Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1.1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
1.2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
1.3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim.
1.4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
1.5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
2.1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
- Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
- Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
- Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
- Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
- Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:
5.1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
5.2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
5.3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
5.4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
5.5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
5.7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
5.8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
5.9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak.
5.10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
6. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.
6.1. MulutMulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim ptialin). Berikut adalah gambar anatomi mulut beserta bagian-bagiannya:
Mulut terdiri dari:
6.2. KerongkonganKerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung. Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik. Berikut adalah gambar anatomi kerongkongan beserta bagian-bagiannya:
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
6.3. LambungLambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl). Berikut adalah gambar anatomi lambung beserta bagian-bagiannya:
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.
6.4. Usus HalusUsus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa. Berikut adalah gambar anatomi usus halus beserta bagian-bagiannya:Di usus halus juga terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.
6.5. Usus BesarUsus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa makanan dengan bantuan bakteri. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya:Struktur usus besar terdiri dari:
6.6. AnusAnus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Berikut adalah gambar anatomi anus beserta bagian-bagiannya:
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum adalah untuk menyimpan feses sementara waktu.
|
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
1. Jantung
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.
Macam-macam Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi :
A. Pembuluh darah arteri
1. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2. Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3. Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4. Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
5. Terdiri atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
B. Pembuluh Balik (Vena)
1. Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3. Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4. Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
5. Terdiri dari :
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
Macam Peredaran Darah
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
a. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
7. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
sumber:https://www.pintarbiologi.com/2014/12/sistem-peredaran-darah-manusia.html
Materi Sistem Gerak pada Manusia (Rangka, Tulang, Otot dan Persendian)
Materi Sistem Gerak pada Manusia (Rangka, Tulang, Otot dan Persendian)
Sistem Gerak pada Manusia
Tulang/rangka
Fungsi Rangka pada Manusia
- Penegak tubuh
- Pembentuk tubuh
- Tempat Melekatnya otot
- Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
- Alat gerak pasif
Bagian Tengkorak
Source: Google Images |
Bagian Badan
Source: Google Images |
Bagian Anggota gerak
Anggota gerak atas
Source: Google Images |
Anggota Gerak Bawah
Source: Google Images |
Jenis-jenis Tulang
Tulang Rawan
Tulang Keras
Bentuk Tulang
Tulang Pipa
Tulang Pipih
Tulang Pendek
Kelainan pada Tulang
Persendian
Macam-macam Sendi
Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi engsel
Sendi Pelana
Sendi Geser
Sendi Putar
Sendi Peluru
Otot
Jenis-jenis Otot
Otot Polos
Otot Jantung
Otot Lurik
Gerak dan Kerja Otot
Gerak Sinergis
Gerak Antagonis
Kelainan pada Otot
Sifat, ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
Sifat, ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan
1. Jaringan Tumbuhan
Berdasarkan sifatnya, jaringan tumbuhan terbagi menjadi 2 macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
A. Jaringan mersitem
Jaringan yang terdiri atas kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan lain. Ciri-ciri penyusun jaringan meristem adalah sebagai berikut:
1. Aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi
2. Berukuran kecil dan berdinding tipis
3. Nukleus dan vakuola kecil, mengandung banyak sitoplasma.
4. Berbentuk kuboid atau prismatik.
Berdasarkan asal pembentukannya, ada 3 macam jaringan meristem:
1. Promeristem : Jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam bentuk embrio.
2. Meristem primer: Jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Jaringan ini membuat tumbuhan bertambah tinggi.
3. Meristem sekunder: Jaringan mersitem yang berasal dari meristem primer yang mengalami diferensiasi dan spesialisasi. Contoh: kambium
Menurut letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan lateral.
1. Meristem apikal: Meristem yang terletak diujung akar dan batang dan menghasilkan pemanjangan pada akar dan batang. Dalam proses pemanjangan, akan dihasilkan tunas apikal yang akan berkembang menjadi cabang samping.
2. Meristem interkalar: Jaringan yang terletak diantara meristem primer dan dewasa. Pertumbuhan jaringan ini menyebabkan pertumbuhan bunga.
3. Meristem Lateral: Meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, meristem ini disebut juga sebagai kambium. Ada 2 macam kambium yang akan muncul, yakni kambium vaskuler dan kambium gabus. Kambium vaskuler berperan dalam penebalan sementara kambium gabus berperan sebagai lapisan pelindung.
