Cara Mengatasi Konflik

Ditulis pada Sosiologi SMA, Sosiologi SMA Kelas XI | Tinggalkan komentar

Kearifan Lokal

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

GEJALA SOSIAL AKIBAT PERUBAHAN SOSIAL DALAM MASYARAK

  1. Dekadensi Moral

Dekadansi berasal dari bahasa latin yaitu decadentia kemudian diserap menjadi decadence yang berarti kemunduran atau kemerosotan. Dekadansi moral remaja adalah penurunan, kemunduran, atau kemerosotan mental remaja yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah, teman bergaul dan masih banyak lainnya. Remaja yang mengalami penurunan moral biasanya akan mengabaikan dan melanggar aturan dan norma yang berlaku dilingkungannya.

  1. Kemiskinan

Kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non-makanan. Penduduk miskin adalah penduduk yang berada di bawah suatu batas atau disebut sebagai garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan hidup minimum makanan maupun kebutuhan hidup minimum non-makanan.

  1. Industrialisasi

Industrialisasi adalah proses transisi ekonomi dari berbasis pertanian ke basis manufaktur. Transisi tersebut mengarah ke pembuatan sejumlah besar barang dan jasa di pabrik.

Mesin menggantikan pekerjaan manusia. Metode produksi lebih canggih seperti lean production dan agile manufacturing, juga mendukung output yang lebih besar dan bervariasi.

Hasilnya, output sektor manufakturing tumbuh pesat. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto meningkat. Tidak hanya output, investasi besar di sektor ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong urbanisasi dari pedesaan.

  1. Globalisasi

Globalisasi berasal dari kata globalizatioan. Global artinya dunia, sedangkan lization artinya proses. ilansari dari Encyclopaedia Britannica (2015), globalisasi bukanlah hal baru. Banyak kerajaan besar dan gerakan keagamaan dulu, telah menjalani globalisasi. Perdagangan dan investasi antar negara sudah memprimosikan saling ketergantungan ekonomi dunia selama berabad-abad. Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980 dan lebih sering lagi pada pertengahan 1990 an. Saat ini perusahaan-perusahaan besar mengatur produksinya pada skala dunia. Setiap langkah ada nilai tambah. Dari penelitian dan pengembangan, hingga pengolahan bahan baku, produksi suku cadang, perakitan komponen, dan pemasaran produk akhir. Ketika globalisasi berlangsung, maka kesejahteraan ekonomi individu akan semakin dipengaruhi oleh kekuatan pasar global.

  1. Cultural Lag
  2. Cultural Shock
  3. Modernisasi

Modernisasi adalah proses perubahan dari sesuatu yang belum maju ke arah yang lebih maju. Modernisasi dimaksudkan untuk memperbaiki dan mencapai suatu bentuk masyarakat yang lebih maju, berkembang, berkualitas, dan sejahtera. Kalau menurut Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah perubahan-perubahan di dalam masyarakat mengenai perubahan norma sosial, nilai sosial, susunan lembaga yang ada di masyarakat, pola perilaku sosial, dan segala aspek di dalam kehidupan sosial

  1. Westernisasi

Westernisasi merupakan proses pengambilalihan unsur-unsur kebudayaan barat secara membabi buta tanpa melalui proses pertimbangan apakah unsur-unsur kebudayaan barat tersebut sesuai dengan kultur bangsa atau tidak ( Setiadi M. Elly, 2020 ) Faktor utama penyebab terjadinya westernisasi adalah perkembangan teknologi yang begitu pesat. Teknologi yang lebih maju membuat masyarakat mudah untuk mengakses berbagai kebudayaan barat tanpa adanya filter sama sekali. Selain itu, westernisasi juga terjadi karena adanya kecenderungan masyarakat yang menganggap bahwa kebudayaan barat lebih maju, modern, keren, dan lebih bergaya. Adanya anggapan tersebut membuat masyarakat mengadopsi semua kebudayaan barat tanpa melakukan filter. Padahal tidak semua budaya barat dapat diterapkan di Indonesia. Westernisasi inilah yang membuat eksistensi kebudayaan nasional menjadi terancam.

  1. Konsumerisme

Konsumerisme muncul seiring dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap perubahan dan inovasi, sebagai respon terhadap penanggulangan yang cepat dari hal-hal yang baru. Seperti produk baru, pengalaman baru dan citra baru. Pengertian konsumerisme adalah paham terhadap gaya hidup yang menganggap barang-barang (mewah) sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. Dapat dikatakan pula konsumerisme adalah gaya hidup yang sifatnya tidak hemat.

  1. Hedonisme

Hedonisme merupakan susatu pandangan hidup atau ideologi yang beranggapan bahwa kenikmatan dan kebahagiaan adalah tujuan hidup manusia dalam menjalani kehidupannya. Hedonisme sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yakni Hedone yang artinya kesenangan.

Orang yang menganut hedonisme ini cenderung tidak ingin merasakan pahitnya hidup, mereka selalu berusaha mencari kenikmatan dan kebahagiaan dengan cara apapun dengan mengesampingkan orang lain disekitarnya.

Ada kebanyakan orang yang beranggapan bahwa hedonisme ini didasari dari hawa nafsu semata. Paham ini sangat berkaitan dengan kekayaan, kepuasan seksualitas, jabatan, kebabasan dan hal-hal kesenangan yang bisa membuat orang lupa akan orang lain disekitarnya.

 

TUGAS

 

Sebutkan perbedaan Cultural lag dan Cultural Shock beserta contoh !

 

 

Sumber :

https://dosensosiologi.com/pengertian-konsumerisme/

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/09/hedonisme-adalah.html

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/13/175553369/westernisasi-definisi-dan-dampaknya

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/24/172143169/kemiskinan-definisi-jenis-dan-faktor-penyebabnya?page=all

https://cerdasco.com/industrialisasi/

https://blog.ruangguru.com/apa-itu-modernisasi

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/100000969/globalisasi-arti-dan-dampaknya?page=all

 

 

 

 

Ditulis pada Sosiologi SMA Kelas X | Tinggalkan komentar

Gejala Sosial Akibat Penyimpangan Sosial

  1. Pergeseran Peran

Salah satu bentuk pergeseran peran dalam masyarakat yaitu pergeseran peran perempuan sebagai mahluk yang lemah yang identik dengan pekerjaan rumah, sekarang menjadi pekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Bentuk penyimpangan positif dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari bergesernya peran seseorang yang tidak seharusnya melekat pada dirinya ( menyimpang ). Peran merujuk pada kegiatan yang dilakukan seseorang. Pergeseran peran dapat terjadi dengan cara-cara tidak biasa.

  1. Kenakalan Remaja ( Juvenile Delinquency )

Juvenile berasal dari kata latin juvenilis artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik masa muda, sifat-sifat khas pada masa remaja. Delinquency berasal dari bahasa latin ( denliquere ) yang berarti terabaikan, mengabaikan. Juvenile Delinquency adalah perilaku jahat atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit ( patologis ). Secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.

  1. Hubungan Keluarga Tidak Harmonis

Kenakalan remaja berkaitan dengan hubungan keluarga yang tidak harmonis. Hubungan keluarga yang harmonis terjalin dengan intim, hangat, saling menyayangi, saling menghormti, dan saling memberi perhatian dan sebaliknyaa pada keluarga tidak harmonis. Hubungan keluarga yang tidak harmonis dapat disebabkan oleh orang tua yang sibuk bekerja atau orang tua yang tidak peduli terhadap anaknya. Perhatian dan bimbingan sangat dibutuhkan oleh anak sehingga apabila orangtua tidak memenuhinya anak cenderung melakukan tindakan menyimpang, misalanya bolos sekolah atau merokok untuk melampiaskan kekecewaanya.

  1. Perkembangan Mental Remaja Masih Labil

Dorongan terbesar kenakalan remaja adalah kondisi remaja yang masih dalam tahap perkembangan. Selain itu rasa ingin tahu mereka yang besar mengenai berbagai hal menyebabkan mereka melakukan pelanggaran. Peran aktif keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan dalam mendampingi anak serta membimbingnya dengan metode tertentu. Kepribadian setiap anak berbeda sehingga metode yang digunakan pada setiap anak atay remaja tidak bisa disamakan.

