Daily Archives: September 23, 2017

REFLEKSI ORANG JAWA

      Salam Agent of Change! 🙂

     Tulisan saya kali ini adalah mengenai refleksi orang jawa . Maksudnya adalah bagaimana kita menjadi jawa, apakah kita sudah pantas disebut dan di akui menjadi orang Jawa yang Njawani? berikut penjelasannya ..

     Saya ialah orang Jawa asli. Saya hidup di jawa, dimana saya tinggal di daerah Pemalang yang merupakan bagian dari suku bangsa Jawa yakni Jawa Tengah. Saya di lahirkan dari kedua orang tua saya yang mereka juga berasal dari suku bangsa Jawa. Ibu kandung saya orang Tegal dan Bapak kandung saya asli Grobogan Purwodadi Semarang, Jawa Tengah. Karena saya orang Jawa dan keturunan dari orang jawa dan menetap di jawa, saya telah di ajarkan dan dibimbing oleh kedua orang tua saya tentang bagaimana tata kelakuan, bahasa, rasa hormat, sopan dan santun (etika budaya jawa) serta sampai sekarang saya masih tetap berusaha mempergunakan kebudayaan jawa dan mempertahankan atau menguri-uri kebudayaan Jawa dalam kehidupan saya sehari-hari. Walaupun saya sudah di ajarkan kebudayaan jawa oleh kedua orang tua saya , saya masih belum banyak mengetahui dan mengerti tentang kebudayaan Jawa. Selama ini saya hanya melakukannya saja di dalam kehidupan saya sehari-hari tanpa memperdulikan makna apa dibalik semua pola perilaku yang patut atau pantas dan tidak pantas dalam kehidupan bermasyarakat sebagai orang jawa. Baik dalam hal Religi maupun Etika yang terdapat di dalam kebudayaan Jawa sendiri.
Continue reading REFLEKSI ORANG JAWA

PEMETAAN AWAL STRUKTUR AGRARIA DI DESA LONING KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

            Salam Agent of Change! 🙂

Pada kesempatan kali ini , saya akan mengulas sedikit mengenai bagaimana bentuk sistem pemetaan awal pada struktur agraria yang ada di Desa Loning, Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang.


Continue reading PEMETAAN AWAL STRUKTUR AGRARIA DI DESA LONING KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

DINAMIKA POLA PIKIR ORANG JAWA DI TENGAH ARUS GLOBALISASI

salam agent of change! 🙂

            Orang jawa memiliki tradisi pemikiran yang unik,bersifat metafisik dan lekat dengan mistikisme. Tradisi tersebut di aplikasikan dalam segala aspek budaya baik bersifat material ataupun non-material,seperti  upacara ritual mulai sebelum kelahiran sampai upacara pasca kematian. Cara berpikir mistis orang jawa nampak ketika mereka mengahadapi situasi ketidakberdayaan,ketika wabah pes yang ganas melanda Yogyakarta (1947 dan sekitar 1960-an) masyarakat yogyakarta menggunakan cara yang tidak rasional untuk mengatasi wabah pes tersebut. Obat wabah pes tersebut adalah minyak tanah yang di minum tiga kali sehari. Pamberton dalam On The subject of “Java” mengembangkan narasi mistis di masyarakat Jawa menjelang gerhana matahari total, dimana pada saat itu pemerintah Indonesia menganjurkan masyarakat untuk berdiam diri dirumah dan  melarang mereka untuk melihat langsung peristiwa tersebut di karenakan efek yang ditimbulkan adalah mata akan menjadi buta. Wacana ini tersebar di berbagai media,akibatnya pada saat itu sebagian masyarakat Jawa tidak berani keluar dan bahkan mereka menutup jendela kacanya dengan kertas.Kondisi masyarakat Yogyakarta saat ini telah banyak berubah, arus modernisasi dengan rasionalitas instrumental adalah unsur utama telah masuk ke Yogyakarta. Akibatnya pola pikir mistikisme khas orang jawa menjadi sirna secara perlahan oleh masuknya pola pikir rasional instrumental tersebut.

Continue reading DINAMIKA POLA PIKIR ORANG JAWA DI TENGAH ARUS GLOBALISASI