Materi Antropologi Kelas XI Bab I Hubungan Antar Budaya

Hubungan antar budaya telah terjadi sejak zaman dahulu kala. Banyak penyebab terjadinya hubungan antar budaya. Ketika kerajaan asli Indonesia mengundang orang-orang pandai dari golongan Brahmana (Pendeta) yang beragama Wisnu dan Brahma untuk memberi konsultasi dan nasehat mengenai struktur upacara-upacara kenegaraan menurut sistem negaranegara di India Selatan, mereka juga dengan sendirinya membawa serta budaya Hindu yang pada masa itu mendominasi kebudayaan umat manusia. Terjadilah hubungan antar budaya asli bangsa Indonesia dengan budaya Hindu.
Ikatan kerja sama perdagangan antara pedagang-pedagang Indonesia dengan pedagang asing seperti pedagang Persia dan Gujarat dengan sendirinya menyebabkan terjadinya hubungan antar budaya, yaitu antara budaya bangsa Indonesia dengan budaya yang dibawa oleh para pedagang Persia dan Gujarat, yaitu agama Islam. Beberapa orang Indonesia kemudian naik haji ke Mekah dan sepulang dari sana berusaha menyiarkan dan menerapkan ajaran agama Islam yang lebih murni. Hingga tidak mengherankan apabila masyarakat Indonesia sangat kental dengan budaya Islam.

Continue reading

Materi Antropologi Kelas XI Bab 3 Sikap dan Kepedulian Terhadap Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan

MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEDULIAN TERHADAP BAHASA, DIALEK DAN TRADISI LISAN
Bahasa, dialek dan tradisi lisan merupakan satu kesatuan. Tradisi lisan menunjukkan identitas dialek dan bahasa penuturnya. Tradisi lisan merupakan tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan yang dituturkan secara turun temurun, dan dari mulut ke mulut (secara lisan dan bahasa mulut), namun keberadaannya tetap eksis (berkembang) sampai dengan zaman sekarang ini.

Continue reading

Materi Antropologi Kelas XI Bab I Budaya Lokal

Budaya lokal sama artinya dengan budaya daerah. Contohnya adalah budaya daerah Jakarta, budaya daerah Makassar, budaya daerah Medan, budaya daerah Samarinda, budaya daerah Bandung, budaya daerah Semarang, budaya daerah Surabaya, dan sebagainya. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah dengan didukung oleh anggota pmasyarakat yang lebih luas yang terdiri dari berbagai suku bangsa (Zulyani Hidayah, 1998).
Budaya Lokal Di Indonesia
Budaya daerah Jakarta adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di daerah Jakarta yang didukung oleh anggota masyarakat Jakarta yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Demikian juga halnya dengan budaya daerah Medan, budaya daerah Bandung, budaya daerah Semarang, budaya daerah Surabaya, budaya daerah Samarinda, budaya daerah Makassar, dan sebagainya.

Continue reading

Proses globalisas dan strategi mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai budaya Indonesia(GLOBALISASI BUDAYA)

Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya di Indonesia
Pendahuluan

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak globalisasi, salah satunya globalisasi budaya. Tentunya globalisasi tersebut dapat memberikan dampak terhadap budaya di Indonesia, baik dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, penulis pada kesempatan kali ini akan membahas Pengaruh Globalisasi Terhadap Perkembangan Budaya di Indonesia.

Globalisasi Budaya

Globalisasi budaya meningkatkan kontak lintas budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang dulunya terisolasi. Globalisasi juga merubah cara pandang sekolompok manusia maupun individu tentang pola berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain lain. Hal ini karena masuknya pengaruh dari luar Indonesia. Sehingga saat ini, mayoritas penduduk Indonesia mulai ikut-ikutan trend asing. Salah satunya cara berbusana, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya berbusana di Indonesia sudah mengikuti trend barat. Seperti yang kita ketahui bahwa dahulu Indonesia sangat sopan dalam berbusana, akan tetapi pada saat ini sudah banyak pria maupun wanita menggunakan pakaian ketat, celana di atas lutut, baju di atas pusar dsb. Hal tersebut menegaskan bahwa kebudayaan di Indonesia telah terglobalisasi oleh pengaruh luar.

Continue reading

silabus kelas X

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : XII
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Continue reading

silabus kelas XII

Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas : XII

Kompetensi Inti

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

silabus sosiologi

SILABUS MATA PELAJARAN: SOSIOLOGI
(PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL)
Satuan pendidikan : SMA/MA
Kelas : XI
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

field note Bromo

Observasi masyarakat tengger
selasa 1 april 2014 jam 01.00 dini hari sampai lah kami di sebuah tempat yang sangat menajubkan yaitu daerah wisata gunung bromo. Waktu itu kami sampai di sebuah terminal busa dekat gunung bromo dan perjalanan kami tidak bisa dilanjutkan dengan menggunakan bus karena jalan yang sempit dan jalan yang berlubang maka kami melanjutkan perjalan menuju tujuan pertama yaitu penanjakan 1 dengan menggunakan mobil jeep yang sudah disiapkan oleh biro perjalanan kami mereka menyediakan 25 mobil jeep dan setiap jeep mempunyai kapasitas sebanyak 6 orang penumpang. Saya dan 5 orang teman saya saka, khalali, agus salim, sudi didi, yahya naik jeep no 1 dan langsung menuju ke penanjakan 1. Saya sempat bertanya kepada sopir jeep yang kami naiki dan ternyata masih sekitar 50 km manuju ke penanjakan 1 dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai penanjakan 1. Penanjakan 1 adalah sebuah tempat untuk melihat matahri terbit. Untuk mencapai penajakan 1 juga harus melalui lautan pasir gunung bromo, sayang sekali kami tidak bisa melihat pemandangan jalan menuju penanjakan 1 karena memang saat itu masih dini hari. Sekitar 30 menit akhirnya kami sampai ke penanjakan 1 dan disana sangat dingin dan harus menggunakan jaket, koas kaki, kaos tangan, tutup kepada dan lain-lain. Untuk menuju penanjakan 1 juga harus berjalan sekitar 100 m lagi setelah naik jeep. Di daerah ini banyak masyarakat lokal yang berdagang beberapa pakaian hangat seperti kaos kaki, kaos tangan, tutup kepala dll. Dan ada juga yang menyewakan jaket tebal juga ada kedai kedai minuman hangat. Sekarang masih pukul 04.00 dan matahari terbit masih muncul sekitar pulul 05.10 kami menghabiskanwaktu untuk foto-foto bersama untuk sekedar mengisi waktu. Sedikit demi sedikit matahari mulai menunjukkan sinarnya dan mulai bergerak muncul ke atas dan luar biasa indahnya gunung-gunung di sekitar bromo pun mulai terlihat.
Continue reading

Haul Orang Jawa

Sudah menjadi sebuah tradisi dalam sebagian masyarakat Indonesia mengadakan acara haul seorang syaikh, wali, sunan, kiai, habib, atau tokoh masyarakat lainnya. Kebiasaan yang sudah mendarah daging ini adalah budaya nenek moyang yang dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat kita di seluruh nusantara.
Persiapan yang luar biasa dilakukan oleh panitia pelaksana untuk mensukseskan haul seorang tokoh terkemuka, spanduk dan baleho dipasang dimana-mana, pamplet-pamplet disebar di sudut-sudut kota. Tentu dengan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk memeriahkan acara tersebut. Jelas ini adalah pemborosan dan penghamburan harta yang dilarang oleh agama.
Continue reading

Masyarakat dan Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, sekolah dan guru saja, tetapi juga menjadi kewajiban serta tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Masyarakat diharapkan peran sertanya dalam melaksanakan dan menyelenggarakan pendidikan terutama dalam mendidik moral, norma, dan etika yang sesuai dengan agama dan kesepakatan masyarakat. Siswa belajar di sekolah dalam waktu terbatas, sedangkan waktu terbanyak ada di rumah dan masyarakat.
Continue reading