Nov 19
C8AB9K Close up of the Mashable logo as seen on its website. (Editorial use only: ­print, TV, e-book and editorial website).

C8AB9K Close up of the Mashable logo as seen on its website. (Editorial use only: ­print, TV, e-book and editorial website).

Blog bukan hanya menjadi bagian dari media sosial, blog juga bisa menjadi media mencari uang. Apakah bisa? Ya—pernyataan tersebut bisa menjadi benar adanya.

Blog mampu menjadi media bagi pengguna untuk menumpahkan segala pemikiran di kepala mereka melalui postingan yang nantinya akan diketahui oleh masyarakat.

Banyak pengguna blog atau yang biasa disebut blogger, menghabiskan waktu mereka di depan layar monitor sebagai pekerjaan mereka.  Nah, sebuah pekerjaan tentu harus menghasilkan uang bukan?

Pete Chasmore adalah salah satunya. Dia adalah blogger terkaya di dunia. Dengan blognya ia bisa memperoleh penghasilan US$400.000-600.000 per bulan. Fantastis bukan?

Blog milik pria kelahiran 18 September 1985 ini menamai blognya dengan nama Mashabel. Ia mendirikan blog ini pada tahun 2005 saat usianya sekitar 20 tahun. Dan dari sinilah ia memulai kisah suksesnya sebagai blogger terkaya di dunia.

Pete mengawali semua tentu tidak semudah bayangan kita. Memang ia hanya menghabiskan hampir seluruh harinya di dalam kamar tidurnya, namun pada kenyataannya ia mampu melakukan sebuah usaha dengan segala kreativitas berpikirnya. Ia menghabiskan sekitar 20 jam perhari untuk menulis artikel yang nantinya akan di posting di blognya. Pete hanya bermodal kemampuannya menggunakan WordPress kemudian ia membuat sebuah website yang menampung artikel-artikel hasi l pemikirannya. Ia bahkan tidak melanjutkan ke jenjang Universitas untuk mengabdikan hidupnya sebagai blogger.

Kebiasaan Pete yang sering menghabiskan waktu hanya di dalam kamar bukanlah tanpa alasan. Semasa kecilnya ia memang tidak seperti anak pada umumnya, ia seringkali sakit-sakitan sehingga membuatnya hanya berada di rumah. Karena hal itu ia mulai mencari kegiatan yang bisa ia lakukan walaupun hanya berada di dalam rumah. Pete seringkali memanfaatkan internet untuk mengetahui dunia luar yang jarang ditemuinya. Saat itu ia menggemari salah satu jejaring sosial layaknya Facebook atau Twitter pada masa kini. Sebenarnya keinginan Pete saat itu adalah membuat situs jejaring sosial serupa, namun ia tidak pandai dalam hal web programming sehingga ia hanya mampu mencoba membuka sebuah akun blog. Ia terus mendalami ilmu terkait pembuatan blog kemudian ia menciptakan Mashable yang ia buat menggunakan WordPress.

Kesuksesan yang Pete raih pun tidak ia dapatkan secara instant. Sejak berdirinya Mashable perlu waktu sekitar 6 bulan hingga sebuah perusahaan tertarik untuk menjadi sponsor di blognya. Perusahaan tersebut adalah sebuah perusahaan Instan Messaging di San Fransisco, mereka membayar kurang lebih US$3000 perbulan untuk pemasangan iklan di Mashable. Pete tentu merasakan buah keberhasilannya setelah berusaha selama 6 bulan walau hanya berada di dalam rumahnya saja.

Kini Mashable berkembang pesat dengan banyak sekali artikel setiap harinya. Pete tidak perlu berpikir setiap hari untuk semua ide artikel yang akan diterbitkan karena kini ia mampu membayar beberapa penulis untuk menyetorkan artikel mereka sehingga artikel selalu up to date dan mampu menghasilkan banyak artikel per hari.

Dari sepenggal kisah blogger terkaya di dunia tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa kita bisa memanfaatkan segala kondisi kita untuk segala sesuatu yang bermanfaat. Bahkan tidak peduli tempat dan waktu, kita harus bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita serta yang terpenting adalah jangan pernah membuang-buang waktu untuk hal yang sia-sia.

Saat kita hanya bisa berada di rumah, kita bisa mencari informasi lewat buku atau internet untuk tetap membuka fikiran kita kepada dunia luar. Untuk yang hobi menulis bisa mulai membuat artikel atau membuat karya-karya tulis yang lain.

Perbanyaklah berusaha dan menjadi yang lebih baik ! Semangat !

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Leave a Reply

preload preload preload
Skip to toolbar