B. Jaringan Permanen
Jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami diferensiasi.
i. Jaringan Pelindung (Epidermis)
Berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari lingkungan luar yang merugikan.
Jaringan epidermis pada tumbuhan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri atas sel-sel hidup
2. Berbentuk persegi panjang
3. Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antar sel
4. Tidak memiliki klorofil
5. Dinding sel epidermis bagian dalam mengalami penebalan, sementara dinding sel bagian dalam tetap tipis.
6. Mengalami modifikasi menjadi stomata, trikomata, spina, velamen, sel kipas, dan sel kersik.
ii. Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang terletak hampir di seluruh bagian tumbuhan. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah sebagai berikut:
1. Sel bersegi banyak
2. Dinding sel tipis dan memiliki vakuola besar untuk menyimpan cadangan makanan.
3. Letak inti mendekati dasar sel.
4. Mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 4 macam:
1. Parenkim asimilasi: Tempat pembuatan makanan melalui fotosintesis.
2. Parenkim penimbun: Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan karena memiliki vakuola yang besar.
3. Parenkim air: Jaringan parenkim yang mampu menyimpan air.
4. Parenkim udara (aerenkim): Jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara.
5. Parenkim penutup luka: Memiliki kemampuan regenerasi dengan cara menjadi embrional kembali.
iii. Jaringan Penyokong
Untuk memperkuat tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenkim dan skelerenkim.
Jaringan Kolenkim:
Penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
Jaringan Sklerenkim:
Jaringan yang hanya terdapat pada tumbuhan yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan ini terdiri atas sel-sel mati dan emmiliki dinding sel yang sangat tebal karena mengandung lignin. Ada yang berbentuk benang panjang dan ada pula yang kecil tidak beraturan.
iv. Jaringan Pengangkut
Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan ini dibedakan menjadi xilem dan floem.
Xilem: Mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri atas unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.
Floem: Mengangkut dan mengedarkan zat-zat hasil makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh. Floem terdiri atas unsur-unsur kibral.
2. Jaringan Hewan
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan adalah jaringan epitelium, ikat biasa, kartilago, tulang sejati, darah, limfa, otot, lemak, dan saraf.
A. Jaringan Epitelium
Jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Jaringan ini berfungsi untuk mengikat jaringan dengan bagian yang ada dibawahnya dan melaksanakan fungsi absorpsi dan proteksi.
Jenis-jenis jaringan epitelium berdasarkan struktur:
1. Epitelium pipih: Berbentuk pipih, inti bulat dan terletak ditengah
- Epitelum pipih selapis: Tersusun atas selapis sel-sel berbentuk pipih yang berfungsi untuk osmosis, difusi, filtrasi, dan sekresi. Epitelium ini terletak pada pembuluh limfe, darah kapiler, alveolus, dan selaput pembungkus jantung.
- Epitelium pipih berlapis banyak: Tersusun atas berlapis-lapis sel berbentuk pipih yang berfungsi sebagai pelindung. Epitelium ini terletak pada rongga mulut, hidung,esofagus, telapak kaki, dan vagina.
2. Epitelium silindris (batang): Seperti batang, inti bulat dan terletak pada bagian dasar sel.
- Epitelium silindris selapis: Tersusun atas sel berbentuk batang dan rapat. Berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan pada usus halus.
- Epitelium silindris berlapis banyak: Tersusun atas sel berbentuk batang yang berlapis-lapis. Berfungsi sebagai pelindung dan untuk sekresi. Epitelium ini terdapat pada faring, laring, trakea, dan kelenjar ludah.
- Epitelium silindris bersilia: Tersusun atas sel berbentuk batang yang memiliki silia. Jaringan ini terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran pernapasan, dan rongga hidung. Fungsi jaringan ini adalah untuk sekresi, proteksi, dan gerakan yang melewati permukaan.
3. Epitelium kubus: Berbentuk kubus, inti bulat dan di tengah.
- Epitelium kubus berlapis tunggal: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus yang rapat dengan inti terletak di tengah. Epitelium ini berfungsi untuk sekresi dan pelindung. Terletak pada permukaan ovarium, lensa mata, dan nefron ginjal.
- Epitelium kubus berlapis-lapis: tersusun atas sel-sel berbentuk kubus yang berlapis-lapis. Berfungsi sebagai proteksi dari gesekan dan pengelupasan, sekresi, dan absorpsi. Epitelium ini banyak dijumpai pada folikel ovarium, testes, kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit.
4. Epitelum Transisional: Epitelium yang bentuknya berubah ketika menjalankan fungsi. Jaringan ini berfungsi untuk menahan tegangan dan regangan. Terletak pada kantong kemih, ureter, dan pelvis ginjal.
B. Jaringan Ikat Biasa
Jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan-jaringan untuk membentuk organ. Jaringan ikat tersusun atas:
1. Matriks: Bahan dasar atau materi dasar tempat sesuatu melekat.
2. Fibroblas:Mensekresikan protein untuk membentuk matriks
3. Makrofag: Memakan zat buangan sel, sel mati, dan bakteri
4. Sel lemak: Berfungsi untuk menimbun lemak
5. Sel plasma: Penghasil antibodi
6. Sel tiang: Berfungsi untuk heparin dan histamin. heparin adalah zat kaogulan dari polisakarida dan histamin adalah zat yang berfungsi untuk meningkatkan permebialitas pembuluh darah.
Macam-macam jaringan ikat biasa berdasarkan struktur dan fungsi:
- Jaringan ikat longgar: Tersusun atas serat-serat yang longgar. Terletak disekitar pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh.
- Jaringan ikat padat: Mempunyai struktur serat kolagen yang padat. Contoh pada tendon dan lapisan bawah kulit.
C. Kartilago (Tulang rawan)
Jaringan yang tersusun atas kondrosit (sel-sel tulang rawan) dan matriks. Fungsi jaringan ini adalah untuk memperkuat yang bersifat fleksibel pada rangka baik pada tahap embrio maupun pada saat dewasa.
Jenis Kartilago berdasarkan matriks dan susunan serabutnya:
1. Kartilago Hialin: Matriks putih kebiruan dengan serat elastis yang tinggi. Berperan sebagai rangka pada masa embrio, menyokong bagian tertentu pada orang dewasa, serta membantu pergerakan persendian.
2. Kartilago Fibrosa: Matriks gelap, keruh, dengan serabut kolagen yang padat dan kasar. Berfungsi untuk menyokong dan melindungi bagian di dalamnya. Terletak pada ruas-ruas tulang belakang dan persendian.
3. Kartilago Elastis: Matriks berwarna kuning dengan serabut kolagen yang berbentuk seperti jala. Terdapat pada organ laring, pembuluh eustachius, dan telinga luar.
D. Jaringan Tulang Sejati
Sel tulang disebut osteosit yang terbentuk dari osteoblas. Bagian pusat dilingkari endapan garam mineral membentuk lamela. Sel-sel tulang tersusun membentuk sistem Havers.
Berdasarkan kepadatan matrik, jaringan tulang terbagi menjadi:
- Tulang kompak: Tersusun atas matrik yang rapat dimana tulang ini dalam sistem Haver mempunyai 4-20 lamela.
- Tulang Spons (bunga karang): Matriks tersusun longgar, dan tidak ada sistem Havers.
E. Jaringan Darah
Jaringan yang tersusun atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), trombosit (keping darah), serta plasma darah. Fungsi jaringan darah adalah sebagai berikut:
1. Mengangkut sari makanan, oksigen, dan hormon ke sel-sel tubuh.
2. Mengangkut zat sisa dan karbon dioksida dari sel tubuh,
3. Mengatur suhu tubuh.
4. Melawan bibit penyakit
5. Menutup luka melalui proses pembekuan darah.
F. Jaringan Limfa
Jaringan yang tersusun atas sel-sel limfosit dan makrofag. Jaringan ini berfungsi untuk mengangkut cairan berupa lemak, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem peredaran darah.
G. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini mempunyai kemampuan kontraksi dan relaksasi karena mempunyai aktin dan miosin sebagai alat gerak aktif dalam tubuh.
Jenis-jenis jaringan otot berdasarkan struktur penyusun:
Perbedaan jaringan otot
H. Jaringan Lemak
Jaringan yang tersusun atas sel-sel lemak (adiposa) dan matriks. Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak yang kaya akan rongga sel yang berisis tetes-tetes minyak dan disokong oleh serabut kolagen. Fungsi jaringan ini adalah sebagai cadangan energi, penjaga kestablilan tubuh, serta proteksi mekanis. Jaringan ini terletak pada rongga tubuh, di bawah kulit, dan pantat (glutea)
I. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Bagian-bagian dari neuron adalah sel saraf, dendrit dan akson. Dendrit berfungsi untuk menerima sinyal dan menghantarkan ke badan sel. Akson berfungsi untuk menghantarkan impuls ke badan sel neuron lain, atau menyampaikan respon ke efektor.
sumber:https://finishwellunbiologi.wordpress.com/2015/03/21/sifat-ciri-ciri-dan-fungsi-jaringan-pada-tumbuhan-dan-hewan/
Pengertian, Penebalan, Struktur dan Fungsi Dinding Sel Tumbuhan
Pengertian, Penebalan, Struktur dan Fungsi Dinding Sel Tumbuhan
Pengertian Dinding Sel Tumbuhan
Penebalan Dinding Sel Tumbuhan
1. Penebalan dinding primer sel tumbuhan
2. Terjadi penambahan pada lapisan dibawah dinding primer yang komposisi unsurnya berbeda dengan dinding primer.
Struktur Dinding Sel Tumbuhan
Dinding sel tumbuhan adalah bagian paling luar dari sel tumbuhan. Dinding sel juga merupakan salah satu perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan.
Pada dasarnya dinding sel tumbuhan tersusun atas serabut serabut panjang dan keras yang masing masing terbenam dalam matriks protein dan polisakarida. Serabut serabut ini umumnya tersusun atas selulose (selulosa), dan matriksnya sebagian besar tersusun atas hemiselulose (hemiselulosa) dan pektin.
- Molekul selulosa tersusun atas rangkaian linear ribuan unit glukose. Setiap rangkain linear yang berbentuk sebagai pita ini masing masing dihubungkan oleh ikatan hidrogen sehingga terbentuk agregat panjang yang tersusun dari 60-70 molekul selulose membentuk mikrofibril. Mikrofibril ini dikelilingi oleh rantai selulose yang padat tetapi memiliki jumlah lebih banyak.
- Hemiselulosa adalah kumpulan molekul yang terdiri atas campuran polisakarida yang heterogen.
- Pektin adalah salah satu dari polisakharida pada matriks dinding sel tumbuhan. Molekul glikoprotein dinding sel akan beranyaman dengan molekul-molekul pektin.
Dinding sel tumbuhan setelah mengalami pertumbuhan sekunder akan membentuk tiga lapisan yaitu lamela tengah, dinding primer dan dinding sekunder.
- Lamela tengah adalah lapisan dinding sel yang memiliki fungsi sebagai “lem” atau perekat untuk membentuk jaringan tumbuhan. Lamela tengah tersusun dari zat kitin. Terjadi lignifikasi pada lamela tengah tumbuha berkayu atau penambahan zat lignin yang akan menguatkan atau membuat tumbuhan lebih kaku dan kokoh..
- Dinding primer, adalah bagian dinding sel yang dibentuk paling awal dan selama sel tumbuhan dalam fase perkembangan. Lapisan
dinding sel ini disusun oleh selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Pada
dinding primer ini terkadang ditemukan lignin. - Dinding sekunder adalah lapisan yang terletak dibagian dalam dari dinding sel primer tumbuhan (lihat gambar struktur dinding sel tumbuhan). Lapisan yang terbentuk setelah terjadi pertumbuhan ini mengandung zat selulosa, lignin dan hemiselulosa dan tidak mengandung lignin.
Fungsi Dinding Sel Tumbuhan
Fungsi utama dari dinding sel tumbuhan adalah menyediakan perlindungan bagi sel di dalamnya. Dinding sel juga berfungsi dalam mengikat serta menghubungkan antara tiap sel sehingga membentuk jaringan dan tumbuhan yang utuh. Sekilas, dinding sel tumbuhan merupakan ruang tertutup rapat atau penjara bagi sel tumbuhan di dalamnya, akan tetapi, dinding sel menyediakan plasmodesmata. Fungsi dari plasmodesmata pada dinding sel tumbuhan adalah sebagai penyedia jalur komunikasi antara sel-sel tumbuhan yang bersangkutan. Fungsi dinding sel tumbuhan akan mengalami perubahan sesuai dengan pengkhususan atau spesialisasi (diferensiasi) sel tumbuhan tersebut sehingga fungsi utama dinding sel yaitu sebagai perlindungan dan kemudahan komunikasi antar sel tetap dapat disesuaikan.(Dinding Sel) Walaupun larutan ekstraseluler dalam tumbuhan selalu bersifat hipotonis apabila dibandingkan dengan sitoplasma selnya, namun pengembangan volume sel tumbuhan yang sebabkan oleh arus masuk sel dibatasi oleh dinding sel yang kaku (rigid).
(Dinding Sel) Keadaan diatas disebut sebagai turgor. Kondisi dimana terdapatnya tekanan keluar oleh sel disebut sebagai turgor. Turgor dalam tumbuhan sangat dibutuhkan untuk perluasan tumbuhan sewaktu tumbuh. Tekanan turgor dari sel sangat berbeda dari satu sel ke sel yang lain dan dari satu jenis tumbuhan ke jenis tumbuhan yang lain. Kekuatan tekanan turgor sel tumbuhan berkisar dari setengah atmosfer (tekanan turgor sel ganggang) hingga 50 atmosfer. Tekanan turgor pada sel tumbuhan dapat dinaikkan oleh sel tersebut dengan memasukkan / memompa bahan bahan yang mampu meningkatkan tekanan osmosis ke dalam sitosol. Peningkatan tekanan turgor pada sel tumbuhan ini diatur oleh suatu mekanisme umpan balik.
Dinding sel dari tumbuhan yang telah berdiferensiasi dicocokkan dengan fungsi sel tersebut. Pada tumbuhan terdapat 3 kelompok sel dewasa yang dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1. Sel epidermal
2. Sel floem
3. Sel xilem
(Dinding Sel) epidermal menutupi permukaan tumbuhan. Umumnya, sel epidermal tumbuhan memiliki dinding sel primer yang tebal. Selama proses diferensiasinya, bagian luar dinding sel primer tumbuhan tersebut ditambahkan lapisan lain yang tersusun atas polimer asam lemak, lapisan ini disebut sebagai kutin. Kutin umumnya tersusun atas campuran bahan lilin. Lapisan luar dinding sel primer tumbuhan ini disebut sebagai kutikula yang memiliki fungsi pelindung infeksi, kerusakan dan penguapan air. Kutikula yang ada pada serangga atau krustasea (Crutacea) sangat berbeda dengan kutikula pada dinding sel tumbuhan.
(Dinding Sel) Floem adalah jaringan tumbuhan yang bertanggung jawab untuk mengangkut bahan-bahan hasil fotosintetesis (umumnya merupakan sukrosa) ke bagian lain tumbuhan. Sel floem terdiri atas susunan pipa pipa yang berkembang dari sel prekambium dan sel kambium yang berdinding tipis. Dinding sel primer menebal dengan penambahan selulose dan hemiselulose. Bagian dinding sel yang terletak pada ujung ujungnya berlubang lubang sebagai saringan sehingga terjadi hubungan membaran plasma antara sel sel yang berdekatan. Kemudian inti sel akan berdegenarasi sehingga sel akan mati dengan meninggalkan ruangan kosong yang saling berhubungan membentuk pipa dengan sekat-sekat berbentuk saringan.
(Dinding Sel) Xilem adalah jaringan tumbuhan yang terbentuk dari pembelahan sel sel kambium tumbuhan yang berdinding tipis. Jaringan sel sel telah dimodifikasi menjadi susunan pipa yang bertugas untuk pengangkutan air yang mengandung ion ion anorganik dari akar menuju bagian bagian lain dari tumbuhan. Dalam perkembangannya, dinding sel xilem membentuk dinding sel melingkar pada beberapa tempat sebagai cincin. Pada ujung ujung yang berdekatan dengan dinding sel yang berbentuk silindris, dinding sel yang hilang, sehingga pada saat sel sel di dalamnya mati maka terbentuklah pipa pipa panjang. Penebalan dinding sel utamanya diperkuat oleh meningkatnya kada bahan lignin.
Tiga contoh diferensiasi sel diatas menekankan bahwa dinding sel yang berstruktur sangat kompleks dapat mengubah arah pertumbuhan dan perkembangan sel bersangkutan.
sumber:https://belajarbiologi.com/2014/08/pengertian-penebalan-struktur-fungsi-dinding-sel-tumbuhan.html
Membran Sel
Membran Sel: Struktur, Penyusun, Sifat , dan Fungsi Membran Sel
Membran Sel
Struktur Membran Sel / Membran Plasma
Penyusun Membran Sel
Membran sel 1 |
Membran Sel |
(Membran Sel) Sifat fluiditas tersebut selain dipengaruhi oleh struktur kimia bagian hidrofobik, juga dipengaruhi oleh keberadaan molekul kolesterol di antara molekul fosfolipid. Pada membran sel eukariotik perbandingan molekul kolesterol dengan molekul fosfolipid adalah 1:1. Makin banyak molekul kolesterol, membran sel bersifat makin kurang cair. Molekul kolesterol selain berpengaruhi terhadap fluiditas membran air, juga akan mengurangi permeabilitas molekul molekul kecil yang larut dalam air.
Protein Membran Sel
Molekul Karbohidrat Membran Sel
Selubung Sel (Cell coat)
Membran sel 2 |
Sel Tumbuhan
Sel Tumbuhan: Sel Eukariotik dengan dinding sel
Sel tumbuhan
Komponen Penyusun Sel Tumbuhan
Komponen Protolasmik Sel Tumbuhan
1. Sitoplasma Sel tumbuhan
- Plasmolema: dinding plasma luar yang bersifat semipermeable.
- Polioplasma: bagian yang tampak keruh karena adanya butir-butir mikrosoma. Pada bagian ini dapat dilihat adanya aliran sitoplasma (rotasi dan sirkulasi).
- Tonoplas: membran dalam yang berbatasan dengan vakuola, bersifat semipermeable.
2. Inti sel (nukleus) Sel Tumbuhan
sel tumbuhan dan berbagai macam organel yang ada didalamnya (Esau, 1972) |
Pada permukaan retikulum endoplasma kadang menempel sejumlah ribosom. Di bagian dalam dan membran dalam inti sel terdapat nukleoplasma yang mengandung kromatin yang kelak akan menjadi kromosom pada saat sel dalam fase pembelahan. Kromatin merupakan materi genetik sel.
3. Plastida Sel Tumbuhan
- Leukoplas (tak berwarna), biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam sel tumbuhan. Leukoplas dibedakan menjadi leukoplas pembentuk tepung disebut leukoamiloplas, dijumpai pada empulur batang, umbi dan biji, leukoplas pembentuk minyak disebut elaioplas, dijumpai pada lumut hati/Hepaticeae, leukoplas pembentuk protein disebut proteinoplas, dijumpai di dalam stroma (kloroplas).
- Kromatofora, merupakan plastida yang mengandung pigmen.
- kromoplas, apabila pigmen yang dikandung adalah karoten
- xantofil kloroplas mengandung pigmen klorofil dan karotenoid.
- feoplas mengandung pigmen fikoxantin
- redopIas apabila pigmen yang dikandung adalah fikoeritrin.
Bentuk kromoplas pada berbagai macam sel tumbuhan (Pandey, 1980) Keterangan: A. Licopersicon esculentum B. Artsaema C. Daucus carota |
4. Mitokondria Sel Tumbuhan
8.Mikrobadan Sel Tumbuhan
9. Sferosom Sel Tumbuhan
10. Lisosom Sel Tumbuhan
Komponen Non-Protoplasmik Sel Tumbuhan
- kristal tunggal besar, contohnya pada daun fruktus (Citrus sp.),
- krisral pasir, contohnya pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp.) dan daun tembakau (Nicotiana tabacum),
- kristal rafida, contohnya pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) dan batang lidah buaya (Aloe sp.). kristal drussen/roset, contohnya pada tangkai daun begonia dan batang jarak (Ricinus communis).
-
kristal sferokristal (radial), contohnya pada Phylocactus.
kristal kalsium oksalat pada berbagai macam sel tumbuhan (Padey, 1980)
Butir Aleuron (A) dan kristal Globoid (B), ditemukan pada sel endosperma biji Ricinus communis (Padey, 1980) |
Akar ganyong (A), Biji kacang tanah (B), Umbi kentang (C), Biji jagung (D), Buah pisang (E) |
- Amilum kosentris, apabila hilus berada dibagian tengah amilum, contohnya pada sel ubi jara Ipomoea batatas.
