INTERAKSI EKONOMI MASYARAKAT DI PASAR KELING

Selamat malam sahabat blogger, kali ini saya juga akan membagikan tugas observasi mata kuliah pendidilan ilmu pengetahuan sosial tentang observasi interaksi ekonomi masyarakat di pasar Keling.

 

Hasil observasi dari pasar Keling letaknya di kabupaten Jepara, kecamatan Keling, desa Keling . Perekonomian  dalam masyarakat sangat penting, karena sistem ekonomilah yang menopang semua kebutuhan yang di perlukan masyarakat.Masyarakat  mulai saat ini harus mempunyai cara-cara  yang  jitu agar mereka bias bertahan hidup.Sesuai perkembangan perekonomian saat ini  yang sangat pesat maka masyarakat harus mengikuti  perubahan sistem ekonomi dunia.

Pasar ini merupakan pasar tradisional yang ada di Keling,Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya dapat berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi.

Pasar Keling ini merupakan tempat mata pencahariaan masyrakat Keling sendiri. Keberadaan pasar tradisional ini merupakan sumber dari peningkatan ekonomi daerah Keling,mayoritas masyarakat keling menjadi pedagang tradisional,di pasar Keling sendiri memiliki kepala pasar yang setiap harinya mengecek pasar tersebut,mereka mempunyai program setiap hari yaitu pedagang yang ada dipasar Keling harus membayar pajak sesuai ketentuan peraturan.

”Bahwa setiap masyarakat harus memiliki organisasi ekonomi substantif untuk memberikan kekayaan hidup materi bukan berarti bahwa masing-masing harus memiliki institusi pertukaran seperangkat pasar yang khusus tersebut untuk analisis yang di desain secara ekonomi formal.”(Sjafri Sairin,2002:19) jadi masyarakat harus mempunyai sebuah klompok organisasi dalam masalah perekonomian masyarakat.

Dari situlah masyarakat  mulai berdagang,  dari penjual  makanan tradisional sampai dengan barang-barang elektronik yang berada di pasar,rata-rata penjual yang berada di dalam pasar mereka menggunakan sistem buka lapak sepert penjual makanan tradisionol (getok,cetot,cecek dll),dan mereka yang berjualan di depan pasar menggunakan kios-kios yang sudah disediakan oleh pihak    pasar,mereka berjualan mulai dari makanan ringan,prabot rumah tangga,pakaian-pakaian dan lain-lain.

 

Perbedaan pasar tradisional dan pasar moderen yang sekarang ada,masyarakat dengan adanya pasar  tradisional mereka lebih mudah untuk mendapatkan barang-barang tradisional yang di inginkan seperti makanan-makanan dan perabot rumah tangga yang tradisional,terutama pada masyarakat yang sudah tua seperti nenek-nenek,kakek-kakek atau ibu-ibu yang masih menjaga kelestarian tradisi masyarakat,Banyak para penjual yang keliling desa untuk membeli barang dagangannya di pasar Keling,mereka setiap pagi berjalan kaki untuk pergi kepasar,mereka tetap semangat untuk berjualan karena itulah mata pencahariaan mereka untuk menopang kebutuhan sehari-harinya.

Pasar moderen yang sekarang ini banyak digemari oleh masyarakat kota maupun desa,mereka lebih suka dengan tempat-tenpat yang bersih dan nyaman,harganyapun juga pasti tidak seperti di pasar tradisional yang harganya bisanya berubah-ubah atau di tawar cara itu tinggal interaksi dari penjual dan pembeli.Dari situlah interaksi masyarakat sangat dibutuhkan untuk saling mencukupi kebutuhan masyarakat.Fakta ekonomi paling mendasar bahwa cara dimana penguasaan kekayaan material di distribusikan diantara banyak orang yang bertemu secara kopetitis di pasar dengan tujuan melakukan pertukaran dalam dirinya menciptakan kesempatan hudup yang spesifik (Max Weber,2006:218) jadi pasar tradisional sangatlah efektif untuk para pemodal untuk berjualan lagi,pasar ini harus tetap di jaga agar tetap ada. Seperti gambar dibawah pasar tradisional Keling.

Dalam pasar terdapat pajak yang harus dibayar oleh para penjual untuk penyewaan kios dan penyewaan tempat untuk dagang,program itu membantu pasar agar pasar dapat di bangun atau ditambah perluasan tempat,untuk mengetahui pendapatan perbulan yang setiap tahun dijumlahkan dapat di lihat dari hasil penarikan setiap harinya dan  hasil perolehannya bias di lihat dari table berikut ini.

 

DATA PENDAPATAN PASAR KELING PERTAHUN

 

BULAN TAHUN 2013 TARGET 32.400.000 TAHUN 2014 TARGET 32.904.000 TAHUN 2015 TARGET 35.640.000 TAHUN 2016 TARGET 33.984.000
JANUARI 2.791.000 2.795.000 2.754.500 2.833.400
FEBRUARI 2.791.400 2.766.000 2.754.500 2.835.000
MARET 2.792.000 2.767.000 2.866.000 2.833.000
APRIL 2.791.400 2.763.800 2.791.200  
MEI 2.825.000 2.765.200 3.059.200  
JUNI 2.793.600 2.728.000 3.061.800  
JULI 2.790.000 1.759.000 3.063.200  
AGUSTUS 2.798.200 3.618.000 3.064.900  
SEPTEMBER 2.795.000 2.792.800 3.060.200  
OKTOBER 2.792.000 2.754.500 3.071.500  
NOVEMBER 2.792.000 2.751.500 3.070.800  
DESEMBER 2.779.200 2.944.300 3.098.000  
JUMLAH 33.530.000 33.205.100 35.715.800  

 

Hasil pendapatan per tahun yang didaptkan dari hasil penarikan perharinya adalah  pada tahun 2013 target  sebanyak 32.400.000 mendapatkan hasil 33.530.000 dalam waktu jangka satu tahun,dari tahun 2014 target sebanyak 32.904.000 pendaatkan hasil 33.205.100 dalam waktu satu tahun,dari tahun 2015 target sebanyak 35.640.000 mendapatkan hasil 35.715.800 dalam waktu satu tahun dan pada tahun 2016 targetnya adalah 33.984.000 untuk jumplah yang di daptkan tahun 2016 belum di ketahui.

Berarti pendapatan pasar Keling setiap tahun mengalami peningkatan yang diketahui dari data tabel  yang telah di sajikan di atas.akan tetapi yang menjadi kendala adalah luas wilayah pasar kurang.Kios yang berada di pasar keling berjumlah 19 buah kios.

Disini diharapkan agar peserta didik yang mempelajari PIPS agar tergugah cara berpikirnya untuk mempelajari IPS dengan baik,dan mereka diharapkan agar dapat berpikir kritis tentang kenyataan sosial di dalam masyarakat sekitarnya.seperti adanya pasar tradisional yang ada di sekitar mereka haru

DAFTAR PUSTAKA

Hudayana,Bambang.,Pujo,Semedi., dan Sjafi,Sairin.2002.Pengantar Antropologi Ekonomi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Weber,Max.2006.Sosiologi.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: