REVIEW STRUKTURALISME

hai teman-teman, kali ini saya akan memposting tugas kuliah saya yaitu tugas mata kuliah Teori  Budaya semester 4 yang membahas tentang struktural budaya. silahkan membaca tulisan di bawah ini.

Struktural sosial merupakan sesuatu yang’eksis’ pada tataran objektivitas yang kira-kira sama dengan nyata-nya kerangka manusia atau saling ketergantungan berbagai organ dalam anatomi manusia. Sebagai kontras, Levis Strauss memperhatikan pikiran manusia itu sendiri.. yang di maksudkan dengan struktur oleh Levi Strauss bukanlah perwujudan nyata yang dapat di amati secara langsung , melainkan penataan logis seperangkat persamaan matematis yang dapat di tunjukan sebagai ekuivalen untuk fenomena yang di telaah seperti yang ada pada model.

Leach menyebut Levi-Strauss sebagai pendiri strukturalisme sejajar dengan Sartre sebagai pendiri strukturalisme. Dalam Levis Strauss dapat kita temukan pula bukti pengaruh sejumlah antropolog . prancis yang awal-awal itu dapat di katakan bahwa dengan Levis Strauss maka kecenderungan intelektual tertentu khususnya dalam ilmu sosial dan filsafat sosial Prancis telah mencapai suatu tingkatan baru.

Bagi Levis Strauss, budaya pada hakikatnya adalah suatu sistem simbolik atau konfigurasi sistem pertambangan. Levis Strauss berbicara tentang fenomena kultural sebagai sesuatu yang bersifat simbolik.dia tidak memasalahkan referen atau arti lambang secara empirik., yang ia perhatikan adalah pola-pola formal, bagaimana unsur-unsur simbolsaling berkaitan secara logis untuk membentuk sistem keseluruhan.

Levis Struss menyatakan bahwa struktur mite bersifat dialektis artinya, dari sana di tampilkan oposisi dan kontrakdiksi tertentu laki-laki: wanita, endogami, eksogami: kakak-adik, bumi-langit dan seterusnya dan kemudian ada semacam atau pemecahan. Dalam sejumlah masyarakat primitif kita temukan kepercayaan yang menyatakan adanya semacam hubungan kekerabatan antara masing-masingdari berbagaikelompok masyrakat( clan, sibs, gens ) dengan tumbuhan, hewan, atau benda-benda tertentu yang ada di lingkungannya.

Pandanga Levis Strauss mengenai totemisme sebagian berkembang dari berbagai beberapa di antara gagasan Radcliffe-Brown itu. Dia mengatakan bahwa kepercayaan totemik merupakan piranti konseptual yang canggih, dan yang memungkinkan warga pribumi mengklasifikasikan dan menata unit-unit sosial sosial dalam budayanya, serta secara metaforis menghubungkan unit-unit ini satu dengan yang lain dan dengan jenis tanaman serupa di dunia alami.

Totemisme adalah semacam ilmu pengetahuan primitif; totemisme adalah suatu penataan dunia secara imagunatif dan estetis, sehubungan dengan segi-segi yang terpahami dan terindera dari benda-benda yang ada.

Para strukturalisme menyatakan bahwa jika seseorang telah memahami sistem-sistem budaya yang pada hakikatnya bersifat formal, segala macam hubungan logis antara fenomena-fenomena budaya pun menjadi dapat di singkapkannya. Menurut Levis Strauss, model formal itu dapat’ menjelaskan’ fenomena budaya, karena pada dasarnya hakikat sistem budaya ialah sistem formal. Levi Strauss menjadi logikawan budaya dalam arti semurni-murninya. Logikawan bertolak dari seperangkat aksioma dasar, dan merunut proposisi-proposisi yang secara formal valid, melalui penerapan seperangkat hukum transformasi yang di tentukan dengan cermat untuk di berlakukan pada aksioma-aksioma tersebut.

Levis Strauss agaknya berpendapat bahwa kapan dan di manapun atau dalam keadaan bagaimanapun, sifat-sifat logis dalam pikiran manusia adalah demikian rupa hingga tata kerjanya memiliki kesamaan yang fundamental.

Karya-karya Levi Strauss tidaklah mudah di ringkas maupun di pahami’’gagasan-gagasannya serimh sangat abstrak dan lincir(elusive) sedangkan gaya penyajiannya sendiri acapkali menyulitkan seperti di kemukakan Leach, kesulitan itu mungkin timbul sebagai akibat penerjemahan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: