Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Metode penelitian sosial dapat diartikan sebagai pelajaran yang menjelaskan tentang metode-metode ilmiah untuk mengkaji kebenaran dan mengem bangkan pengetahuan yang menyangkut gejala-gejala dan masalah sosial. Terdapat lima unsur yang perlu diper hatikan, yaitu unsur ilmiah, unsur penemuan, unsur pengembangan,unsur pengujian kebenaran, dan unsur pemecahan masalah. Setiap penelitian memerlukan peren canaan. Rencana penelitian dituangkan ke dalam tulisan yang disebut rancangan penelitian. Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan keseluruhan penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh. Manfaat disusunnya rancangan penelitian antara lainmemberi pegangan yang lebih jelas dan terarah kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya dan memberikan gambaran tentang masalah atau kesulitan apa yang akan dihadapi.
Sama halnya dengan penelitian pada umumnya, rancangan penelitian sosial sekurang-kurangnya mempunyai ruang lingkup yang terdiri atas penentuan judul penelitian, penentuan masalah penelitian, penentuan tujuan penelitian, tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis (kalau diperlukan), penentuan populasi dan sampel penelitian, penentuan metode dan teknik pengumpulan data, penentuan cara mengolah dan menganalisis data, dan daftar pustaka. Proses penelitian dari awal sampai akhir akan melalui tiga tahapan. Tahap pertama meliputi penentuan judul, masalah, tujuan, tinjauan kepustakaan, penetapan hipotesis, pupulasi dan sampel, metoda dan teknik pengumpulan data, serta penentuan cara mengolah data penelitian. Tahap berikutnya adalah turun lapangan (tempat penelitian), terutama untuk mengumpulkan data-data. Tahap terakhir adalah pengolahan data-data yang telah dikumpulkan untuk kemudaian dilanjutkan dengan penulisan laporan penelitian. Tahapan-tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang sangat erat, bahkan satu tahap ke tahap berikutnya akan sangat berpengaruh, terutama pada tahap akhir (tahap penulisan laporan penelitan). Mendekati atau tidaknya hipotesis yang telah disusun dengan hasil akan sangat terkait dengan proses pada tahap-tahap awal.
Dalam penelitian sosial, pengolahan dan analisis dapat dilakukan secara kualitatif (khususnya naturalistik) dan dapat pula secara kuantitatif, bergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Jika penelitian bersifat kuantitatif, pengolahan dan analisis data dapat dilakukan dengan metode statistik. Adapun jika penelitian bersifat kualitatif, maka pengolahan dan analisis datanya dilakukan dengan cara nonstatistik. Berikut ini merupakan tabel perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif dalam penelitan.
Metode Kualitatif
(Naturalistik) |
Metode Kuantitatif
|
Desain Penelitian
– Umum – Fleksibel – Berkembang, tampil dalam proses penelitian
|
Desain Penelitian
– Khusus, jelas, terperinci – Ditentukan dengan mantap sejak awal – Menjadi pegangan awal langkah demi langkah
|
Tujuan
– Memperoleh pemahaman – Mengembangkan teori – Menggambarkan kenyataan yang kompleks
|
Tujuan
– Menunjukkan hubungan antarvariabel – Mentes atau menguji teori – Mencari generalisasi yang memiliki nilai prediktif
|
Teknik Penelitian
– Observasi, partisipasi – Wawancara terbuka
|
Teknik Penelitian
– Eksperimen, survei, observasi berstruktur – Wawancara berstruktur
|
Instrumen Penelitian
– Peneliti sebagai instrumen – Buku catatan, tape recorder
|
Instrumen Penelitian
– Test, angket, wawancara, skala – Kalkulator, komputer
|
Data
– Deskriptif – Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dan lain-lain |
Data
– Kuantitatif – Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrumen |
Sampel
– Kecil – Tidak representatif – Purposif
|
Sampel
– Besar – Representatif – Sedapat mungkin random
|
Analisis
– Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian – Induktif – Mencari pola, model, tema
|
Analisis
– Pada taraf akhir pengumpulan – Data selesai – Deduktif – Menggunakan statistik |
Hubungan dengan
responden – Empati, akrab – Kedudukan setaraf – Jangka lama
|
Hubungan dengan responden
– Berjarak, sering tanpa kontak langsung – Hubungan peneliti-subjek – Waktu singkat |
Usulan
– Singkat – Sedikit tanpa literatur – Pendekatan secara umum – Tidak ada hipotesis – Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan |
Usulan
– Luas dan terperinci – Banyak literatur yang berhubungan dengan – masalah – Prosedur yang spesifik dan terperinci langkahlangkahnya – Hipotesis dirumuskan dengan jelas serta ditulis terperinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan |
Jenis-jenis penelitian sangat bergantung pada segi penelitian tersebut ditinjau. Berdasarkan cara dan taraf pembahasan masalah penelitian dibedakan menjadi atas penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. Dilihat dari tujuan yang ingin dicapai, penelitian dibedakan menjadi penelitian eksploratif, penelitian uji, dan penelitian deskriptif. Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya, penelitian dibagi tiga, yaitu Studi Kasus, Survei, dan Eksperimen. Penelitian juga dilakukan pada setiap kajian ilmu, baik eksakta maupun ilmu sosial, dengan pemakaian baik secara murni yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan sendiri maupun bersifat terapan. Adapun berdasar kan tempatnya, penelitian ada yang dilakukan di labora torium, kepustakaan, dan lapangan.
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam pengum pulan data terdapat beberapa metode yang digunakan, seperti angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi atau kepustakaan. Setiap metode memiliki syarat masing-masing yang bergantung pada jenis dan sampel penelitiannya.Pengolahan data dibedakan atas analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Perbedaan ini bergantung pada sifat data yang dikumpulkan. Data yang bersifat monografis menggunakan analisis kualitatif, sedangkan data yang memiliki jumlah lebih besar menggunakan analisis kuantitatif. Statistik secara sederhana dapat dihitung dengan mencari nilai rata-rata (mean), modus, median, dan persen yang disebut pengukuran tendensi sentral, yaitu pengukuran dari pusat persebaran variabel.
Dalam pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat melakukan empat macam cara, yaitu teknik angket, wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen baik berupa arsip-arsip maupun informasi-informasi di media massa. Keempat cara pengumpulan tersebut tidak harus ditempuh oleh seorang peneliti. Akan tetapi, hal tersebut sangat berpengaruh pada kelengkapan dan kerincian data yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pula pada bobot atau kualitas dari penelitian yang dilakukan. Keempat cara pengumpulan data tersebut memiliki sifat saling melengkapi antara satu dan lainnya, sehingga semakin beragam cara yang dilakukan dalam mengumpulkan data maka hal itu akan semakin baik. Demikian pula sebaliknya. Setelah data dari beragam sumber melalui cara-cara yang variatif dikumpulkan, langkah berikutnya bagi seorang peneliti adalah melakukan klasifikasi atau pengelompokan data. Hal tersebut penting dilakukan untuk memiliki nilai yang sama. Upaya tersebut sangat bermanfaat apabila terjadi pertentangan antara data-data tersebut maka seorang peneliti dapat dengan mudah menentukan data mana yang harus diperhatikan dan data mana yang dapat diabaikan terkait dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.
Daftar rujukan:
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.
Moleong, Lexy J..1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. GP Press.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Recent Comments