- Amilum eksentris yaitu hillus terdapat pada bagian tepi amilum, dapat ditemukan pada sel umbi kentang Solanum tuberosum.
- Butir amilum tunggal (monoadelf), pada sel ubi jalar Ipomoea batatas
- Butir amilm setengah majemuk (semi-diadelf) pada sel umbi kentang Solanum tuberosum
- Butir amilum majemuk (diadelf), dapat anda lihat pada sel tumbuhan biji padi Oryza sativa
Dinding Sel tumbuhan
- Lamela tengah merupakan lapisan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat sel satu dengan sel yang lain dalam jaringan. Lapisan dinding sel ini tersusun dari zat kitin. Pada tumbuhan yang berkayu, telah terjadi lignifikasi pada lamela tengahnya.
- Dinding primer, adalah bagian dinding sel yang pertama kali terbentuk dan selama sel tumbuhan dalam fase perkembangan. Lapisan dinding sel ini disusun oleh selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Pada dinding primer ini terkadang ditemukan lignin.
- Dinding sekunder merupakan lapisan dinding sel yang terbentuk dari sebelah dalam dari dinding primer sel tumbuhan setelah terjadi pertumbuhan. Lapisan dinding sel ini tersusun dari zat selulosa, lignin dan hemiselulosa. Pada lapisan dinding sel tumbuhan ini tidak ditemukan adanya pektin.
Lapisan pada dinding sel tumbuhan |
plasmodesma pada dinding sel tumbuhan |
struktur dinding sel tumbuhan |
noktah pada dindingsel tumbuhan |
Sel Hewan
Sel Hewan: Struktur dan Fungsi Organel Sel Hewan
- Memiliki lisosom dan vakuola, apabila memiliki vakuola akan sangat kecil bahkan tidak ada.
- Memiliki organel mitokondria sebagai satu satunya organel penghasil energi, akan tetapi jumlahnya lebig banyak.
- Jumlah atau area Retikulum Endoplasma sel hewan lebih luas dari sel tumbuhan.
- Sel hewan memiliki sentrosol yang bersentriol.
- Sel hewan memiliki matriks ekstraselular (MES) yang berada diatas membran sel hewan.
- Sambungan sel hewan terdiri atas 3 jenis yaitu ketat, demosom, dan sambungan celah pada sel hewan.
- Berbeda dengan sel tumbuhan, pembelahan sel hewan tidak memerlukan adanya pembentukan lempeng sel pada saat telofase, dengan bantuan sentrosol bersentriol.
- Dalam mencari makanan atau sumber nutrisi, sel hewan bersifat heterotrof.
Selain organel sel hewan, mari kita lanjutkan ke pembahasan matriks ekstraselular Sel Hewan.
Dasar – Dasar Instalasi Listrik
Dasar – Dasar Instalasi Listrik
Standarisasi dan Persyaratan
Tujuan standarisasi ialah mencapai keseragaman antara lain mengenai
1. Ukuran , bentuk dan mutu barang.
2. Cara menggambar dan cara kerja
Dengan makin rumitnya konstruksi dan makin meningkatnya jumlah dan jenis barang yang dihasilkan, standarisasi menjadi suatu keharusan.
– Standarisasi juga mengurangi pekerjaan tangan maupun pekerjaan otak. Dengan tercapainya standarisasi, mesin-mesin dn alat-alat dapat dipergunakan secara lebih baik dan lebih efisien, sehingga dapat menurunkan harga pokok dan meningkatkan mutu.
– Standarisasi membatasi jumlah jenis bahan dan barang, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
Peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga.
1. Semua alat hubung dan perlangkapan pembagi pesawat listrik, motor listrik, hantaran dari alat-alat harus memenuhi peraturan dan pemeriksaan yang berlaku untuk itu.
2. Hal tersebut di atas tidak berlaku untuk tegangan yang lebih dari pada yang ditetapkan.
3. Tegangan untuk instalasi penerangan arus bolak-balik tidak boleh lebih tinggi dari 300 volt terhadap tanah.
4. Instalasi harus terdiri dari paling sedikit dua golongan. Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6 titik hubung. Tiap golongan tidak lebih dari 12 titik hubung, untuk pemasangan yang baru tidak lebih dari 10 titik. Ketentuan di atas tidak berlaku untuk penerangan reklame, pesta dan yang bersifat istimewa seperti pada toko.
5. Setiap golongan penerangan, pembagian arusnya harus sama rata pada bagian fasenya.
Instalasi Rumah Tinggal
Untuk pemasangan suatu instalasi listrik lebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang jika spesifikasinya dan syarat-syarat pekerjaan yang diterima dari pihak bangunan / pemesan. Harus diperhatikan spesifikasi dan syarat pekerjaan ini menguraikan syarat yang harus dipenuhi pihak pemborong, antara lain mengenai pelaksanaannya material yang digunakan, waktu penyerahannya dan sebagainya.
Gambar-gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agar tipis, saluran-saluran listriknya karena lebih penting maka digambar lebih tebal. Supaya gambarnya rapi harus dipilih tebal garis yang tepat.
Menurut ayat 401B3, gambar-gambar yang diperlukan yaitu :
Gambar situasi, untuk menyatakan letak bangunan dimana sintalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN.
A) Gambar Instalasinya meliputi :
– Rencana penempatan semua peralatan listrik yang akan dipasang dan sarana peralatan, misalnya titik lampu, sakelar, kontak-kontak, perlengkapan hubung bagi.
– Rencana penyambungan peralatan listrik dengan alat pelayanannya misalnya antara lampu dengan sakelarnya, motor dan pengasutnya dan sebagainya.
– Hubungan antara peralatan listrik dan sarana pelayanannya dengan perlengkapan hubung bagi yang bersangkutan.
– Data teknis penting dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang
B) Diagram instalasi garis tunggal meliputi :
– Diagram perlengkapan hubung bagi dengan keterangan mengenai ukuran/daya nominal setiap komponen.
– Keterangan mengenai beban yang terpasang dan pembaginya.
– Ukuran dan jenis hantaran yang akan digunakan.
– System pentanahannya.
C) Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya :
– Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung bagi.
– Cara pemasangan alat-alat listriknya
– Cara pemasangan kabelnya.
– Cara kerja instalasi kontrolnya kalau ada.
Pengawasan dan tanggung jawab.
Pengawasan pemasangan instalasi listrik dan tanggung jawab pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan diatur dalam pasal 910 antara lain ditentukan sebagai berikut.
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat ijin dari instansi yang berwenang, umumnya dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus seorang yang ahli berilmu pengetahuan dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus diawasi oleh seorang pengawas yang ahli dan berpengetahuan tentang listrik, menguasai pengaturan perlistrikan, berpengalaman dlaam pemasangan instalasi listrik dan bertanggung jawab atas keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus dilaksanakan oleh orang-orang yang berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan kepada pemilik, instalasinya harus dicoba dengan tegangan dan arus kerja penuh selama waktu yang cukup lama, semua peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik bertanggung jawab atas rencana yang telah dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik bertanggung jawab atas pekerjaannya selama batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik meliputi :
1. Tanda-tanda.
2. Peralatan listrik yang dipasang.
3. Cara pemasangannya.
4. Polaritasnya.
5. Pentanahannya.
6. Tahanan isolasi.
7. Continuenitas rangkaian.
Alat-alat dan bahan yang umum dalam pembuatan instalasi listrik rumah tinggal.
– Penghantar / kabel.
– Pipa PVC untuk pengkabelan yang di tanam di dalam tembok dengan ukuran standart.
– Kotak cabang(T-Dos / Cross-Dos).
– L-bo untuk tikungan pada pipa.
– Rol isolator bila digunakan.
– Klem pipa.
– Sekrup ukuran yang sama dengan klem pipa.
– Saklar (sakelar tunggal, sakelar ganda, sakelar seri, sakelar tukar/sakelar hotel dsb) apa yang diperlukan.
– Stop kontak.
– Lampu (tergantung lampu apa yang perlu digunakan).
– Kotak Hubung Bagi (digunakan jika instalasi lebih dari 12 titik).
– Sekring / MCB.
– Obeng + dan obeng -.
– Tang kombinasi, tang potong, tang cucut dsb.
– Palu.
– Jangan lupa! Yang terpenting dalam pekerjaan instalatir adalah TESTPEN
sumber:https://rohmatyusufmuliyana.wordpress.com/elektro/dasar-%E2%80%93-dasar-instalasi-listrik/