Materi Antropologi SMA KELAS X : Konsep Dasar, Peran Fungsi, dan Keterampilan Antropologi dalam Mengkaji Kesamaan dan Keberagaman Budaya, Agama, Religi/Kepercayaan, Tradisi, dan Bahasa

Menurut Keesing dan Keesing antropologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia. dalam kekdudukannya, manusia merupakan bagian dari binatang maupun bagian dari kehidupan manusia. Antropologi sendiri Antropologi berasal dari kata “anthropos” yang berarti manusia dan “logos” yang berarti ilmu. Oleh karena itu antropologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang manusia yaitu mempelajari ras-ras manusia, ciri fisiknya, kebudayaannya, perilakunya, dan sebagainya. Selain itu, dalam antropologi juga mempelajari tentang beberapa hal, antara lain:

  1. Keanekaragaman fisik manusia
  2. Keanekaragaman masyarakat dan budaya manusia
  3. Perkembangan atau perubahan masyarakat dan budaya
  4. Masyarakat, kebudayaan, dan segala dinamika yang ada di dalamnya.

Beberapa definisi (pengertian) antropologi menurut para ahli:

  1. Koentjaraningrat : Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
  2. William A. Havilland : Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
  3. David Hunter : Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa antropologi adalah sebuah ilmu (studi) yang mempelajari tentang segala aspek dari manusia, yang terdiri dari aspek fisik dan nonfisik berupa warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, kebudayaan, aspek politik, dan berbagai pengetahuan tentang corak kehidupan lainnya yang bermanfaat. Selain itu, konsep dasar dalam antropologi sendiri ialah dengan adanya:

  1. Kebudayaan (kumpulan pengetahuan, kebiasaan atau tradisi yang di wariskan kepada generasi beikutnya)
  2. Evolusi (transformasi yang berlangsung bertahap)
  3. Daerah budaya (culture area)
  4. Enkulturasi (proses pembelajaran kebudayaan)
  5. Difusi (penyebaran unsur kebudayaan)
  6. Akulturasi (proses pertukaran atau bercampurnya suatu kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan budaya aslinya)
  7. Etnosentrisme (memandang budayanya sendiri yang paling baik)

  1. Tradisi (perilaku atau kepercayaan yang menjadi adat istiadat secara turun temurun)
  2. Ras dan etnik (ras : ciri fisik yang khas ; etnik : ciri budaya yang unik
  3. Stereotip ( citra atau kesan )
  4. Kekerabatan
  5. Magis
  6. Tabu
  7. Perkawinan

peran antropologi

Antropologi memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam mengatasi masalah-masalah kehidupan manusia. Seperti masalah keberagaman kebudayaan, religi, kepercayaan, tradisi, bahasa, maupun ciri fisik manusia. antropologi juga berfungsi untuk menambah wawasan manusia dalam memahami kebudayaan lain di luar kebudayaan sendiri, dan antropologi juga berperan untuk membudayakan manusia dan memanusiakan manusia, sehingga dengan mempelajari antropologi maka diharapkan dapat menciptakan manusia yang berbudaya. Beberapa peran antropologi antara lain :

  1. Paleoantropologi (meneliti asal usul dan evolusi makhluk dengan menggunakan bahan penelitian sia-sia tubuh yang telah membantu, atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu dengan metode penggalian).
  2. Somantologi (ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik).
  3. Etnolinguistik ( cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur bahasa berdasarkan cara pandang dan budaya dalam masyarakat).
  4. Prehistori ( ilmu yang mempelajari zaman prasejarah).
  5. Etnologi (ilmu yang mempelajari azas- azas manusia.
  6. Etnopsikologi (studi antropologi yang menggunakan ilmu psikologi dan mempelajari tentang kepribadian suku bangsa.
  7. Etnografi menjelaskan perbedaan dan persamaan diantara masyarakat).
  8. Ekspansi budaya (masuknya bangsa asing ke negara lain dengan tujuan ingin menjajah dan menguasai negara tersebut).
  9. Penetrasi budaya (masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya).
  10. Asimilasi (pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru).

Ruang Lingkup Antropologi :

  1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis.
  2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia.
  3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaaan manusia.
  4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang diucapkan diseluruh dunia.
  5. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh dunia masa kini.
    Secara makro antropologi dapat dibagi menjadi kedalam dua bagian yakni:

Antropologi fisik

Antropologi fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis (spesies).

  1. Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Menurut Haviland cabang antropolgi budaya ini terbagi menjadi tiga yaitu: arkeologi, antropologi linguistik, dan etnologi. Antropologi budaya juga merupakan studi tentang praktik-praktik social bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan bahasa dimana makna diciptakan dan diuji sebelum digunakan masyarakat manusia. Saat ini kajian antropologi budaya lebih menekankan pada empat aspek yang tersusun:
  • Pertimbangan politik, dimana para antropolog terjebak dalam kepentingan politik .
  • Menyangkut hubungan kebudayaan dengan kekuasaan.
  • Menyankut bahasa dalam antropologi budaya.
  • Prefensi dan pemikiran individual dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi.

cabang antropolgi budaya ini dibagi menjadi tiga bagian, yakni:

