Dalam era reformasi ditandai oleh perubahan besar dalam tata kehidupan, baik ditinjau dari aspek sosial, politik, ekonomi, budaya, termasuk perubahan dalam dunia pendidikan. Di Indonesia, perubahan besar dipengaruhi oleh dua hal, yaitu globalisasi dalam relasi internasional dan otonomi daerah yang telah diterapkan Indonesia dalam era reformasi sekarang ini. Globalisasi telah mendorong masyarakat menjadi semakin terbuka terhadap pengaruh dari luar wilayah suatu negara, sehingga daya saing antara satu negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting dalam hubungan ekonomi antar bangsa. Di tingkat nasional, tuntutan terhadap otonomi, mengemuka sejalan dengan meningkatnya wacana demokratisasi dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Keberhasilan otonomi daerah ini pada akhirnya sangat tergantung pada kemampuan SDM dalam mengelola potensi alam dan manusia yang dimiliki oleh masyarakat di daerah untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat daerah itu.
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batasyang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.Dari kemajuan globalisasi ini sangat mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, dan handphone, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Selain itu globalisasi membuat orang mengikuti gaya para figure. Proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan caramelalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, sertamelalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
Globalisasi ini membawa dampak positif dan negatif bagi kepentingan individu, masyarakat, bangsa dan negara. Dampak positif, misalnya, makin mudahnya kita memperoleh informasi dari luar sehingga dapat membantu kita menemukan alternatif-alternatif baru dalam usaha memecahkan masalah yang kita hadapi. (Misalnya, melalui internet kini kita dapat mencari informasi dari seluruh dunia tanpa harus mengeluarkan banyak dana seperti dulu. Demikian pula, dalam hal tenaga kerja, dana, maupun barang). Di bidang ekonomi, perdagangan bebas antar negara berarti makin terbukanya pasar dunia bagi produk-produk kita, baik yang berupa barang atau jasa (tenaga kerja). Dampak negatifnya adalah masuknya informasi-informasi yang tidak kita perlukan atau bahkan merusak tatanan nilai yang selama ini kita anut. Misalnya, budaya perselingkuhan yang dibawa oleh film-film Italy melalui TV, gambar-gambar atau video porno yang masuk lewat jaringan internet, majalah, atau CD ROM, masuknya faham-faham politik yang berbeda dari faham politik yang kita anut, dsb. di bidang ekonomi, perdagangan bebas juga berarti terbukanya pasar dalam negeri kita bagi barang dan jasa dari negara lain.
Adanya globalisasi menyebabkan komunitas lokal ikut mendngalami dampak yang dibawanya. Akibatnya, komunitas lokal cenderung mengalami modernisasi dan terkadang mengabaikan bahkan meninggalkan asas-asas kelokalan yang telah dipegang. Pengertian modernisasi pada awalnya berkembang pada abad XVIII di Eropa, ketika ditemukannya mesin uap dan mesin pemintal untuk tekstil. Dengan demikian, perkembangan tersebut merupakan landasan bagi industrialisasi di berbagai bidang kehidupanmasyarakat Eropa, yaitu yang lazim dikenal dengan Revolusi Industri. Perubahan-perubahan penggunaan alat-alat industri terjadi di Inggris kemudian menyebar ke berbagai negara di Eropa. Peristiwa industrialisasi tersebut ternyata sejalan dengan Revolusi Prancis yang menentang dan menghancurkan hak-hak istimewa yang dimiliki secara turun-temurun oleh sekelompok orang (kaum feodal), dan munculnya persamaan hak setiap warga negara sehingga hal ini merupakan hal awal demokratisasi di Eropa. Dari kedua revolusi tersebut, kemajuan perekonomian melalui industrialisasi menyebabkan negara menjadi maju dan munculnya persamaan hak telah menyadarkan peranan setiap orang dalam menentukan kehidupannya.
Perkembangan modernisasi selanjutnya tidak terbatas pada industrialisasi dan demokratisasi saja, tetapi menyangkut pula berbagai bidang kehidupan lain yang saling berhubungan. Dengan demikian, kemajuan suatu bidang kehidupan akan diikuti oleh bidang-bidang kehidupan lain, yaitu kemajuan ilmu pengetahuan maka akan diikuti oleh teknologi dan kemajuan material atau kebendaan yang digunakan setiap manusia harus diimbangi oleh sikap mental untuk menyesuaikan diri dengan benda yang dimilikinya; jika tidak, akan dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman atau ketinggalan kebudayaan. Setiap perubahan yang terjadi di masyarakat tentu saja ada sisi baik dan sisi buruknya. Hal ini bergantung pada masyarakat sendiri yang menafsirkan modern. Salah menafsirkan kata modern akan mengakibatkan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan budaya atau kepribadian bangsa. Modernisasi sebagai perubahan sosial dari keadaan tradisional atau praindustri ke masyarakat industri. Perubahan tersebut merupakan titik tolak perkembangan ke arah modernisasi. Untuk mencapai masyarakat modern, harus melalui transisi (peralihan) yang akan mengubah pola kehidupan masyarakat.
Masyarakat tradisional sebagai komunitas lokal dianggap statis dan hampir tidak mengalami perubahan. Seperti halnya karakteristik masyarakat tradisional berorientasi pada pertanian dengan menggunakan metode yang dianggap belum berkembang. Proses perubahan ke arah lebih maju daripada sebelumnya yang ditunjang oleh sikap dan perilaku masyarakat untuk menerima perubahan-perubahan tersebut merupakan suatu proses ke arah modern yang dinamakan modernisasi. Modernisasi dapat diartikan sebagai suatu sikap pikiran yang mempunyai kecenderungan untuk mendahulukan sesuatu yang baru dari yang bersifat tradisi dan satu sikap pikiran yang hendak menyesuaikan soal-soal yang sudah menetap dan menjadi kebutuhan-kebutuhan yang baru. Dengan kata lain, globalisasi yang mengarah pada modernisasi merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) pada masyarakat tradisonal dan atau komunitas lokal yang didasarkan pada perencanaan (social planing). Globalisasi umumnya dihubungkan dengan perkem bangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk suatu kemajuan masyarakat secara positif, begitu pula masyarakat secara terbuka menerima perubahan perubahan yang terjadi pada dirinya.
Daftar rujukan:
Brunsvick, Yves dan Andre Danzin. 2005. Lahirnya Sebuah Peradaban; Goncangan Globalisasi. Kanisius; Yogyakarta.
Fakih, Mansour. 2001. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar..
Halwani, R. Hendra danRisman F. Sikumbank.2005. Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi. Malang: Ghalia Indonesia.
Joyomartono, Mulyono. 2008. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat dalam Pembangunan. Semarang : IKIP Semarang Press.
Kamto, Sanggar. 2006. Modernisasi dan Perubahan Sosial; Suatu kajian dari Perspektif dan Empirik. Malang: UB Press.
Recent Comments