Analisis Berita Metode Pengobatan Suwuk Di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Pasuruan

Haiii

Postingan saya kali ini untuk menganaslisis artikel berita tentang Antropologi Kesehatan di suatu daerah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Antropologi Kesehatan

Masyarakat di Desa Jatiarjo, Pasuruan, Jawa Timur, masih menggunakan suwuk sebagai salah satu pilihan pengobatan. Padahal, di desa dimana Taman Safari II berada ini, fasilitas kesehatan serta tenaga medis telah memadai. Suwuk merupakan pengobatan tradisional dengan menggunakan mantra dan rapalan doa-doa dari dukun yang diletakkan di air putih maupun ramuan dari tumbuh-tumbuhan. Suwuk tidak hanya digunakan untuk mengobati manusia, bahkan benda-benda seperti undangan pernikahan hingga surat lamaran pekerjaan pun dapat disuwuk.

pengobatan tradisional suwuk di Jatiarjo dilakukan melalui dua tahap. Pertama-tama, dukun akan memeriksa penyakit si pasien melalui beberapa teknik deteksi. Teknik tersebut meliputi pijatan diruas-ruas jari kaki dan tangan, penggunaan pusaka (misal keris), analisis riwayat kesehatan sebelumnya dari penuturan pasien, hingga komunikasi batin antara dukun dengan penunggu desa tempat pasien berasal.

Setelah dilakukan teknik deteksi, tahap selanjutnya adalah penerapan dari metode pengobatan suwuk. Pengobatan suwuk di Jatiarjo dilakukan dengan kombinasi teknik pengobatan lain seperti pijat dan pemberian ramuan herbal. Setelah diketahui penyakit yang diderita, pasien dapat disembuhkan melalui teknik pijat dengan menggunakan minyak whisik. 

Ada pula pasien yang diberi ramuan berbahan tumbuhan obat yang diracik si dukun maupun diracik sendiri. Selain ramuan herbal tersebut dikonsumsi oleh pasien, ramuan tersebut juga dapat diusapkan (bobok) dibagian tubuh yang sakit. Seluruh proses pengobatan baik pijat maupun pemberian ramuan berbahan alami tersebut dilakukan sembari ditiupkan rapalan doa-doa oleh sang dukun. Rapalan doa-doa pun juga diberikan pada pasien dalam bentuk fisik yakni berupa tulisan-tulisan arab yang ditulis dilembaran kertas.

 

Sumber:

https://prasetya.ub.ac.id/berita/Suwuk-Metode-Pengobatan-Tradisional-Masyarakat-Jawa-yang-Eksis-di-Era-Modern-18542-id.html ditulis oleh ireneparamita pada 02 Juni 2016

            Dari artikel tersebut pengobatan tradisional suwuk yang masih bertahan di Jatiarjo ini terjadi karena disebabkan beberapa faktor sosial-budaya. Kepercayaan masyarakat pada hal-hal magis, mempengaruhi adanya penyakit-penyakit tidak wajar serta tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan medis. Adanya kepercayaan akan penyakit tidak wajar inilah yang menjadikan suwuk masih digunakan sebagai metode penyembuhan masyarakat Jatiarjo.

            Selain itu, faktor lain yang membuat pengobatan suwuk tetap bertahan di Jatiarjo adalah akibat pola pengobatan masyarakat yang lebih bersifat turun temurun serta pencarian pengobatan yang bersifat cocok-cocokan. Sehingga pengobatan ini masih bertahan ditengah era modern, meskipun pengobatan medis sudah cukup memadai.

          Dalam hal pemberian obat, kita dapat melihat bahwa ada faktor sugesti yang terjadi dalam proses pengobatan tradisional. Keampuhan pengobatan tradisional sejatinya terletak pada adanya faktor sugesti yang terjadi selama proses pengobatan. Sugesti ini berasal dari keyakinan si penyembuh maupun si pasien. Selain itu, sugesti dibuat dengan memberikan Unen-Unen (komentar, saran) pada pasien yang dinyatakan secara implisit maupun eksplisit. Media air, doa, dan obat-obatan herbal menjadi upaya untuk meningkatkan sugesti pasien tentang penyembuhan.

             Dari hal tersebut, kita juga dapat melihat bahwa pengobatan suwuk tersebut memiliki relevansi dengan kajian antropolgi kesehatan. Dimana sistem pengobatan tradisional suwuk tersebut masih  menjadi sebagai salah satu pilihan dalam pengobatan serta masih memiliki eksistensi yang cukup besar dalam masyarakat meskipun sudah berada di era yang modern dimana seluruh pengobatan serta fasilitas medis telah memadai. Kepercayaan masyarakat yang masih meyakini tentang sistem pengobatan tradisional tersebut  merupakan sebuah wujud keluhuran dan kekayaan budaya Indonesia masih diakui hingga saat ini. Karena pada hakekatnya kepercayaan medis dan prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek budaya dan organisasi sosial yang lain. Sehingga pengobatan tradisional sampai saat ini pun masih memainkan peranan penting dalam kesembuhan penyakit serta dijadikan sebuah pengembangan kebangsaan nasional, karena ia melambangkan masa silam negara dan tingkatan kebudayaan yang tinggi di masa lalu. Bukan hanya pengobatan milik masyarakat Jawa saja, namun kekayaan itu mencakup keragaman sukubangsa yang ada di Indonesia, karena meski cara pengobatannya, kepercayaannya dan tiap-tiap pandangan memiliki perilaku medis yang berbeda-beda, namun kesembuhan adalah sebagai tujuannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: