Materi SosiologiI Kelas X BAB 2: Individu, Kelompok, dan Hubungan Sosial


hubungan sosial

1. Hubungan Sosial antara Individu dengan Individu
Interaksi sosial antara individu dengan individu merupakan sebuah proses interaksi yang terjadi antara dua orang untuk saling mempengaruhi dalam rangka mencapai kepentingan bersama. Wujud interaksi sosial antarindividu antara lain dapat berbentuk saling berjabat tangan, saling bertegur sapa, saling berdebat, dan bahkan saling bertengkar.

2. Hubungan Sosial antara Individu dengan Kelompok
Contoh interaksi yang terjadi di dalam kelas antara seorang guru dengan para pelajar saat proses pembelajaran berlangsung. Interaksi seperti itu merupakan satu contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. interaksi sosial antara individu dengan kelompok merupakan proses hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi yang terjadi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan bersama.

3. Latar Belakang Terjadinya Interaksi Sosial dalam Kehidupan Manusia
a. Imitasi
Imitasi merupakan perilaku seseorang untuk meniru sikap, penampilan, gaya hidup, dan apa saja yang ada pada diri orang lain. Untuk pertama kalinya proses imitasi terjadi di lingkungan keluarga.
b. Identifikasi
Identifikasi merupakan tindakan seseorang untuk menjadi sama (identik) dengan individu lain yang menjadi idolanya. Beda dengan imitasi, proses identifikasi lebih mendalam karena di dalamnya bukan saja terjadi proses peniruan tetapi juga terjadi proses penjiwaan. Contoh: perilaku anak-anak yang meniru-niru bintang idolanya.
c. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri seseorang (motivasi intern) dan motivasi dari luar diri seseorang (motivasi ekstern).
d. Sugesti
Sugesti merupakan pengaruh yang diberikan oleh seseorang atau kelompok orang kepada seseorang atau kelompok orang sehingga orang yang diberi sugesti tersebut akan menuruti apa yang menjadi keinginan dari si pemberi sugesti.
e. Simpati dan empati
Simpati merupakan gejala kejiwan yang ditandai dengan adanya ketertarikan terhadap sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Simpati biasanya ditandai dengan adanya rasa tertarik atau bahkan rasa cinta kepada seseorang atau sekelompom orang. Sedangkan empati merupakan agak mirip dengan simpati, yakni merupakan gejala kejiwaan tetapi dibarengi dengan perasaan organisma tubuh yang sangat dalam sehingga seolah-olah ikut merasakan penderitaan seseorang atau sekelompok orang yang terkena musibah. Misalnya, kita ikut merasa iba sampai meneteskan air mata ketika menyaksikan peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa.

KETERATURAN SOSIAL HASIL INTERAKSI SOSIAL

1. Proses Interaksi Sosial
Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Ada dua syarat agar tercapai interaksi, yaitu: (1) kontak sosial merupakan peristiwa bertemunya antara satu pihak dengan pihak yang lain, baik antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok, dan (2) komunikasi merupakan proses saling berhubungan dan saling menyampaikan pesan antara antara dua belah pihak dengan menggunakan media tertentu. Unsur komunikasi:
a. Adanya pihak yang menyampaikan pesan yang disebut dengan komunikator.
b. Adanya pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator yang disebut dengan massage.
c. Adanya alat atau media yang digunakan untuk memperlancar proses komunikasi.
d. Adanya pihak yang menerima pesan yang disebut dengan komunikan.
e. Adanya umpan balik antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi.

2. Bentuk-Bentuk Interaksi yang Mendorong Terciptanya Keteraturan Sosial

a. Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama adalah bergabungnya beberapa individu untuk mencapai tujuan bersama. Ditinjau dari pelaksanaannya, menurut James D. Thomson dan William J. Mc Ewen, kerjasama dapat dibedakan atas lima bentuk, yaitu:
1) Kerukunan yang meliputi gotong royong dan tolong menolong.
2) Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4) Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
5) Joint-Venture, yakni kerja sama saling berpatungan yang dilaksanakan karena adanya pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi merupakan proses penyesuaian yang terjadi melalui proses interaksi, untuk meredakan ketegangan. Akomodasi didahului oleh adanya dua pihak atau lebih yang saling bertikai, untuk kemudian pihak-pihak yang saling bertikai tersebut berusaha untuk mengadakan akomodasi agar pertikaian dapat mereda.
c. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi adalah proses bersatunya dua pihak yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda untuk menciptakan persatuan dan kesatuan baru. Faktor-faktor terjadinya proses asimilasi antara lain adalah:
1) Adanya sikap toleran, terbuka, saling menghargai, saling menerima terhadap unsur-unsur kebudayaan yang lain.
2) Adanya upaya untuk saling menerima dan saling memberi dari unsur-unsur kebudayaan dari kedua belah pihak.
3) Adanya pembauran melalui kawin campur di antara kedua belah pihak.

d. Akulturasi (Acculturation)
Akulturasi merupakan bergabungnya antara dua kebudayaan tanpa menghilangkan sifat asli dari kebudayaan itu sendiri. Salah satu contoh proses akulturasi yang baik adalah akulturasi antara unsur-unsur kebudayaan Jawa dengan unsur-unsur kebudayaan Islam pada saat proses masuknya agama Islam di Pulau Jawa, di mana unsur-unsur kebudayaan Jawa masih bertahan dan bahkan diperkaya dengan unsur-unsur kebudayaan Islam. Pertemuan antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Islam telah memunculkan satu bentuk kebudayaan baru, yakni kebudayaan Islam Jawa.

3. Bentuk-bentuk Interaksi yang Menghambat Terciptanya Keteraturan Sosial

a. Persaingan (Competitive)
Persaingan merupakan suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh hasil yang diinginkan tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dari pesaingnya.
b. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang menunjukkan gejala ketidaksenangan terhadap pihak lain, baik yang dinyatakan secara terang-terangan maupun secara tersembunyi.
c. Pertentangan (Conflict)
Pertentangan dapat terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan jurang pemisah yang mengganggu proses interaksi sosial.

 Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial.Jakarta: Erlangga

 

 

 

  1. #1 oleh mrbayu pada 13 Desember 2015 - 11:45 am

    sumber tulisan tidak dijelaskan ???

(tidak akan di tunjuk-tunjukan)


Lewat ke baris perkakas