  • Arkeologi merupakan cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksut untuk menggambarkan serta menerangkan perilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
  • Antropologi linguistic, Ernest cassirer mengatakan bahwa manusia adalah makhlu yang paling mahir dalam menggunakan simbol–simbol sehingga manusia disebut homo symbolicumkarena itulah manusia dapat berbicara, berbahasa dan melakukan gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan makhluk-makhluk lain yang serupa dengan manusia.
  • Etnologi, Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, telaahannya pun terpusat pada perilaku manusianya sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian etnologi ini mirip dengan arkeologi, bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialimi dalam kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang klasik. Antropologi pada hakikatnya mendokumentasikan kondisi manusia pada masa lampau dan masa kini.
    Secara keseluruhan, yang temasuk bidang-bidang khusus secara sistematis dalam antropologi lainnya, selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah antropologi ekonomi, antropologi medis, antropologi psikologi dan antropologi sosial.
  1. Antropologi Ekonomi, Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan mengekspresikan diri melalui penggunaan baranng dan jasa material. Dengan demikan ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset tentang teknologi .
  2. Antropologi medis merupakan subdisiplin yan sekarang paling populer di Amerika serikat, bahkan tumbuh pesat diman-mana. Antropologi medis ini banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak memengaruhi evolusi manusia, terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan paleopatologi.
  3. Antropologi psikologi, Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubungan antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya yang ada. Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan dalam interaksi dalam pemikiran, nilai, dan kebiasaaan sosial.
  4. Antropologi Social, Bidang ini mulai dikembangkan oleh james G.F di Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dalam kajiannya, antropologi sosial mendiskripsikan proyek evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi masyarakat primitif asli dan mencatat perkembanngannya melalui berbagai tingakt peradaban.

Keterampilan Antropologi dalam Mengkaji Kesamaan dan Keberagaman Budaya

Dalam kehidupan di seluruh dunia, terdapat beragam kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing manusia. Diana masing-masing kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat memiliki perbedaan dan persamaan satu sma lain. Misalnya peranan antropologi dalam mengatasi kebudayaan Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, seperti yang pernah dijelaskan oleh Prof. Dr. Ahimsa dalam seminar di Unnes dimana beliau menjelaskan pada awalnya toilet kencing khusus laki-laki awalnya dibuat tanpa ada air yang mengalir dari atasnya, namun karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam, maka laki-laki Islam yang kencing di tempat tersebut bisa terkena najis yaitu dari air seni yang dikeluarkannya, namun dengan adanya ilmu antropologi maka hal tersebut dapat diatasi yaitu melalui antropologi yaitu dengan memunculkan inovasi baru yaitu menciptakan tempat kencing yang menyediakan air mengalir dari atas, sehingga air seni yang dikeluarkan dapat tersiram dan dapat juga diggunakan untuk membersihkan air seni yang masih menempel di bagian alat vitalnya.

Selain itu, cabang ilmu antropologi yaitu antropologi kesehatan yang mempelajari keunikan tradisi penyembuhan penyakit yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai suku bangsa. Misalnya yaitu dalam masyarakat Jawa ketika seseorang mengalami masuk angin melakukan kerokan dengan tujuan untuk mengeluarkan angin yang masuk ke dalam tubuh manusia. menurut pengetahuan orang Jawa bahwa ketika kerokan maka akan membuka pori-pori yang kemudian angin di dalam tubuh manusia dapat keluar melalui pori-pori yang telah terbuka tersebut. Namun kerokan ternyata tidak ditemui pada suku bangsa lainnya sehingga ketika masyarakat arab melihat bekas merah dari kerokan disangka oleh masyarakat Arab sebagai suatu penyiksaan atau pengaiayaan.

Peran antropologi dalam mengkaji keberagaman agama yaitu seperti yang telah diteliti oleh Clifford Geertz yang menggolongan religi masyarakat Jawa ke dalam tiga tipe kebudayaan yaitu santri, abangan dan priayi. Dimana ketiga kebudayaan tersebut memiliki perbedaan tradisi ritual keagamaan. Seperti tradisi keagaaman kaum abangan yang memiliki corak ritual yang khas yaitu disebut dengan slametan, kepercayaan yang kompleks dan rumit mengenai makhluk halus, dan seperangkat teori dan praktek pengobatan, sihir dan ilmu ghaib adalah sub varian terpenting dalam sistem keagamaan orang Jawa secara umum.

Selain itu sejumlah manusia yang memiliki ciri-ciri ras tertentu yang sama belum tentu juga mempunyai bahasa induk yang termasuk satu rumpun bahasa apalagi mempunyai satu kebudayaan yang tergolong satu daerah kebudayaan. Diantara sejumlah manusia seperti itu misalnya ada beberapa orang Thai, beberapa orang Khamer dan beberapa orang Sunda. Ketiga golongan itu memiliki ciri-ciri ras yang sama, yang dalam ilmu antropologi fisik sering kali disebut ciri-ciri ras Paleo-Mongoloid. Namun bahasa induk masing-masing orang tadi termasuk keluarga bahasa yang sangat berlainan. Bahasa Thai termasuk keluarga bahasa Sino-Tibetan; bahasa Khmer termasuk keluarga bahasa Austro-Asia, dan bahasa Sunda termasuk keluarga bahasa Austronesia. Demikian pula kebudayaan ketiga gabungan orang-orang itu berlainan satu dengan lain. kebudayaan Thai dan Khmer terpengaruh oleh agama Budha Theravada, tetapi kebudayaan sunda terpengaru oleh kebudayaan Islam.

Daftar pustaka

Koentjaraningrat.1996. Pengantar Antropologi, Yogyakarta: PT Rineka Cipta.

https://www.sman1praya.sch.id/download/al14.pdf.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: