SILABUS ANTROPOLOGI SMA KELAS XII SEMESTER 1 DAN 2 (K13)

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Lanjutkan membaca

SILABUS ANTROPOLOGI SMA KELAS XI SEMESTER 1 DAN 2 (K13)

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Lanjutkan membaca

SILABUS ANTROPOLOGI SMA KELAS X SEMESTER 1 DAN 2 (K13)

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Lanjutkan membaca

GLOKALISASI

BELAJAR DARI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KAMPUNG KUTA SEBAGAI MODEL PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
(Glokalisasi : Menggali Potensi Lokal untuk Indonesia Mandiri 2025)

artikel-globalisasi

Globalisasi dan Glokalisasi

Indonesia termasuk ke dalam negara kepulauan terbesar di dunia. Wilayahnya yang cukup luas dengan kekayaan alam membuat Indonesia memiliki adat istiadat, suku bangsa, dan kepercayaan yang beragam. Kebudayaan yang beraneka ragam tersebut memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakatnya. Keanekaragaman corak kebudayaan yang dimiliki terwujud dalam bentuk kearifan lokal yang heterogen dan dijadikan pedoman hidup bagi masyarakat penganutnya.

Kearifan lokal atau local wisdom dalam disiplin ilmu antropologi dikenal dengan istilah local genius. Menurut Haryati Soebadio, local genius diartikan sebagai identitas budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri untuk dapat bertahan sampai sekarang.1 Identitas budaya bangsa yang berkembang dan menjadi tolak ukur kebudayaan Indonesia tidak lepas dari pengaruh budaya lokal, yakni budaya tempatan. Hampir semua budaya lokal yang tersebar di setiap kawasan nusantara dapat dinikmati, diterima oleh kawasan di luarnya, dimiliki oleh suku bangsa lainnya, bahkan terdapat berbagai budaya lokal yang telah dianggap sebagai budaya nasional.

Lanjutkan membaca

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Hadiah Indah untuk Guru Tercinta

index

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, demikianlah banyak orang mengartikan sederhana profesi seorang guru. Terlintas dalam benak sebuah kenangan indah bersama guru yang memberikan inspirasi besar dalam hidupku.

Derap langkah kaki terdengar tak asing lagi di telinga, saat aku tengah berbincang ria bersama kawan-kawan pagi itu di lorong sekolah. Suara derap langkah yang terdengar semakin jelas mendekatiku dan seolah berhenti tepat dibelakangku. Sejenak suasana riuh kawan-kawan yang tengah duduk bersantai hilang bersama dengan terhentinya suara derap langkah kaki itu. Seketika aku menoleh ke belakang dan benar saja seperti yang ada dalam benak, telah berdiri dibelakangku yang tak lain adalah Bapak Satarim. Akupun terdiam dan hanya menundukkan kepala, hingga Pak Satarim mengarahkan pandangan kepadaku dan berkata untuk segera menyelesaikan deadline artikel yang sudah diberikan.

Lanjutkan membaca

Linguistik dan MEA 2015

URGENSI KEMAMPUAN LINGUISTIK GENERASI MUDA
(Kesiapan Generasi Muda Berkarakter dalam Menghadapi Mea)

MEA

MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) atau AEC (ASEAN Economic Community) merupakan realisasi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada tahun 2020 yang diwujudkan dengan adanya sistem perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian MEA pada KTT ASEAN di Bali. Negara-negara ASEAN akan diubah menjadi kawasan yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi. Selain itu, MEA akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal yang berorientasi untuk menjadikan ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dalam persaingan ekonomi asing. Berbagai rencana tersebut diwujudkan melalui mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan ekononomi yang inisiatif, mempercepat integrasi regional di sektor-sektor yang menjadi prioritas utama, memfasilitasi pergerakan bisnis, memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN, serta peningkatan tenaga kerja yang terampil dan berbakat. Lanjutkan membaca

Jejak Sang Pemimpi

Semua orang adalah pemimpi. Mereka melihat segalanya bagaikan kabut lembayung pada musim semi, atau sebagai api yang membakar pada malam musim dingin. Beberapa membiarkan suatu impian mati, namun yang lain memupuk dan melindunginya, merawatnya dalam hari-hari buruk hingga membawanya ke sinar matahari dan juga cahaya yang selalu menghampiri mereka yang selalu berharap impiannya akan menjadi nyata.