Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar seringkali dalam proses belajar mengajar antara peserta didik dengan guru ini terkesan ada jarak. Seringkali guru di jadikan sebagai pusat pembelajaran dan siswa cenderung pasif hanya mendengarkan penjelasan seorang guru, dan guru berinteraksi dengan murid juga hanya sebatas antara guru dengan murid. Berinteraksi nya guru dengan murid ini, jika seorang guru ingin bertanya kepada murid nya tentang pembahasan tugas yang sedang di sampaikan baru terjadi interaksi di antara guru dengan murid. Namun jika tidak ada pertanyaan maka di dalam kelas tersebut tidak akan ada interaksi. Guru hanya sebagai pengumpan dan murid ini adalah sebagai objek di dalam kelas.
Metode pembelajaran yang di rasa cukup menumbuhkan rasa ke kreativitasan siswa adalah dengan metode mind mapping karena dengan metode ini siswa di latih untuk membuat ide kreatifitasan siswa. Karena di dalam kelas, siswa ini tidak akan pasif karena menggunakan mind mapping juga melatih menumbuhkan rasa keingintahuan pada siswa. Mereka akan mencari materi tentang materi apa yang menarik untuk dijadikan map mappng. Dengan menggunakan metode ini guru mengharapkan siswa agar lebih kreatif dan dapat menerima pelajaran agar lebih bersemanagat, aktif di kelas.
Rumusan Masalah
- Apa yang di maksud dengan metode mind mapping dalam proses pembelajaran?
- Ide seperti apa yang dapat di tawarkan untuk menumbuhkan rasa ke kreativitasan siswa dalam proses belajar ?
- Bagaimana pendekatan psikologis dan langkah-langkah untuk menerapkan metode tersebut kepada peserta didik?
Ide kreatif
Untuk menumbuhkan ide-ide kreatif tentunya harus memiliki dorongan, yaitu
mencari inspirasi baik dengan membeaca buku maupun dengan cara yang lain seperti bertanya kepada seseorang yang lebih banyak pengalaman. Dan untuk menumbuhkan rasa ke kreativitasan siswa ini dapat pula dengan cara menggunakan metode mind mapping. Ide untuk menumbuhkan rasa ke kreativitasan siswa diantaranya:
program “Mind mapping”
program mind mapping atau yang lebih di kenal dengan metode pembelajaran ini, di rasa program yang efektiv untuk menumbuhkan rasa kreativ pada siswa, karena di dalam metode mind mapping ini di rasa dapat meeneerik siswa karena di dalamnya tidak hanya belajar tetapi juga ada proses intraksi antara siswa yang satu ke siswa yang lain, juga antara guru dengan siswa. Karena Dalam proses belajar hal yang paling utama adalah interaksi, karena jika tanpa adanya proses interaksi yang cukup antara guru dengan siswa, proses belajar tidak dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan prosedur yang ada.
Metode mind mapping ini pertama kali di kemukakan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an. Teknik ini juga di kenal dengan nama Radiant Thinking. Di dalam metode mind mapping ini juga dapat membantu mengoptimalkan daya berfikir siswa dan mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam proses belajar.
Dalam program ini di tawarkan para paserta didik ini setiap kali setelah berakhirnya prosses pembelajaran, guru menyuruh siswa untuk membuat mind mapping dan hasil nya dapat di presentasikan di depan kelas secara bergantian di antara setiap siswa. Guru memberi waktu sekitar 15-20 menit sebelum proses pembelajaran di mulai kepada beberapa siswa yang di tunjuk guru untuk mempresentasikan map maping nya dari materi yang pada minggu kemarin telah di bahas.
Dengan menggunakan metode map maapping ini, siswa tidak hanya di dorong untuk berfikir kreatif tetapi juga dapat mendorong untuk berfikir lebih kritis dan dapat mengingat materi yang telah di sampaikan pada minggu kemarin. Dalam metode mind mapping siswa juga dapat menyalurkan bakat-bakat nya dalam kreatifitas nya. Karena mind mapping yang di buat sesuai dengan keinginan siswa. Hal yang penting adalah siswa dapat menjelaskan dan menganalisis materi mind mapping tersebut dengan benar.