  1. Proses Sosialisasi Tidak Sempurna

Proses sosialisasi merupakan proses belajar individu dalam lingkungan sosial. Ketika individu tidak mampu mendalami norma-norma yang berlaku dalam masyarakat maka proses sosialisasi dianggap tidak berhasil. Individu tersebut tidak akan merasa bersalah atau menyesal ketika melanggar nilai dan norma sosial. Seseorang dapat mengalami sosialisasi yang tidak sempurna ketika menyerap proses sosialisasi yang tidak berjalan semestinya. Misal orang tua tidak mampu melaksanakan sosialisasi karena sibuk bekerja. Hal tersebut menyebabkan orang tua tidak dapat mengawasi perkembangan anak. Anak menjadi tidak memiliki pegangan kuat terhadap nilai dan norma masyarakat karena tidak diajari orang tua, kondisi tersebut menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

  1. Kriminalitas

Bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat, sifatnya asosial dan melanggar hukum serta undang-undang pidana. Enrico ferri dengan pandangan sosiologisnya menyebutkan tiga faktor penyebab kejahtan yaitu sebagai berikut.

  1. Individual ( antropologis ) meliputi usia, seks, jenis kelamin, status sipil, profesi atau Pekerjaan, tempat tinggal atau domisili, tingkat sosial, pendidikan, konstutusi organisasi, dan psikis.
  2. Fisik ( natural alam ) meliputi ras, suku, iklim, fertilas, disposisi bumi, keadaan alam pada waktu malam hari dan siang hari, musim, kondisi meteorik keruangangkasaan, kelmbapan udara serta suhu.
  3. Sosial, meliputi kepadatan penduduk, susunan masyarakat, adat istiadat, agama, orde pemerintahan, kondisi ekonomi dan industri, pendidikan, jaminan sosial, serta lembaga legislatif dan lembaga hukum.

Dalam kitab Undang-Undang Hukum Pidana terdapat dua jenis kejahatan yaitu violent offenses dan property offenses

  1. Violent offenses atau kejahatan yang disertai dengan kekerasan pada orang lain, seperti pembunuhan, penganiayaan, dan pemerkosaan
  2. Property offenses atau kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain, seperti perampasan atau pencurian tanpa kekerasan

Berikut beberapa tindak kriminlitas yang termasuk gejala sosial

  1. Korupsi

Tindakan seseorang atau kelompok yang dengan sengaja memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak merugikan keuangan daerah atau negara. Korupsi termasuk perilaku menyimpang yang muncul karena berbagai sebab misalnya rasa iri terhadap orang lain yang memiliki kekayaan yang lebih banyak. Rasa iri mendorong seseorang berupaya mendapatkan kekayaan dengan cara tidak terpuji seperti melakukan korupsi. Rasa iri muncul akibat ketidakharmonisan hubungan dengan angota masyarakat lain.

  1. Penyalahgunaan narkoba

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan bukan untuk bermaksud pengobatan, melainkan adanya keinginan menikmati pengaruhnya sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba dapat mengancam keselamatan jiwa pengguna bahkan merugikan orang lain.

Penyalahgunaan narkoba termasuk tindakan melanggar nilai dan norma dalam masyarakat. Tindakan tersebut mengindikasikan adanya masalah yang dialami oleh pengguna narkoba. Pengguna narkoba cenderung tidak memedulikan oranglain sehingga mereka bertindak semaunya. Selain melanggar nilai dan norma, mengonsumsi narkoba hingga mengedarkan kepada pengguna termasuk tindak kriminal

  1. Kejahatan Dunia Maya (cybercrime)

Tindak pidana yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, misalnya berkaitan dengan porgografi, penggelapan uang, pencurian data pengaksesan sistem secara ilegal, pembobolan rekening bank, penipuan melalui transaksi atau toko online serta penyebaran informasi yang menyesatkan dan transaksi barang ilegal.

  1. Perampokan

Tindak kriminal dengan cara merampas harta benda orang lain. Tindakan menyimpang ini sering disertai penganiayaan, intimidasi, dan paksaan, kepada korban. Perampok bahkan tidak segan-segan melukai korban. Beberapa penyebab seseorang melakukan perampokan, antara lain kebutuhan manusia yang semakin kompleks, mudahnya barang-barang konsumsi masuk di Indonesia, kurangnya pegangan hidup, serta proses belajar menyimpang. Upaya untuk mengatasi perilaku ini yaitu pihak kepolisian memberikan pelayanan dengan meningkatkan pengawasan dan bertindak cepat dalam mengatasi tindak kriminal. Adapun peran masyarakat adalah memberikan informasi apabila terjadi tindak kriminalitas. Dengan adanya laporan dari masyarakat kepolisian dapat meringkus pelakunya agar tidak melancarkan aksi kembali.

  1. Penyimpangan Seksual

Secara alami laki-laki memiliki ketertarikan dengan perempuan, begitu sebaliknya. Namun, dalam masyarakat terdapat berbagai gejala penyimpangan seksual, seperti homoseksual, lesbian, biseksual, waria dan pedofilia

Tugas

Jelaskan pengertian, faktor-faktor penyebab serta cara menanggulangi … ( Pilih salah satu )

  1. Homoseksual dan Lesbian
  2. Biseksual
  3. Waria
  4. Pedofilia

( Tugas di kirim melalui pesan whatsapp )

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Bentuk – Bentuk Konflik

Ditulis pada Sosiologi SMA, Sosiologi SMA Kelas XI | Tinggalkan komentar

Pemberdayaan Komunitas Lokal

Ditulis pada Sosiologi SMA Kelas XII | Tinggalkan komentar

Karakteristik Konflik

KARAKTERISTIK KONFLIK

  1. Tidak Selamanya Berdampak Negatif

Konflik tidak selalu harus dihidari karena tidak selamanya berdampak negatif. Berbagai konflik ringan dan terkendali ( dikenal dan ditanggulangi ) dapat berpengaruh positif bagi individu ataupun kelompok yang terlibat di dalamnya

  1. Potensi Perbedaan Yang Dapat Dikurangi

Konflik adalah suatu akibat yang tidak mungkin dihindarkan dari interaksi sosial, tetapi dapat diatasi dengan mengurangi potensi perbedaab. Dalam interaksi sosial, individu bertemu dengan banyak individu lainnya. Masing-masing individu pasti memiliki keinginan, kebutuhan, perasaan, ataupun pendirian yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat menjadi faktor penyebab konflik.

  1. Bersifat Inheren

Konflik bersifat inheren atau merupakan bagian tak terpisahkan dari keberadaan suatu masyarakat. Tidak ada satu masyarakatpun yang bisa mencegah dan menghindari konflik sosial sepenuhnya. Itulah sebabnya yang terpenting adalah mengelola konflik. Konflik harus dikelola dengan baik karena konflik memiliki sejumlah aspek

  1. Dilatarbelakangi Oleh Perbedaan Ciri

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu dalam suatu interaksi sosial. Dengan perkataan lain, konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan masyarakat. Oleh sebab itu penanganan konflik seharusnya diawali dengan ditegakkanya nilai-nilai hubungan sosial yang luhur seperti toleransi dan pluralisme. Nilai-nilai tersebut merupakan wujud dari keadaban, dalam artian bahwa masing-masing pribadi atau kelompok pada suatu lingkungan interaksi sosial yang lebih luas memiliki kesediaan memandang yang lain dengan penghargaan tanpa saling memaksakan kehendak,

  1. Bertentangan Dengan Integrasi

Konflik bertentangan dengan integrasi ( kesatupaduan). Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik

  1. Dapat Menciptakan Perubahan

Konflik dapat memberikan kontribusi untuk menciptakan perubahan dalam masyarakat. Konflik merupakan kekuatan untuk mencapai kemajuan. Konflik mampu mendorong perubahan dalam suatu organisasi sehingga pimpinan yang tidak cakap akan digantikan pimpinan yang lebih terampil

SIFAT-SIFAT KONFLIK

  1. Konflik laten

Konflik dimulai ketika kondisi pencetus konflik ada

  1. Konflik manifes

Semua pihak yang yang terlibat dalam konflik menyadari untung ruginya adanya konflik

  1. Konflik yang dikenal

Orang atau kelompok mulai mengetahui bahwa konflik benar-benar ada

  1. Konflik yang dirasakan

Setiap orang dari anggota kelompok sudah merasakan perasaan yang kurang enak dalam kelompok

  1. Konflik lanjutan

Setelah penyelesaian konflik dilakukan maka biasanya masih terjadi bekas-nekas adanya konflik

Proses Terjadinya Konflik

a.Oposisi atau ketidakcocokan

Kondisi yang menciptakan kesempatan untuk munculnya konflik. Kondisi tersebut dapat muncul karena komunikasi, struktur, dan variabel pribadi. Komunikasi yang buruk dapat menghalangi kolaborasi dan merangsang kesalahan pemahaman.

  1. Kognisi dan personalisasi

Kognisi dan personalisasi adalah persepsi dari salah satu pihak atau masing-masing pihak terhadap konflik yang sedang dihadapi. Persepsi akan berlanjut pada tingkat terasakan yaitu pelibatan emosional dalam suatu konflik. Pelibatan emosipnal dalam suatu konflik. Pelibatan inilah yang akan menciptakan kecemasan, ketegangan, frustasi dan permusuhan

  1. Maksud

Adalah keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu dari pihak-pihak yang berkonflik. Hal ini akan terwujud dalam perilaku

  1. Perilaku

Mencakup pernyataan, tindakan, dan reaksi yang dibuat untuk menghancurkan pihak lain, serangan fisik yang agresif, ancaman dan ultimatum, serangan verbal yang tegas, pertanyaan atau tantangan terang-terangan terhadap pihak lain, serta ketidaksepakatan atau salah paham kecil

  1. Hasil

Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik dan menghasilkan konsekuensi. Hasil bisa fungsional dalam arti konflik menghasilkan suatu perbaikan kinerja kelompok, atau disfungsional dalam arti merintangi kinerja kelompok oleh pihak-pihak yang berkonflik.

Tugas

Berikan contoh konflik laten dan manifes, kemudian analisis perbedaan sifat kedua konflik tersebut !

Tugas di kirim melalui pesan WhatsApp

 

Ditulis pada Sosiologi SMA | Tinggalkan komentar

Diferensiasi Sosial

Tugas:

Berikan contoh diferensiasi sosial yang ada di lingkungan sekitarmu, kemudian analisislah termasuk ke dalam jenis diferensiasi sosial apa!

 

NB: Tugas dikirim pesan melalui WhatsApp.

Terima kasih, selamat mengerjakan.

Ditulis pada Sosiologi SMA, Sosiologi SMA Kelas X | Tinggalkan komentar

Faktor-Faktor penyebab Konflik Sosial

Perbedaan antara individu
Perbedaan pendirian, perasaan, akan melahirkan bentrok atau konflik di antara individu.

Perbedaan kepentingan
Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok adalah penyebab atau sumber utama munculnya pertentangan antara kepentingan ekonomi, politik, dan lainnya.

Perubahan sosial
Perubahan sosial secara tidak langsung ikut mengubah nilai-nilai yang ada di masyarakat sehingga memunculkan golongan yang memiliki pendirian berbeda.

Perbedaan Antarkebudayaan

Kebudayaan adalah warisan yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga hal ini dapat menjadi suatu hal yang sangat rapuh jika disinggung dengan cara yang tidak tepat, misalnya seorang dengan suku X menghina kebudayaan orang lain dengan suku Y yang memicu terjadinya konflik.

Perbedaan Etnis

Salah satu konflik yang didasari atas perbedaan etnis yang menjadi sejarah dunia adalah pembantaian orang-orang Yahudi oleh kelompok Nazi di Jerman yang dikarenakan adanya fenomena primordialisme dan etnosentrisme.

Perbedaan Ras

Konflik yang disebabkan oleh perbedaan rasial di Indonesia pernah terjadi, yaitu konflik dengan orang-orang Tiong Hoa sampai pemerintah mengatur bahwa penyebutan “Cina” harus diganti dengan “Tiong Hoa”, bahkan hingga kini sentimen negatif terhadap orang-orang Tiong Hoa masih sering ditemukan.

Perbedaan Agama

Salah satu konflik yang terjadi karena perbedaan agama yang baru-baru ini terjadi adalah konflik yang terjadi antara sebagian orang Islam dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang berakhir dengan pemenjaraan mantan gubernur tersebut.

Tugas Individu

Sebutkan salah satu konflik sosial yang terjadi dilingkungan sekitarmu kemudian analisis faktor-faktor penyebab konflik yang terjadi !

( Tugas dikirim lewat japri Whatsapp )

Sumber :

https://www.zenius.net/prologmateri/sosiologi/a/1538/faktorpenyebabkonflik

https://www.suara.com/news/2020/12/10/122738/pengertian-konflik-sosial-dan-faktor-penyebabnya?page=all

 

Ditulis pada Sosiologi SMA Kelas XI | Tinggalkan komentar

Pemberdayaan Komunitas Lokal

Ditulis pada Sosiologi SMA Kelas XII | Tinggalkan komentar