Materi ini diajarkan kepada peserta didik agar mampu memahami individu, kelompok dan hubungan sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok”(John Lewis Gillin) Interaksi sosial adalah kunci bagi seluruh kehidupan sosial karena tidak mungkin ada kehidupan bersama tanpa interaksi sosial. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat.
- Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen. Daroi pendapat tesebut dapat disimpulkan bahwa individu merupakan seseorang atau pribadi orang yang terpisah dari orang lain yang hidupnya berdiri sendiri, bersifat bebas serta tidak mempunyai hubungan organik dengan sesamanya ataupun oranglain.
- Kelompok sosial
Pada umumnya, manusia di lahirkan seorang diri ke dunia ini, tetapi bukan berarti bahwa manusia adalah makhluk yang individu. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain. Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan yang lingkungan alasannya.
Menurut pendapat dari para ahli tentang Kelompok Sosial:
- Roland L. Warren berpendapat bahwa kelompok sosial adalah meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat di pahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
- Mayor Polak berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
- Robert K. Merton berpendapat bahwa kelompok sosial adalah sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
Syarat- syarat dan ciri-citi kelompok sosial menurut Robert K. Merton:
- Memilki pola interaksi
- Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
- Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Klasifikasi Kelompok Sosial :
Menurut Cara Terbentuknya
- Kelompok Semu (kerumunan/crowd, massa, publik, geng, klik)
- Kelompok Nyata (kelompok statistik, kelompok masyarakat, kelompok sosial, kelompok asosiasi)
Menurut Keanggotaan Kelompok
- Membership Group
- Reference Group
Menurut Sudut Pandang Individu
- In Group
- Out Group
Menurut Erat Longgarnya Ikatan Antaranggota
- Gemeinschaft (paguyuban)
- Gesellschaft (patembayan)
Menurut Kualitas Hubungan Antaranggota
- Kelompok Primer
- Kelompok Sekunder
Menurut Pencapain Tujuan
- Kelompok Formal
- Kelompok Informal
- Hubungan Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antara individu dan kelompok, atau antarkelompok”(John Lewis Gillin). Dari pengertian tersesebut dapat kita ketahui bahwa interaksi sosial menjadi kunci dari seluruh kehidupan karena dalam melakukan kehidupan bersama harus ada interaksi sosial yang menjadi penghubugnya. Oleh karena itu, komunikasi dan kontak sosial merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat. Dalam hubungan sosial, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik, melakukan interaksi, baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung. Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi.
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor psikologis, yaitu:
- Imitasi
- Identifikasi
- Simpati
- Empati
- Sugesti
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan kelompok sosial dapat di bedakan menjadi kelompok primer dan sekunder:
- Kelompok Primer adalah kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi. Contohnya kelompok primer adalah keluarga, kelompok sepermaianan, rukun tetangga.
- Kelompok sekunder adalah kelompok kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak saling mengenal secara pribadi , kurang akrab, dan sifatnya tidak langsung karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan bersama. Contoh kelompok sekunder adalah, orang-orang yang melakukan hubungan kontak (jual-beli) yang mlibatkan hak dan kewajiban dari masing-masing pihak.
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. Sosiologi 1:Kelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga
Komentar Terbaru