Siapa sih yang tidak kenal dengan Wi-Fi? Apalagi di era modern seperti ini, hampir semua masyarakat khususnya masyarakat perkotaan pasti kenal dengan yang namanya Wi-Fi. Bagi mahasiswa, Wi-Fi merupakan salah satu ‘sumber kehidupan’, karena Wi-Fi sudah mengisi keseharian kita. Apabila Wi-Fi lemot sedikit saja, maka sudah dipastikan itu akan mengubah mood kita. Tetapi jangan khawatir, kecepatan Wi-Fi akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Bukan hanya Wi-Fi yang berada di darat, tetapi juga yang ada di udara, seperti Wi-Fi pada pesawat juga akan mengalami peningkatan kecepatan.

Seperti kabar yang satu ini. Gogo, penyedia layanan Wi-Fi di dalam pesawat di wilayah Amerika Utara, menyebutkan bahwa teknologi terbaru mereka, disebut sebagai 2Ku, telah siap. Sistem baru ini akan membawa Internet kecepatan tinggi ke dalam WiFi di pesawat terbang. Bila sebelumnya Wi-Fi di pesawat terbang hanya mendapatkan maksimal 9.8 Mbps untuk seluruh pesawat, dengan teknologi baru ini pesawat bisa mendapatkan hingga 70 Mbps.

internet_lab_gogo-500x333

Sesuai namanya, 2Ku, sistem baru ini menggunakan komuninasi dari satelit ke pesawat menggunakan Ku band. Gogo menggunakan dua antena terpisah yang ditempatkan di bodi pesawat untuk komunikasi dengan satelit tersebut, satu untuk upload dan satu untuk download. Sistem ini akan menggantikan teknologi sebelumnya yang masih menggunakan basis 3G yang ditransmisikan dari darat ke pesawat.

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Gogo, kecepatan tinggi hingga 70 Mbps ini akan memastikan pengguna layanan benar-benar bisa menjelajah Internet dengan nyaman selama penerbangan. Tidak seperti sistem sebelumnya yang memberikan akses yang sangat terbatas. Bahkan, untuk streaming video, pihak Gogo menyebutkan pengguna masih bisa menonton dengan nyaman.

2Ku ini sendiri akan siap digunakan di pesawat komersil di akhir tahun ini, yaitu di salah satu pesawat Boeing 737-800 milik Aeromexico. Gogo sendiri menyebutkan sekitar 550 pesawat akan mendapatkan sistem baru ini hingga tahun 2018 mendatang. Lebih dari separuh dari jumlah pesawat tersebut akan dioperasikan oleh maskapai dari Amerika Serikat.