Materi Antropologi Kelas X: Budaya, Perwujudan, Unsur, Isi atau Substansi Budaya, dan Nilai Budaya

kongres

“Budaya” adalah “daya dan budi” yang berupa cipta, karsa, dan rasa. Budaya menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  1. Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjanmenerangkan bahwa suatu kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat. Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan perkembangan yang ada di masyarakat.
  2. Parsudi Suparian, mengatakan budaya akan melandasi segala perilaku dalam masyarakat, karena budaya merupakan pengetahuan manusia yang seluruhnya digunakan untuk mengerti dan memahami lingkungan & pengalaman yang terjadi kepadanya.
  3. Koentjaraningrat mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan milik diri manusia dengan belajar.

Secara umum,  budaya adalah segala sesuatu yang melekat pada diri manusia yang diperolehnya sejak lahir kemudian diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Contohnya budaya makan menggunakan tangan kanan dan budaya bersalaman dengan orang tua sebelum berangkat ke sekolah. Sejak anak masih balita diajarkan makan menggunakan tangan kanan sehingga sampai dewasapun anak makan menggunakan tangan kanan. Dari kecil anak diajarkan untuk sopan santun kepada orang tua salah satunya melalui bersalaman dengan orang tua sebelum berangkat ke sekolah. Sampai dewasapun anak jika akan keluar rumah berpamitan dengan orang tua.

 J.J Honigmann yang dalam buku pelajaran antropologinya, berjudul  The World of Man (1959: hlm. 11-12), membedakan adanya tiga “gejala kebudayaan”, yaitu (1) ideas, (2) activities,dan (3) artifacts. Kebudayaan ada tiga wujud, yaitu:

  1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:

  1. Bahasa adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
  2. Sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
  3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial. Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi: kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
  4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi. Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
  5. Sistem mata pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
  6. Sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
  7. Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Ada enam isi atau substansi utama budaya, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pengetahuan

Melalui sistem pengetahuan, manusia mampu beradaptasi untuk menyesuaikan hidupnya dengan alam sekitarnya. Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya.

2. Sistem Nilai Budaya

Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.

3. Persepsi

Biasanya disebut juga sudut pandang dari seorang individu atau kelompok masyarakat mengenai suatu hal atau suatu masalah. Dalam hal tertentu, sering terjadi persepsi yang satu berbeda dengan persepsi yang lain.

4. Pandangan hidup

Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu.

5. Etos Budaya

Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas.

6. Sistem Kepercayaan

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas.

Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.

Referensi:

Koentjaraningrat. 1983. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: