MAKALAH KELUARGA PRIMER

Kali ini saya akan memposting aartikel tugas kuliah semester  1  pada mata kuliah sosiologi Indonesia  mengenai keluarga primer

Yuk, langsung saja membaca dan memahami isi artkel dibawah ini

  1. Keluarga

 Keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: politik, agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). Sistem keluarga terdiri dari bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga,

Masa depan keluarga tergantung pada bagaimana kita merencanakan.

Dalam penerapan ilmu menejemen, nabi telah mengajarkan melalui haditsnya:

“barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia tergolong

orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama saja dengan hari

kemarin, maka ia tergolong orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia akan terlaknat. ada beberapa langkah untuk merancang masa depan. Yaitu: pertama mengenal gambaran masa depan. Kedua, mengenal dan memahami keadaan diri sendiri. Ketiga, menjabarkan beberapa alternatif tindakan. Keempat, mengkaji tiap alternatif yang telah dijabarkan. Kelima, mengadakan persiapan. Sepertinya langkah-langkah ini perlu kita teladani. Karena kita tidak ingin keluarga kita terjerumus pada kondisi yang tidak diinginkan, dikarenakan arus lingkungan yang negatif.

Dengan perencanaan yang matang, masa depan keluarga yang lebih baik akan terwujud. Namun ada hal lain yang tak kalah pentingnya, yaitu bagaimana mewujudkan perencanaan itu dalam tindakan nyata.

Operasional Untuk merealisasikan perencanaan yang ada, perlu adanya tindakan yangnyata. Pekerjaan yang sulit adalah memulai sesuatu. Namun jika kita mau memulai, kesulitan dalam melaksanakan apa yang kita rencanakan akan menemui jalan. Tidak ada yang lebih jelek dari pekerjaan yang tidak diselesaikan kecuali pekerjaan yang tidak pernah dimulai

nilai keluarga dan kepedulian individual anggota keluarga

Organisasi

Anggota keluarga yang paling ideal adalah adanya bapak, ibu, dan anak.

Jika ternyata dalam keluarga terdapat kakek/nenek atau tante harus kita

masukkan sebagai anggota keluarga. Anggota keluarga adalah unsur organisasi yang masing-masing mempunyai peran dan fungsi sendiri-sendiri. Sudah saatnya anak bukan lagi obyek dalam keluarga dan orang tua sebagai subyek dan bertindak otoriter. Karena keluarga kita dibangun untuk kehidupan yang panjang. Anak-anak kita hidup di masa yang berbeda dengan kehidupan kita (Al-Hadits). Munculkan peran setiap anggota keluarga yang sinergis (saling bekerja sama dan tergantung) agar kebaikan dan kemajuan keluarga menjadi cita-cita bersama dan hasilnya dirasakan bersama.

Koordinasi

Komunikasi merupakan modal pokok dalam mengelola keluarga.

Komunikasi yang baik antar anggota keluarga akan menimbulkan koordinasi

yang positif. Kalau kita sudah bisa menjadikan anggota keluarga sebagai

bentuk organisasi yang saling bersinergi (bekerja sama) setiap saat perlu

adanya koordinasi (saling mengingatkan dan menasehati) dalam

operasionalnya. Suatu saat ibu dapat menjadi pimpro (pimpinan) dalam acara liburan di puncak. Disaat lain kakak juga berhak menjadi pimpro pada acara tahun baru. Atau dalam kegiatan beres-beser rumah bapak lah pimpronya. Dengan begitu saling koordinasi menjadi suatu kebiasaan yang menyenangkan. 

Pengendalian dan pengawasan

Orang tua mempunyai kewajiban untuk mendidik dan membimbing anakanak, mempunyai hak untuk memberikan pengawasan. Meskipun pengawasan

dapat diberikan pada siapa pun dalam anggota keluarga. Adik wajib

mengingatkan jika kakak belum melakukan pekerjaannya membuang sampah. Atau kakak wajib mengingatkan bapak jika saking asyiknya beres-beser mobil lupa belum sholat dzuhur. Dan sebagainya.

Penganggaran 

Dalam setiap kegiatan dalam keluarga diperlukan biaya. Mulai dari

keperluan pendidikan, makan, kesehatan hingga kegiatan wisata. Perencanaan keuangan menjadi perlu untuk dipelajari agar kepentingan dalam keluarga dapat tercukupi. Skala prioritas perlu diajarkan pada anak-anak. Pemenuhan skala prioritas dapat menjadi pendidikan pertama pada anak-anak dalam mengelola uang.

BAB III

KESIMPULAN

 

Keluarga adalah satuan unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang merupakan sistem sosial yang saling bergantung dan kumpulan yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Tipe keluarga terbagi 2 yaitu keluarga tradisional dan keluarga non- tradisional. Struktur dalam keluarga termasuk struktur peran yang harus dijalani oleh setiap individu sesuai dengan perannya. Peran ayah, ibu dan anak berbeda satu dengan yang lainnya meskipun dapat dilakukan secara bersama-sama. fungsi didalam keluarga antara lain fungsi afektif dan koping, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi fisik Keluarga dipandang sebagai sistem sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar. Didalam keluarga juga terdapat pengelolaan yaitu, Perencanaan, Operasional, Organisasi, Koordinasi, Pengendalian dan pengawasan, Penganggaran. Jadi, Keluarga merupakan sistem terbuka yang dapat berkembang sesuai dengan fungsinya sebagai keluarga yang dapat diterima didalam lingkungan social.

.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: