Keseriusan pemerintah untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan teknologi dalam waktu dekat akan dibuktikan. Maklum saja, dunia pendidikan sekarang ini sudah waktunya bisa diintegrasikan dengan media komputer serta jaringan online. Seperti yang dikutip dari antaranews.com, Ujian Nasional (UN) berbasis komputer akan dirintis pada 2015 dan diikuti 500 sekolah. Selanjutnya pada 2016 sudah ada sekitar 2.000 sekolah yang mengajukan diri ingin terlibat dalam UN berbasis komputer.

Intel dan Google Ujian Nasional 2015

Google seperti yang kita kenal selama ini adalah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk internet. Beragam aplikasi yang dibuat Google telah mendominasi penggunaan dunia internet, dari aplikasi Android, peta, layanan digital, sampai mesin pencari (search engine). Adapun Intel adalah perusahaan di Amerika yang didirikan pada

1968 dan dikenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS.

Program Percontohan UN
Sementara menyangkut pelaksanan UN berbasis komputer akan dibuat program percontohan yang dilakukan di tiga tempat daerah terpencil (daerah kepulauan, daerah di tengah hutan tapi di pulau yang besar, dan dekat gunung.) Daerah di tengah hutan tapi di pulau besar misalnya di Kalimantan. Sementara untuk daerah terpencil di dekat pegunungan bisa dilakukan di Papua.

ProjectLoon
Program tersebut akan diintegrasikan dengan proyek balon Google yang baru terjalin. Tujuan proyek balon Google adalah menyebarkan koneksi internet dari angkasa menggunakan balon udara. Inilah yang dikenal dengan Project Loon. Project Loon menggunakan balon udara yang ditempatkan di lapisan stratosfer dengan ketinggian sekitar 20 km untuk menciptakan jaringan wireless dari udara dengan kecepatan menyerupai jaringan 3G.
Sementara Intel, akan menyediakan perangkatnya, karena daerah terpencil infrastruktur belum baik. Maka kemungkinan besar akan dibangun panel surya.. Dukungan dua perusahaan raksasa dunia tersebut setidaknya memberikan angin segar bagi terintegrasinya dunia pendidikan Indonesia dengan teknologi. Apalagi ini dimulai di daerah terpencil. Jika program ini berhasil, maka akan dilanjutkan dan lebih menyeluruh. Ke depannya, untuk daerah perkotaan tentunya akan lebih mudah karena di perkotaan sudah banyak wilayah yang ter-cover jaringan internet.
‘Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan’