Perkataan sengaja yang langsung menjerumuskanku ke gerbang pemikiran dewasa. Pengambilan rapot semester pertama telah tiba saatnya hatiku dag dig dug derrr. Alhamdulllah. aku masuk tiga besar di kelas 1 semester 1 dan sampai di kelas tiga alhamdulilllah aku selalu masuk peringkat 3 besar se sekolah. Maaf, saya lancang… Bukan nermaksud pamer, toh aku sekolah di desa masih kalah rating sekolahnya dengan sekolah di kabupaten. Jadi kalau ranking satu disini belum tentu se kabupaten juara dan yang pasti masih kalah dengan sekolah elite. Namun, aku sangat senang aku bisa mempertahankan prestasiku bisa masuk tiga besar sejak kelas sebelas sampai kelas dua belas. Ketika udah masuk kelas tiga semester akhir, guru guru SMA banyak yang menanyaiku kemana kamu akan melanjutkan.

“ Zumrotul, kamu mau melanjutkan kemana setelah SMA.” Tanya Bu Lilik.

“ Ga tau buk, aku masih bingung.” Jawabku dengan rasa ntrenyuh dalam hati.

“ Masuk Kimia aja Zum, biar kayak ibuk” Ajak bu Lilik.

“ Iya buk, ntar gampang takpikir dulu, tapi aku bingung masalah biaya buk”

“ Yo wiss ntar kamu ikutan bidikmisi aja.”

“Ya buk pasti. Doain ya buk,”

“ Semoga sukses. Jangan lupa berdoa.”

Itu contoh dari pertanyaan guruku yang lainnya sam saja seperti itu aku hanya mengiyakan. Tapi dalam pikiranku aku pengen banget jadi dokter. Pokoknya dokter titik. Hmmm.. tapi gimana ya bayar biayanya aku kasihan bapakku. Setelah aku pikir-pikir aku harus mendiskusikan hal ini pada BK. Di waktu istirahat aku sempatkan untuk bertemu pak Saifudin, aku mengungkapkan masalahku memilih jurusan kedokteran UNDIP. Ketika aku bertanya bagaimana kalau aku masuk kedoktern beliau menjawab, “apa tidak dipertimbangkan dulu Zum, itu jurusan tingkat tinggi lhoo. Sekolah kita masih kalah rating dengan sekolah lain di kota. Nilai 90 disini masih kalah dengan nilai 80 dikota.”

Jujur aku langsung JLEBBB. Aku bingung banget sumpahh. Aku langsung bilang sama mbakku. Beliau menyarankan agar aku masuk PGSD UNNES. Jujur dulu, aku kurang tertarik dengan jurusan itu. Jurusan yang berkutik dengan anak-anak SD. Intinya aku kuarang srek dengan jurusan itu. Ya Alllah aku milih apaya, belum lagi orang tuaku yang menyuruhku untuk masuk PGSD. Aku jadi bingung. Mau ikut tes STIS aku ga punya uang buat daftar, ya wis aku pasrah. Sebenarnya selain kedokteran aku juga pengen masuk yang berbaur dengan IPA. Tapi orang tua tidak merestui, ya sudahlah, aku ikut kata hati orang tua. Siapa tahu itu lebih baik dari pilihanku. Aku nyoba ikut SNMPTN dan mengambil jurusan yang pilihan pertamanya PGSD Semarang dan kedua ketiganya jurusan yang berbau IPA.

“ Kamu mau ngambil jurusan SNMPTN apa Zum,” Tanya guruku

“ PGSD buk”

“ Ohh. PGSD ya,,” Jawaban yang kira-kira lebih meremehkan

“ Iya buk” aku mencoba mengiyakan saja. Memang, awalnya aku sangat drop mendengar perkataan itu. Tapi aku berpikir jika aku ters-terusan seperti ini aku ga bisa sukses. Langsung kuhiraukan semua perkataan itu, itu malah menjadi penyemangatku bahwa aku bisa mengubah image itu. Sehari sebelum pegumuman SNMPTN aku sangat was-was ga tau perasaanku mau gimana. Kuserahkan semuanya padamu Ya Allah, mana yang diterima diantara ketiga itu aku pasti akan sangat bersyukur. Walaupun itu bukan asli awal pilihanku. Hari pengumuman SNNMPTN tiba, tepat pukul 17.00 pengumuman dibuka. Aku tidak langsung membuka berita itu, tapi menunggu sampai beberapa waktu. Aku, ayah, dan Ibu ada di ruang TV dan melihat pengunguman itu bersama lewat hp nokia model lama, tapi sangat berkesan. Ya Allah, Alhamdulillahirobbilalamin.. Aku lolos SNMPTN PGSD Semarang. Terimakasih Ya Allah, engkau telah menjawab doa-doa kami. Tahajud, mujahadah kami terkabulkan. Suasana sore itu berubah menjadi haru. Tangis bahagia dari aku dan Ibu bertumpah ruah. “ Kamu berhasil nduk” Berkata sambil mencium pipiku.

Aku sangat senang, walaupun sebenarnya itu bukan benar-benar jurusan pilihanku tapi aku yakin PGSD yang akan mengantarku ke gerbang kesuksesan. Ridho Allah ada pada ridho orang tua, dan saat ini aku berubah prisip. Aku suka PGSD. PGSD JAYA..12108268_732434476889598_4301905417149401090_n

Peran Mahasiswa (Agent of change, Social control, Iron stock)

Salam Satu Jiwa para Pemimpin Bangsa… Berbagai peristiwa akhir-akhir ini membuat bangsa kita sepertinya kian kehilangan pegangan untuk keluar dari persoalan. Korupsi yang menggurita, lemahnya penegakan hukum, kemiskinan, serta persoalan infrastruktur, dan fasilitas pelayanan public yang buruk terus memicu amarah kita. Pemerintah bagai “televisi rusak”. penonoton amat kecewa.

Indonesiaku Salah Urus..

Kita melihat hari ini hukum tegak kokoh dihadapan rakyat kecil, tetapi hukum loyo lunglai di depan orang-orang kuat. Hukum menjadi tak berguna lagi di depan orang-orang berkuasa. Dapatlah disimpulkan bahwa Republik Indonesia yang sering dilabeli sebagai Negara Hukum terus terjepit oleh para pencipta hukumnya sendiri.

Melihat kondisi ini membuat kita merasa pesimis akan seperti apa bangsa kita kedepannya? Hingga akhirnya bermuara pada satu pertanyaan, adakah pemimpin sekaligus negarawan yang mampu membawa perubahan? Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang punya intelegensi tinggi diharapkan mampu menjawab pertanyaan tersebut.

Mahasiswa memiliki peran yang istimewa yang dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control, dan iron stock. Dengan fungsi tersebut, tugas besar diemban mahasiswa yang diharapkan dapat mewujudkan perubahan bangsa yang sudah sangat semrawut ini.

Peran mahasiswa sebagai Agent of Change :

Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. Kita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.

Peran mahasiswa sebagai Social Control :

Hari ini korupsi semakin memprihatinkan, hukum bisa dibeli, biaya pendidikan yang mahal, serta berbagai persoalan lainnya. Tentu hal ini tidak dirasakan bagi mereka yang berkantong tebal, akan tetapi golongan menengah kebawah sangat merasaknnya. Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus bertindak serta berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki.

Peran mahasiswa sebagai social control terjadi ketika ada hal yang tidak beres atau ganjil dalam masyrakat. Mahasiswa sudah selayaknya memberontak terhadap kebusukan-kebusukan dalam birokrasi yang selama ini dianggap lasim. Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa?

Kita sebagai mahasiswa seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian social yang peduli terhadap masyrakat karena kita adalah bagian dari mereka. Kepedulian tersebut tidak hanya diwujudkan dengan demo atau turun kejalan saja. Melainkan dari pemikiran-pemikiran cemerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa kita.

Peran mahasiswa sebagai Iron Stock :

Para Pemimpin republic ini hanya berhasil membangun kekesalan rakyatnya dan menanam bibit pesimisme. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan memiliki kemampuan, ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin siap pakai. Intinya mahasiswa itu merupakan asset, cadangan, dan harapan bangsa untuk masa depan.

Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, mahasiswa telah berhasil melumpuhkan resim orde baru dan membawa Indonesia ke dalam suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni era reformasi.

Bukan tidak mungkin sosok pemimpin dan negarawan yang selama ini didambakan, akan lahir dari kampus. Cuma sistem demokrasi Indonesia saat ini lebih banyak menciptakan elit yang ingin tampil dan membanggakan diri. Mereka mendapatkan tempat karena politick uang, sehingga memunculkan para politisi instant.

Lantas sekarang apa yang bisa kita lakukan dalam memenuhi peran iron stock tersebut? Mahasiswa tidak cukup jika hanya sebagai akademisi intelektual yg hanya duduk mendengarkan dosen dalam ruangan perkuliahan. Kita harus memperkaya diri kita dengan pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan.

Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seoarang calon pemimpin bangsa masa depan yang akan menggantikan generasi yang telah ada, sehingga tidak cukup hanya dengan memupuk ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill seperti leadership, kemampuan memposisikan diri, dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya, sebagai seorang mahasiswa, Apakah kita sudah memiliki itu semua??

Maka lengkaplah peran mahasiwwa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang didukung dalam tiga peran: agent of change, social control, dan iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang di tunggu-tunggu bangsa ini..

Kitalah generasi itu.. Hidup mahasiswa..!! Hidup Rakyat Indonesia!!!.

Sumber : https://bloggustian.blogspot.co.id/2013/09/kritikan-terhadap-pemimpin-bangsa.html

PERAN MAHASISWA DALAM PANCASILA

Dewasa ini banyak kalangan manusia yang melupakan adanya pancasila sebagai pedoman bangsa dalam bermasysrakatt terutama pada kalangan mahasiswa.Peran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini perlu kita kembangkan sebaik mungkin.dapat dikatakan, bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan harapan bangsa masa depan. Peran organisasi kampus tentu mempengaruhi kualitas mahasiswa, kaderasasi yang baik dan penanaman nilai yang baik tentu akan meningkatkan kualitas mahasiswa yang menjadi calon pemimpin masa depan. dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat internasional.

Sebagai mahasiswa Tugas anda semua adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa kita di masa depan.salah satunya adalah mengamalkan pancasila sebagai peedoman yang REAL.
Tujuan Negara sudah di rumuskan dalam Pancasila dan UUD 1945, serta guna mencapai empat tujuan nasional kita, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketPeran mahasiswa bagi bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunyaertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Setidaknya ada empat peranan mahasiswa yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang harus dipikul. Peranan ini diturunkan apa yang seharusnya dan paling idealnya.yaitu Creator of Change,Iron Stock,Social Control, Moral Force.lebuh jelasnya akan baca di halam bawah ini.Semoga apa yang di harapkan bangsa kita dan mahasiswa dapat menjadi kenyataan.

Sumber : https://research.amikom.ac.id/index.php/STI/article/view/6672

Batang Berkembang (Bersih, Kencar-kencar, Eyub, Menuju Bebrayan, Aman dan Tenang)

Kabupaten Batang (bahasa Jawa: Hanacaraka ꦨꦠꦁ) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat.

Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak begitu lebar. Di bagian selatan adalah terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.565 meter).Ibukota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu. Kabupaten Batang terletak pada 6° 51′ 46″ sampai 7° 11′ 47″ Lintang Selatan dan antara 109° 40′ 19″ sampai 110° 03′ 06″ Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah . Luas daerah 78.864,16 Ha. Batas-batas wilayahnya sebelah utara Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kendal, sebelah selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara, sebelah barat Kota dan Kabupaten Pekalongan.

Sejarah Batang

Kabupaten Batang dapat dibagi dalam 3 periodisasi sejarah. Berdiri sebagai Kabupaten sejak awal abad 17 dan bertahan sampai dengan 31 Desember 1935. Per 1 Januari 1936, Batang secara resmi digabungkan kedalam Pemerintahan Kabupaten Pekalongan. Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).

Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution. Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah. Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah di Semarang.Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

Perekonomian

Posisi wilayah Kabupaten Batang berada pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memungkinkan berkembangnya kawasan tersebut yang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi.

Kondisi wilayah Kabupaten Batang yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan, menjadikan Kabupaten Batang berpotensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agribisnis.

Potensi Investasi

Terdapat banyak industri tekstil di wilayah Kabupaten Batang, dari skala rumah tangga sampai industri berorientasi ekspor, antara lain PT Primatex dan PT Saritex. Wilayah Kabupaten Batang sangat strategis dari sisi ekonomi, karena dilewati oleh jalur perdagangan nasional, jalan pantura. Wilayahnya yang memiliki garis pantai yang terhitung panjang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan maupun pelabuhan kargo untuk barang-barang hasil produksi industri setempat.

Rencana Pemerintah Pusat untuk membangun jaringan transmisi gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat ke Gresik, Jawa Timur memiliki potensi tumbuhnya industri besar disepanjang jalur pipa gas tersebut. Pasokan listrik di wilayah Batang juga dapat diandalkan, karena dilewati oleh jaringan SUTET milik PT PLN (persero). Di beberapa wilayah juga memiliki potensi energi hidro yang dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Wilayah Batang yang sangat luas, dengan sejarah bencana geologi yang hampir tidak ada, ditunjang sumber daya manusia yang melimpah akan menguntungkan bagi investor yang hendak membangun industri di wilayah ini.

Wisata

Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain:

  • Agrowisata Salak Sodong

Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulogo, panili, dan cengkeh. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.

  • Curug Genting

Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting s

Kita Wujudkan Rumah Ilmu Berbasis Konservasi Berinovasi #2

Rumah ilmu, ya itulah rumah ilmu. Apa pentingnya didirikan sebuah rumah ilmu? Ketika muncul kata rumah ilmu, pasti di benak kita langsung menjurus kepada pendidikan. Atau disisi lain muncul di benak pikiran bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang rumah ilmu berkaitan dengan konservasi. Ya, sesuai dengan kalimat sebelumnya, di benak masyarakat awam rumah ilmu berkaitan dengan pendidikan. Karena ilmu sendiri selalu berbaur dengan pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi setiap elemen manusia. Begitupun untuk bayi yang baru lahir sampai tua. Kita tahu bahwa segala sesuatu dalam hidup ini selalu berubah. Umur bertambah tua, tubuh bertambah lemah, kebutuhan bertambah banyak, hingga masalah dan potensi konflik pun bertambah. Bagaimana mungkin kita menyikapi segala sesuatu yang selalu bertambah tanpa ilmu yang bertambah pula. Untuk itu kita terus menerus meng-up-grade diri dan memperbaiki diri. Kalau ilmu kita luas, maka akan seperti orang yang berada di puncak gunung, dia akan bisa melihat pemandangan di bawahnya lebih luas. Begitupun, orang yang luas ilmunya, ia akan lebih arif dan bijak dalam melihat kehidupan. Dari pendidikan tersebut diperlukan sebuah pengelolan pendidikan yang dapat dicakup dalam rumah ilmu di UNNES salah satunya dengan pendidikan konservasi.

Universitas Negeri Semarang adalah sebuah rumah ilmu yang berlandaskan konservasi. Sebagai universitas konservasi jelas harus mengusung pendidikan konservasi bagi mahasiswa baik program studi kependidikan maupun non kependidikan. Karena semua tata kelola di UNNES berbasis konservasi. Mulai dari pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat semuanya memiliki konsep yang mengacu pada prinsip-prinsip konservasi maka saya artikan UNNES sebagai Rumah Ilmu Pendidikan Konservasi. Jadi selain memiliki intelek yang kuat, mahasiswa UNNES akan terjaga nilai-nilai konservasinya. Di UNNES terdapat 7 pilar konservasi yng menjadi titik menuju keberhasilan mewujudkan konservasi bereputasi, antara lain . arsitektur hijau dan transportasi internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya, kaderisasi konservasi, kebijakan nir kertas, dan pengolahan limbah.

#Tulisan Ini Dibuat Untuk Mengikuti Bidikmisi Blog Award Di Universitas Negeri Semarang

Lingkungan Konservasi Sebagai Rumah Ilmu #1

Universitas Negeri Semarang adalah universitas yang mengedepankan nilai-nilai konservasi. Disana terdapat 7 pilar konservasi yang harus ditaati setiap elemen Universitas Negeri Semarang. Untuk mewujudkannya diperlukan suatu komitmen yang kuat diantara warga masyarakat UNNES untuk selalu menjunjung dan mentaati nilai-nilai tersebut. Kaitannya dengan reputasi, Universitas Negeri Semarang harus menciptakan suatu keadaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip konservasi sesuai dengan eksistensi dan perkembangan zaman. Saya setuju jika Universitas Negeri Semarang dinyatakan sebagai rumah ilmu. Karena pada dasarnya UNNES adalah satu-satunya universitas yang berlandaskan ilmu nilai nilai konservasi.

Dalam konsep Universitas Negeri Semarang sebagai rumah ilmu kita harus mentaati nilai-nilai yang ada yaitu pilar konservasi yang menjadi titik menuju keberhasilan mewujudkan konservasi bereputasi, antara lain . arsitektur hijau dan transportasi internal, biodiversitas, energi bersih, seni budaya, kaderisasi konservasi, kebijakan nir kertas, dan pengolahan limbah. Selain itu diperlukan juga pendidikan konservasi untuk membentuk jiwa berilmu berlandaskan pemeliharaan. Pendidikan konservasi sangat penting dalam membentuk pola pikir semua pihak agar lebih mencintai lingkungan dan pemberdayaan baik moral dan sejenisnya. Rumah ilmu pendidikan konservasi dimulai dari elemen-elemen kecil ke elemen-elemen yang lebih besar dalam masyarakat. Pendidikan konservasi dilaksanakan karena adanya tujuan dari pendidikan konservasi itu sendiri. Dengan adanya pendidikan konservasi, diharapkan setiap elemen dalam masyarakat bisa berperan aktif dalam kegiatan konservasi, demi menjaga kelestarian lingkungan dan kelestarian moral. Dalam hal ini, pendidikan konservasi dapat di lakukan di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi, sebagai contohnya yaitu UNNES sebagai rumah ilmu yang telah mendeklarasi diri sebagai universitas konservasi, yang mengedepankan konservasi/peduli lingkungan.

Rumah ilmu ini akan berjalan dengan semestinya jika terjalin kerjasama antar elemen mahasiswa, dosen dan masyarakat UNNES. Rumah ilmu ini diartikan sebagai sebuah wadah untuk menciptakan kader-kader konservasi. Dengan terwujudnya kader konservasi akan tercipta tatanan kampus dan masyarakat yang tentram dan muncul pelopor-pelopor kader konservasi.

#Tulisan Ini Dibuat Untuk Mengikuti Bidikmisi Blog Award Di Universitas Negeri Semarang