Pendekatani psikologi
Pendekatan atau teori yang dapat di gunakan untuk menguatkan program pembelajaran metode mind mapping adalah menggunakan teori Behavioristik, teori behavioristik adalah upaya membentuk tingkah laku yang di inginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan lingkungan dengan tingkah laku si belajar, karena itu juga di sebut pembelajaran perilaku. Dalam kegiatan map mappng juga di perlukan pembentukan tindakan perilaku karena siswa di dorong untuk aktif dalam proses belajar mengajar mengemukakan tentang ide yang di berikan di ddalam kkelas untuk di riview kembali ke dalam bentuk karya mind mapping dan siswa juga dapat menyetting sendiri hasil review nya tadi mau di buat seperti apa hasil dari riview mater tersebut.
Dalam teori Behavioristik ini guru juga dapat memberikan pengutan perilaku kepada siswa dengan cara memberikan pujian atas hasil karya membuat mind mapping tersebut, misalnya jika hasil karya siswa tersebut tidak sesuai dengan isi atau konten dari materi tersebut guru dapat memberikan kritik yang tidak melemahkan mental siswa tetap guru memberikan kritik atau masukan yang membangun siswa tersebut agar mengetahui kesaahan atau kekurangan dari hasil mind mapping nya tersebut dan memperbaiki kesalahan yang da di dalam hasil kerjanya tersebut.
Teori lain yang dapat di gunakan dalam metode mind mapping ini adalah dengan menggunakan teori aliran kognitif,dalam teori ini siswa di harapkan ,dapat belajar aktif. Belajar aktif yang di maksud adalah karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu di ciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, manipulasi simbol-simbol, mengajuakn pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, membenadingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
Jadi dalam teori ini, siswa dapat memperoleh pengalaman atau penemuan untuk pembelajaran tidak harus dari guru namun bisa jug dari bertukar pikiran dengan teman-temannya. Misalnya di adakan diskusi kelompok dan tidak melupakan program mind mapping ini pula dapat menggunakan metode mind mapping untuk hasil dari kerja kelompok tersebut.
Langkah-langkah pelaksanaanya
- Langkah pertama yang harus di lakukan guru untuk mendorong kreatifitasan siswa adalah guru menjelaskan materi pelajaran terlebih dahulu setelah itu guru mencoba berinteraksi kepada siswa.
- Setelah guru menerangkan materi kepada siswa guru dapat menanyakan kepada siswa tentang materi yangdi terangkan pada hari itu, apa kesulitan apa tidak.
- Setelah di akhir pelajaran guru memberikan tugas memberika mind mapping kepada siswa.yaitu membuat mind mapping tentang materi pada hati itu sesuai ke kreatifitasan siswa.
- Minggu depan mind mapping yang telah selesai di kerjakan di presentasikan di depan kelas oleh beberapa murid. Jadi seblum pelajaran di mulai ada waktu untuk murid tersebut untuk mempresentasikan hasil review mereka.
- Guru menyuruh siswa yang tidak presentasi untuk membetikaa pendapat mereka mengenai mind mapping yang temaan mereka telah di tampilkan.
- Setelah beberapa siswa tampil mempresentasikan hasilnya, guru memberikan evaluasi dan kritik yang membangun untuk siswa tadi. Dan tidak membatasi kreatiitasn siswa.
Kesimpulan
Program menumbuhkan rasa ke kreatifitasan siswa menggunakan mind mapping adalah salah satu metode yang di rasa efektif karena pelaksanaanya juga tidak terlalu membebankan siswa. Siswa juga akan lebih kreatif dalam belajar jadi dalam belajar sisa tidak merasa jenuh hanya menggunakan buku sebagai pegangan. Dengan menggunkan metode ini di samping siswa lebih tertarik mereka juga dapat bermain sambil belajar, bermain di sini bukan asal bermain tetapi juga bermain dalam pembelajarna membuat peta konsep agar pembelajaran materi nya yang di terima oleh siswa lebih ringkas dan siswa juga setelah akhir pelajaran ini tdak hanya habis pelajaran selesai namun di berikan tugas untuk meriview materi pada hari ini juga dapat membuat siswa untuk mengingat-ingat materi yang di sampaikan pada hari itu dengan menggunakan mind mapping da di presentasikan di depan kelas.
Komentar Terbaru