Materi Sosiologi Kelas X: Individu, Kelompok Sosial Dan Hubungan Sosial

Bersahabat-Itu-Dapat-Menyehatkan

Individu

Menurut Aristoteles, manusia merupakan penjumlahan dari kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja sendiri seperti kemampuan-kemampuan Vegetatif (makan dan berkembang biak), kemampuan Sensitif (bergerak, bernafsu, perasaan dan mengamati) dan kemampuan Intelektif (kecerdasan). Dalam hal ini individu menurut asal usulnya berasal dari kata in-dividere yang berarti tidak dapat dibagi-bagi atau sebagai sebutan bagi manusia yang berdiri sendiri, atau manusia perseorangan. Individu yang dimaksud adalah insan (manusia). Dengan demikian, individu merupakan sebuah subjek yang bertindak (aktor), subjek yang melakukan sesuatu hal, subjek yang memiliki pikiran, subjek yang memiliki keinginan, subjek yang memiliki kebebasan dan subjek yang memberi arti (meaning). Akan tetapi, pada pengertian idividu sebagai konsep sosiologi, pengertian subjek menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan dunia internal manusia. Sedangkan konsep Objek tidak teralu berbeda jauh artinya dari yang diartikan dalam ilmu-ilmu alam, seperti batu, air dan semua benda umumnya.

Kelompok sosial

kebutuhan masnusia untuk berhubungan menyebabkan lahirnya suatu kelompok sosial. Namun, kelompok sosial yang lahir tidak semua dapat disebut sebagai kelompok sosial. Soerjono Soekanto (1982 : 111) menjelaskan bahwa terdapat beberapa persyaratan terbentuknya kelompok sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya dalam kelompok.
  3. Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang merupakan unsur pengikat atau pemersatu. Faktor tersebut dapat berupa nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama ataupun ideologi yang sama.
  4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Klasifikasi kelompok sosial

  1. In Group dan Out Group

Kelompok sosial In Group biasanya berdasarkan pada perasaan simpati. Dalam kelompok sosial In Group sering kali digunakanStereotypen, yaitu gambaran-gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek diluar kelompoknya.Out Group didasari oleh suatu kelainan dengan wujud antipati.

  1. Primary Group dan Secondary Group.

Primary Group merupakan suatu kelompok sosial yang terbentuk karena adanya perasaan saling mengenal secara pribadi diantara anggotanya. Sedangkan Secondary group adalah kelompok besar yang terdiri dari banyak orang dan sifatnya lebih mengarah kepada individual, individu tidak perlu saling mengenal secara pribadi dan sifatnya tidak langgeng.

  1. Gemeinschaft dan Gesselschaft

Gemeinschaft merupakan kelompok sosial yang berhubungan dengan yang dilakukan oleh antar individu atau kelompok yang memiliki ikatan kuat, biasanya yang memiliki ikatan darah, ideologi, atau kesamaan daerah asal. Sedangkan gesellschaft adalah hubungan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan kelompok lain untuk waktu tertentu.

  1. Formal Group & Informal Group

Formal Group merupakan kelompok sosial yang memiliki peraturan-peraturan yang tegas dan sengaja dibentuk untuk mengatur hubungan antar anggota kelompok (asosiasi). Informal grup adalah suatu kelompok yang terjadi karena kesamaan yang sifatnya tidak mengikat anggotanya serta tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.

  1. Kelompok-Kelompok Sosial yang Teratur dan Tidak Teratur.

Kelompok sosial teratur dibagi menjadi dua macam kelompok sosial, yaitu kerumunan dan Publik. Kerumunan merupakan suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir dan tidak mempunyai seorang pimpinan, serta tidak mempunyai sistem pembagian kerja. Sedangkan publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi yang terjadi berlangsung melalui alat-alat komunikasi pendukung, seperti pembicaraan berantai secara individual, media massa maupun kelompok.

  1. Masyarakat Pedesaan (Rural Community) dan Masyarakat Perkotaan (Urban Community).

Masyarakat pedesaan merupakan suatu masyarakat yang tinggalnya berada di desa. Biasanya, masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang erat, kehidupannya masih sederhana dan memiliki pekerjaan yang sama. Sedangkan masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang ditandai dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dan memiliki individualitas yang tinggi. Masyarakat perkotaan lebih kompleks daripada masyarakat pedesaan.

Hubungan Sosial

Dalam melakukan hubungan sosial dalam masyarakat terdapat adanya interaksi sosial yang terjadi baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan kunci dari seluruh kehidupan social. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin ada kehidupan bersama tanpa interaksi sosial. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat. Menurut John Lewis Gillin, Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.

Interaksi social merupakan hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antarkelompok. Sementara itu, Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok.

Dalam melakukan proses interaksi sosial terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu adanya kontak dan komunikasi. Kontak dapat dibedakan menjadi kontak positif (mengarah pada kerjasama) dan negatif (mengarah pada konflik); serta kontak primer (terjadi secara langsung) dan sekunder (terjadi melalui perantara). Sedangkan komunikasi adalah Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Ada unsur pokok dalam komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, media dan efek. Kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi. Secara umum, interaksi sosial dapat terjadi antarindividu, antara individu dan kelompok, serta antarkelompok. Interaksi sosial dapat bersifat positif maupun negative. Interaksi sosial positif artinya saling menguntungkan, sedangkan interaksi negatif artinya merugikan salah satu pihak atau keduanya. Berikut ini merupakan beberapa contoh interaksi sosial, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Interaksi Sosial Antar Individu: seorang kakak mengajari adiknya belajar matematika, seorang siswa bertanya kepada gurunya, seorang dokter dengan pasiennya.
  2. Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok: guru dengan siswanya, presiden dengan rakyatnya, komandan dengan anggotanya.
  3. Interaksi Sosiaal Antar Kelompok: Polisi dengan TNI saling berkerja sama memberantas preman, PMR dan PRAMUKa berkerja sama dalam pemberian bantuan.

Daftar Pustaka

https://sosiologi-sman-1-cibeber-cikotok.blogspot.co.id/2015/02/materi-sosiologi-kelas-x-bab-2-hubungan.html

(Diunduh pada tanggal 17 Desember 2015 pukul 19:04)

https://blog.unnes.ac.id/liasuprapti. (Diunduh pada tanggal 19 Desember 2015 pukul 15:04)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: